Energi Mega dan Bakrie Sumatera Revisi Laporan Keuangan
Reporter
Editor
Rabu, 28 Juli 2010 16:38 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta -Setelah Bakrie and Brothers dan Benakat Petroleum Energy, dua anak perusahaan grup Bakrie yaitu PT.Energi Mega Persada Tbk., dan Bakrie Sumatera Plantations Tbk. telah menyampaikan revisi laporan keuangan per 31 Maret 2010 pada Selasa (27/7).
Imam Pria Agustino selaku Direktur Utama Energi Mega Persada dalam keterbukaan informasi memaparkan deposito berjangka dalam rupiah yang tersimpan di Bank Capital tersisa Rp130 miliar dari sebelumnya tercatat Rp1,13 triliun.
Perbedaan pencatatan tersebut diakui pihak perseroan karena deposito tersebut telah dialihkan sebesar Rp866 miliar dan dicairkan Rp139 miliar.
Begitu juga dengan revisi laporan keuangan Bakrie Sumatera Plantations. Manajemen perseroan mencatat laporan keuangan yang belum direvisi pada sisi setara kas untuk deposito berjangka dalam rupiah di Bank Capital adalah Rp 3,5 triliun. Setelah direvisi, deposito berjangka dalam rupiah yang ditempatkan di Bank Capital tersisa Rp170 juta.
Revisi tersebut dikirimkan kedua emiten ke Bursa Efek Indonesia di keterbukaan informasi setelah Kamis (22/7) pekan lalu, BEI menjatuhkan sanksi sebesar Rp500 juta per emiten dan juga surat teguran tingkat tiga atas kesalahan pencatatan laporan keuangan.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.