Dewan: 1% Pertumbuhan, Ciptakan 300 Ribu Lapangan Kerja

Reporter

Editor

Senin, 16 Agustus 2010 13:16 WIB

Pelamar kerja mencari lowongan pada Bursa Tenaga Kerja 2010 di Landmark, Braga, Bandung, Selasa (20/4). Pemprov Jabar optimis target satu juta lapangan kerja akan terealisasi hingga akhir tahun ini. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Jakarta -Wakil Ketua Komisi Keuangan Harry Azhar Azis mengatakan kedepannya belanja negara harus dikaitkan dengan besaran lapangan kerja kalau pemerintah ingin menciptakan 10,7 juta lapangan kerja baru. “Itu artinya setiap satu persen pertumbuhan ekonomi minimal menciptakan 300 ribu lapangan kerja,” kata Harry saat ditemui usai Pidato Kenegaraan Presiden di Sidang Bersama DPR dan DPD, Jakarta Senin (16/8).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan dalam empat tahun kedepan ada 10,7 juta lapangan kerja baru. Itu dilakukan dengan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi pada 2014 berada di kisaran 7 sampai 7,7 persen. “Ini diharapkan mampu memperluas lapangan kerja dan menurunkan tingkat pengangguran,” kata Presiden Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan di depan Sidang Bersama DPR dan DPD.

Menurut Harry, angka 10,7 juta lapangan kerja baru itu bisa saja sebuah angka yang realistis selama pola belanja yang diterapkan pemerintah mengarah pada padat karya. Selain itu, kata dia investasi yang tumbuh adalah investasi yang banyak menyerap lapangan kerja. “Kalau tidak ada koordinasi yang kuat kepada program yang banyak menyerap lapangan kerja, 10,7 juta itu tidak mungkin,” katanya.

Adapun Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pertumbuhan ekonomi akan banyak ditopang oleh pertumbuhan sektor manufaktur. Dia mengatakan ini bisa dilihat dari capaian ekspor yang menunjukkan membaiknya sektor manufaktur. “jadi tidak lagi hanya mengandalkan sektor konsumsi,” katanya.

Hatta mengatakan pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi tidak saja ditopang oleh sektor konsumsi, tapi juga oleh investasi dan manufaktur yang kuat. “Kita mendorong pertumbuhan diatas 6 persen, angka itu sangat-sangat bisa tercapai,” katanya.

Hatta sepakat dengan hitungan Harry, yaitu setiap satu persen pertumbuhan ekonomi menyerap 300 ribu tenaga kerja. Menurut dia, target pertumbuhan 7 sampai 7,7 persen pada 2014 adalah asumsi yang realistis, Saat ini, kata dia ekonomi sudah tumbuh 6,2 persen, diatas yang dioperkirakan. Tahun depan realiasasi pertumbuhan ekonomi ada pada 6,3 persen. “Indikasi makro pertumbuhan ekonomi itu akan terlampaui,” katanya.

IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

2 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

9 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

37 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

41 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

50 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

57 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya