TEMPO Interaktif, Jakarta:BPPN membantah akan menjual Bank Niaga dengan nilai Rp. 25 per lembar sahamnya. “Kalau nilainya turun, kami tidak akan guyur (sahamnya ke pasar),” kata Deputi Kepala BPPN Bidang Restrukturisasi Bank, I Nyoman Sender, di Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu (14/8). Seperti diketahui, PT Jamsostek menyatakan ketertarikannya untuk membeli saham Bank Niaga asal harganya di kisaran Rp. 25 per lembar saham. BUMN ini juga ingin menjadi mayoritas pemegang saham di bank tersebut. Hal ini diungkapkan Direktur Investasi Jamsostek Andi Alamsyah dalam seminar 25 tahun pasar modal yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu siang. Menurut Sender, BPPN akan menjual saham Bank Niaga di pasar modal jika harga sahamnya masih Rp. 30 hingga Rp. 35. Pendapatnya ini dikuatkan Kepala BPPN Syafruddin Temenggung. “Kalau Rp. 20 per lembar, tidak akan kami jual,” kata Syafruddin sambil menggeleng-geleng kepalanya. Disinggung mengenai proses penawaran divestasi saham Bank Niaga, Sender mengatakan, sudah ada satu konsorsium yang menyatakan minatnya, namun belum mengajukan penawaran. “Itu konsorsium investor luar dan dalam negeri,” kata dia. Sedangkan Syafruddin menambahkan bahwa proses penawaran divestasi Bank Niaga sudah ditutup pada 13 September mendatang. (Dara Muetia Uning – Tempo News Room)