Pasca Restrukturisasi Utang, Kreditur Kuasai Toba Pulp Lestari

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 15:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Paska restrukturisasi utang, mayoritas kepemilikan PT Toba Pulp Lestari Tbk. kini beralih dikuasai oleh kreditur asing. "Kreditur write off (melakukan penghapusan buku) 90 persen pokok utangnya," kata Penasehat Keuangan perusahaan Lennardi Anggijono kepada wartawan, usai jumpa pers pembukaan kembali pabrik Toba Pulp, di Jakarta, Jum'at (7/2). Menurut dia, pada tanggal 10 Oktober tahun lalu tercapai kesepakatan restrukturisasi utang antara perusahaan yang dulunya bernama PT Inti Indorayon dengan pihak kreditur. Sebanyak US$ 360 Juta utang perseroan dikonversikan sekitar 90 persen dari total utang itu (write off), menjadi 40 persen kepemilikan (equity) oleh pihak kreditur internasional. Lewat pola restrukturisasi ini pula, utang perseroan menjadi tinggal US$ 36 Juta yang jatuh tempo 10 tahun mendatang sejak pabrik kembali beroperasi. "Perjanjian restrukturisasinya serkarang sudah didraft oleh pengacara dan didistribusikan ke wali amanat masing-masing," katanya. Menurut Lennardi, perjanjian restrukturisasinya efektif sudah disetujui oleh 97 persen kreditur, pada tanggal 10 Oktober 2002. "Jadi sekarang hanya masalah dokumentasi. Kita lihat saja nanti kapan ditandatanganinya," imbuhnya. Lennardi menyatakan alasan pihak kreditur setuju menghapusbukukan 90 persen utangnya karena, "mereka memandang pabrik ini sudah 4 tahun tutup." Dengan begitu, lanjutnya, jika tidak direstrukturisasi maka investasi mereka bisa jadi hangus. "Apa salahnya mereka memberi persetujuan atas rencana restrukturisasi ini. Kalau pabrik ini jalan dan sudah direstrukturisasi akan ada uang yang kembali," papar dia. Selain itu, lanjut Lennardi, untuk pengoperasian kembali pabriknya tahun ini, perseroan menyiapkan dana US$ 50 Juta. Dana yang diperoleh dari pinjaman salah satu krediturnya, Stearn Capital, digunakan untuk biaya belanja barang-barang modal (capital expenditure), biaya pemeliharaan, dan biaya operasional lainnya. "Komitmennya hingga US$ 50 Juta disiapkan untuk start up pabrik," katanya. Pinjaman baru ini dengan bunga 10 persen per tahun, akan jatuh tempo pada 7 tahun mendatang. "Kita prioritaskan untuk membayar bunga dari pokok utang yang baru," imbuhnya. Jadi total utang perseroan saat ini sekitar US$ 86 Juta, paska restrukturisasi. Dengan begitu, komposisi kepemilikan saham di Toba Pulp Lestari saat ini adalah 70 persen dikuasai oleh pihak kreditur dan sisanya pihak lama. Pihak lama itu seperti, Brilian Holding, dan Supreme Good. Sedangkan perusahaan asing yang kini mayoritas menguasai Toba Pulp adalah Steran Capital. "Mereka (Stearn Capital) menjadi lead-nya, dengan menggandeng kreditur-kreditur kecil lainnya," imbuh Lennardi. Menurut dia, Stearn Capital adalah perusahaan keuangan yang untuk kawasan Asia pasifik berdomisili di Hongkong. "Adalah perusahaan yang biasa melakukan pembelian utang dalam harga distrees, lalu menguasai equity. Berencana Relisting Menurut Lennardi, paska restrukturisasi utang dan pengoperasian kembali pabriknya awal tahun ini, perseroan kemungkinan akan melakukan pencatatan kembali sahamnya (relisting) di Bursa Efek Jakarta. Sebelumnya, saham perseroan berkode INRU itu telah dihapus (delisting) dari BEJ, akibat tidak beroperasinya perusahaan selama 4 tahun. "Keinginan untuk relisting di BEJ pasti ada tapi akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan," katanya. Jika pabrik telah beroperasi, lanjutnya, pasti rencana mencatatkan kembali sahamnya di BEJ akan dilakukan. Sedangkan sahamnya di Bursa Efek Surabaya hingga kini masih dihentikan sementara perdagangannya (suspend). Yura Syahrul --- TNR

Berita terkait

Pemprov DKI Jakarta Bakal Batasi Satu Rumah Maksimal 3 Kepala Keluarga

37 detik lalu

Pemprov DKI Jakarta Bakal Batasi Satu Rumah Maksimal 3 Kepala Keluarga

Pemprov DKI Jakarta berncana bakal membatasi satu rumah maksimal dihuni oleh tiga kepala keluarga atau KK.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.358.000 per Gram

1 menit lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.358.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini berada pada level Rp 1.358.000 per gram atau turun Rp 5 ribu.

Baca Selengkapnya

Rapat dengan DPR, Nadiem Klaim Kenaikan UKT Sesuai Azas Keadilan dan Inklusifitas

2 menit lalu

Rapat dengan DPR, Nadiem Klaim Kenaikan UKT Sesuai Azas Keadilan dan Inklusifitas

Nadiem mangatakan, peraturan Kemendikbud yang baru ini hanya berlaku pada mahasiswa baru dan kenaikan yang tak wajar akan diberhentikan.

Baca Selengkapnya

Reformasi 1998: Salim Said Sebut Ameria Serikat Sudah Tau Sehari Sebelum Soeharto Lengser

4 menit lalu

Reformasi 1998: Salim Said Sebut Ameria Serikat Sudah Tau Sehari Sebelum Soeharto Lengser

Salim Said menceritakan mendapat telepon William Liddle di AS mengkonfirmasi sehari sebelum Soeharto lengser, kabar itu sudah tersebar di AS.

Baca Selengkapnya

FAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize

5 menit lalu

FAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize

FAO mendapat penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize atas kontribusinya mempromosikan perlindungan dan pelestarian sumber air

Baca Selengkapnya

5 Cara Mempermudah Bangun Pagi

8 menit lalu

5 Cara Mempermudah Bangun Pagi

Terdapat berbagai cara efektif untuk memudahkan Anda bangun pagi, mulai dari mengatur pola tidur yang konsisten hingga menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

Baca Selengkapnya

40 Tahun Emil Dardak, Berikut Perjalanan Politiknya dari Penyanyi Jadi Wakil Gubernur Jawa Timur

10 menit lalu

40 Tahun Emil Dardak, Berikut Perjalanan Politiknya dari Penyanyi Jadi Wakil Gubernur Jawa Timur

Emil Dardak pada 20 Mei 2024 rayakan usia 40 tahun, eks Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Trenggalek ini mengawali karier sebagai penyanyi.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Bawa Starlink ke Indonesia, Ini Tantangan yang Dihadapi

10 menit lalu

Elon Musk Bawa Starlink ke Indonesia, Ini Tantangan yang Dihadapi

CEO dan pendiri SpaceX Elon Musk meresmikan peluncuran layanan internet Starlink di Indonesia. Ada sejumlah tantangannya. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah hingga Rp 16.030 per Dolar AS

13 menit lalu

Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah hingga Rp 16.030 per Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini ditutup melemah di rentang Rp 15.960 - Rp 16.030.

Baca Selengkapnya

Survei IDEAS Ungkap Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

15 menit lalu

Survei IDEAS Ungkap Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Sigi yang sama menyebut 89 persen guru honorer merasa bahwa penghasilan dari mengajar tersebut pas-pasan bahkan kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Selengkapnya