Pada 2013, Rp 1000 = Rp 1 Uang Baru

Reporter

Editor

Rabu, 4 Agustus 2010 10:02 WIB

Uang logam pecahan Rp 1.000 Tahun Emisi 2010. ANTARA/Hasan Sakri Ghozali
TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia berencana menyederhanakan nominal mata uang (redenominasi) rupiah dengan memangkas jumlah digit angka untuk efisiensi. Selama ini pencatatan transaksi dalam jumlah besar memerlukan waktu lama. Biayanya pun makin mahal. Dengan digit angka yang panjang, risiko terjadi kesalahan penulisan nominal uang juga lebih tinggi.

Menurut Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, pemangkasan bisa tiga atau empat digit, tanpa mengurangi nilainya. “Redenominasi bukan sanering atau pemotongan nilai mata uang,” kata Darmin di Jakarta, Selasa (3/8).

Penyederhanaan dilakukan karena nilai pecahan mata uang rupiah merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Jika tiga digit dalam rupiah dipangkas, Rp 1.000 uang lama sama dengan Rp 1 uang baru.

Darmin mengatakan, Indonesia akan bergabung dengan masyarakat ekonomi ASEAN sehingga acuan mata uangnya harus setara dengan negara-negara lain. Turki dan Rumania dinilai sukses melakukan redenominasi sebelum bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa. “Redenominasi bukan hanya keputusan ekonomi, tapi juga ada keputusan politik,” katanya.

Sebelum redenominasi dimulai, DPR harus merampungkan rancangan undang-undang mata uang. Jika rancangan ini disahkan, pemerintah memulai tahap redenominasi. Bank Indonesia berencana menyampaikan usul ini ke Presiden. “Kalau tidak disetujui, ya, tidak jadi,” kata Deputi Gubernur BI Budi Rochadi.

Wakil Presiden Boediono menyatakan redenominasi belum akan dilakukan dalam waktu dekat karena kajian masih berjalan. Redenominasi bisa dilakukan ketika perekonomian negara cukup bagus. “Sekali lagi statusnya masih studi dan prosesnya panjang,” kata mantan Gubernur BI ini.

Advertising
Advertising

Adapun anggota Komisi Keuangan DPR, Maruarar Sirait, meminta BI tidak merealisasi rencana ini. “Redenominasi seharusnya tidak menjadi prioritas sekarang,” kata politikus PDI Perjuangan ini. Apalagi redenominasi membutuhkan biaya besar untuk mencetak uang dan sosialisasi kepada masyarakat.”

Arif Firmansyah | Febriana Firdaus | Eko Ari Wibowo | Evana Dewi

BERITA TERPOPULER LAINNYA:

Kebingungan Redenominasi ala Rusia dan Ghana

BI: Redenominasi Bukan Pemotongan Uang

Inilah Beda Redenominasi dengan Sanering

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

10 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya