TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Emil Salim menilai sikap IMF dalam menangani krisis perekonomian internasional tidak dilakukan secara adil. Seluruh intervensi yang dilakukan IMF hanya menyangkut masalah ekonomi negara-negara berkembang. Sementara terhadap negara-negara maju yang juga mengalami krisis seperti Amerika dan Jepang, IMF sama sekali tidak melakukan tindakan apa-apa.
Padahal, kata Emil Salim, krisis ekonomi yang terjadi pada negara-negra maju berdampak lebih luas ketimbang dampak krisis yang terjadi di negara berkembang. “Sekarang (kurs mata uang ) Amerika dan Jepang kan anjlog. Akibatnya ekspor kita jatuh. Itu kan mengganggu. Kenapa (IMF) tidak ada ikhtiar penanganan terhadap negara berkembang juga penangannan terhadap negara maju. Supaya negara maju tidak menjalankan policy yang memberi dampak global,” kata Emil Salim, di Jakarta, Rabu (25/4).
Ketidakseimbangan perlakuan terhadap negara maju dengan negara berkembang itu, kata Emil sudah kentara benar. Sementara “negara berkembang itu sepenuhnya terserap betul pada arus masuk dan arus keluar (ekspor Impor) yang berjalan secara liar dan bebas itu,” tandasnya. Hingga kini, kata Emil, International Financial Architecture belum mengatur masalah ketidakseimbangan itu.(Suseno)
Berita terkait
Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta
10 menit lalu
Pelaksanaan UTBK 2024 di Universitas Jambi Diikuti 9.412 Peserta
Universitas Jambi atau Unja menyediakan fasilitas ujian untuk UTBK sebanyak 16 laboratorium dan dilaksanakan dalam dua sesi setiap harinya.