Gubernur Minta Perbankan Syariah Tingkatkan Kredit Pertanian
Rabu, 30 Juni 2010 11:10 WIB
"Tidak hanya perbankan konvensional, perbankan Syariah juga harus berperan optimal mendorong sektor pertanian daerah," kata Syahrul saat menerima pengurus Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Sulawesi Selatan.
Menurut Syahrul, Sulawesi Selatan tetap mengandalkan sektor pertanian terutama untuk menggerakkan perekonomian daerah. "Potensi sejumlah komoditi pertanian Sulawesi Selatan terbukti penyumbang terbesar dari ekspor komoditi pertanian nasional," kata dia.
Dia menyebutkan sejumlah komoditi pertanian unggulan seperti beras, kagung, kakao serta kopi. "Untuk beras telah overstock dua juta ton awal tahun ini. Akan kami pertahankan," kata dia.
Ketua Asbisindo Sulawesi Selatan, Norcholis usai menemui Gubernur mengatakan Perbankan Syariah selama ini kurang mengoptimalkan kredit pertanian karena kurangnya jaringan kantor yang dimiliki masing-masing Bank Syariah. "Kami kesulitan jaringan kantor belum merata di 23 kabupaten/kota," kata dia.
Norcholis yang juga Kepala Cabang Bank Muamalat Makassar mengatakan untuk mendukung program pemerintah meningkatkan hasil pertanian, perbankan syariah kini menggalakkan pemberian kredit melalui sistem berjaringan (linkage program).
Program itu, dia menjelaskan dengan bekerja sama dengan lembaga pembiayaan yang lebih kecil seperti koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat. "Dengan begitu kita bisa sentuh pertanian di daerah,"kabupaten.
Dia menyebutkan realisasi kredit pertanian perbankan ayariah baru mencapai Rp 20 miliar periode tahun lalu. Namun, jika ditotalkan dengan kredit pertanian melalui linkage program mencapai sekitar 150 miliar.
Realisasi kredit perbankan syariah di Sulawesi Selatan untuk semua sektor mencapai Rp 500 miliar periode 2009. "Kami upayakan bisa mencapai 50 persen dari realisasi kredit syariah tahun ini dari target Rp 750 miliar," kata dia.
INDRA OY