Proyek Antam-Cina di Mempawah Masih Studi Kelayakan
Reporter
Editor
Rabu, 14 Juli 2010 16:27 WIB
Seorang pekerja mencetak emas di PT. Aneka Tambang, Jakarta(15/1). Dok. TEMPO/Puspa Perwitasari
TEMPO Interaktif, Jakarta -Kerjasama antara PT Aneka Tambang Tbk dengan perusahaan asal Cina Hangzhou Jinjiang Group tengah dalam proses studi kelayakan. “Status terakhir penyelesaiannya seperti itu,” kata Corporate Secretary Antam Bimo Budi Satrio melalui pesan pendek hari ini.
Sebelumnya, Antam dan HJG akan membangun pabrik pengolahan bauksit menjadi smelter grade aluminia (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat. Sempat tertunda pelaksanaannya, kata Bimo, penandatanganan kerjasama pendirian pabrik SGA ditargetkan akan dilakukan tahun ini. Rencana semula, kedua belah pihak akan menandatangani kontrak kerjasama pada 23-24 April lalu.
Menurut Bimo, dalam proses studi kelayakan, kedua belah pihak sudah mencapai kesepakatan mengenai komposisi saham. “Kepemilikannya nanti Antam 55 persen dan Hangzhou Jinjiang Group 45 persen,” ujar Bimo.
Pabrik bersama Antam-HJG diproyeksikan berkapasitas produksi 1 juta ton SGA per tahun. Adapun estimasi nilai proyeknya, disebutkan Bimo antara US$ 900 juta – 1 miliar.
Rencananya, selain diekspor ke Cina dan Timur Tengah, hasil produksi pabrik bersama tersebut akan dipasok ke PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Sebab, selama ini Inalum masih masih mengimpor bahan aluminium dari Australia.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
2 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.