Lahan Perkebunan Kapas di Banyuwangi Terus Menyusut  

Reporter

Editor

Rabu, 11 Agustus 2010 14:14 WIB

TEMPO / Wahyu Muryadi
TEMPO Interaktif, BANYUWANGI - Luas lahan perkebunan kapas di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus mengalami penyusutan. Hingga tahun ini hanya tersisa 400 hektare, padahal tahun 1989 silam, masih mencapai 2.000 hektare.

Pendamping Petani Kapas Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dyah Mayawati mengatakan, menyusutnya lahan perkebunan kapas karena banyak petani yang beralih menanam komiditi lain, seperti jagung dan cabe yang lebih mennguntungkan. Hrga pembeliaan kapas di tingkat petani hanya Rp 4 ribu per kilogram. "Bandingkan dengan cabe yang bisa mencapai Rp 30 ribu per kilogram," kata Dyah kepada TEMPO, Rabu (11/8).

Menurut Dyah, Banyuwangi merupakan daerah pemasok kapas unggulan di Jawa Timur selain Kabupaten Situbondo, Probolinggo, Pacitan, Lamongan, dan Kabupaten Tuban. Produktivitas kapas di Banyuwangi mencapai 1,2 ton per hektare dengan jumlah petani 586 orang.

Terus menyusutnya lahan kapas itu, kata Dyah, akan mengancam pasokan kapas ke industri tekstil. Sebab di Indonesia produksi kapas lokal baru memenuhi 0,5 persen kebutuhan industri tekstil. "Pasokan kapas untuk kebutuhan industri tekstil di Indonesia masih bergantung pada kapas impor" ujarnya. Padahal, harga pembeliaan kapas impor mencapai Rp 40 ribu per kilogram dengan kualitas yang relatif sama dengan kapas lokal.

Untuk mencegah semakin menyusutnya lahan perkebunan kapas, menurut Dyah, pemerintah pusat melakukan program akselerasi perluasan lahan dengan memberikan bantuan benih. Tahun ini, bantuan benih kapas untuk Banyuwangi senilai Rp 279 juta. Dananya diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). IKA NINGTYAS.

Berita terkait

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

22 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Tanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut

8 Januari 2024

Tanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut

Seperti sudah diperkirakan, PM Bangladesh Sheikh Hasina meraih masa jabatan keempat berturut-turut, dan partainya menang mayoritas dalam pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan

7 Januari 2024

Pemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan

PM Sheikh Hasina bersiap memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum penuh kekerasan dan diboikot oposisi utama.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen

31 Oktober 2022

Terpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim masalah pembengkakan ongkos kereta cepat sudah kelar.

Baca Selengkapnya

Bisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor

12 Agustus 2022

Bisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor

Kementerian Perdagangan memusnahkan baju bekas impor senilai Rp 8,5 miliar hingga Rp 9 miliar.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Khawatir Perjanjian RI-Bangladesh Picu Banjir Impor Garmen

4 Maret 2022

Industri Tekstil Khawatir Perjanjian RI-Bangladesh Picu Banjir Impor Garmen

Pengusaha konveksi merasa terancam oleh persetujuan perjanjian dagang Indonesia-Bangladesh Preferential Agreement (PTA)

Baca Selengkapnya

Industri Garmen Korea Selatan Bangkit dari Covid karena Baju Olahraga Squid Game

22 Oktober 2021

Industri Garmen Korea Selatan Bangkit dari Covid karena Baju Olahraga Squid Game

Industri garmen Korea Selatan mulai kebanjiran pesanan berkat permintaan tinggi baju olahraga yang dipakai di serial Netflix Squid Game.

Baca Selengkapnya

Usai Bertemu Menperin, Pengusaha Tekstil Sampaikan 9 Pernyataan Sikap

14 Januari 2021

Usai Bertemu Menperin, Pengusaha Tekstil Sampaikan 9 Pernyataan Sikap

Sejumlah asosiasi pengusaha tekstil baru saja melakukan pertemuan dengan menteri perindustrian untuk membahas sejumlah persoalan di industri.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Baju Bekas: Trik Kapal Kayu dan Pelabuhan Tikus

11 Maret 2020

Penyelundupan Baju Bekas: Trik Kapal Kayu dan Pelabuhan Tikus

Bea Cukai menyebut pelabuhan-pelabuhan tikus di wilayah Sumatera diduga menjadi pintu masuk bagi pelaku penyelundupan baju-baju bekas

Baca Selengkapnya

Virus Corona, Industri Garmen Krisis Bahan Baku dari Cina

7 Februari 2020

Virus Corona, Industri Garmen Krisis Bahan Baku dari Cina

Pasokan dari Cina yang merupakan pemasok terbesar industri garmen RI, terganggu akibat merebaknya virus Corona.

Baca Selengkapnya