TEMPO Interaktif, Jakarta -- Direktur Treasuri Bank Mandiri, Thomas Arifin mengungkapkan saat ini telah ada enam investor yang tertarik mengikuti lelang aset Benua Indah Group. "Kebanyakan investor lokal," katanya dalam acara penandatanganan kerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia di Jakrta, Selasa (20/7).
Investor yang tertarik tersebut, lanjut Thomas, adalah investor yang bergerak di bidang agro-industri. "Tapi ada juga yang selain itu," ujarnya.
Lelang aset Benua Indah sebelumnya sempat gagal disebabkan tidak adanya investor yang tertarik untuk membeli aset yang tengah bermasalah secara hukum antara Bank Mandiri dengan Benua. Saat ini Benua Indah tengah mengajukan gugatan perdata ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Meskipun begitu Bank Mandiri tetap akan melaksanakn lelangnya. "Kami akan respons secara hukum. Penyelesaian yang kami gunakan juga menggunakan koridor hukum yang ada," kata Thomas.
Jumlah aset Benua Indah yang akan dilelang oleh Bank Mandiri adalah Rp 380 miliar. Saat ini, jumlah hutang Benua Indah kepada Bank Mandiri adalah sebesar Rp 480,7 miliar. Angka itu terdiri dari utang pokok senilai Rp 240,7 miliar dan beban bunga sebesar Rp 240 miliar.
RIRIN AGUSTIA
Investor yang tertarik tersebut, lanjut Thomas, adalah investor yang bergerak di bidang agro-industri. "Tapi ada juga yang selain itu," ujarnya.
Lelang aset Benua Indah sebelumnya sempat gagal disebabkan tidak adanya investor yang tertarik untuk membeli aset yang tengah bermasalah secara hukum antara Bank Mandiri dengan Benua. Saat ini Benua Indah tengah mengajukan gugatan perdata ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Meskipun begitu Bank Mandiri tetap akan melaksanakn lelangnya. "Kami akan respons secara hukum. Penyelesaian yang kami gunakan juga menggunakan koridor hukum yang ada," kata Thomas.
Jumlah aset Benua Indah yang akan dilelang oleh Bank Mandiri adalah Rp 380 miliar. Saat ini, jumlah hutang Benua Indah kepada Bank Mandiri adalah sebesar Rp 480,7 miliar. Angka itu terdiri dari utang pokok senilai Rp 240,7 miliar dan beban bunga sebesar Rp 240 miliar.
RIRIN AGUSTIA
