Tanpa Bunga Obligasi, Bank Rekap Mati

Reporter

Editor

Selasa, 22 Juli 2003 11:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin mengaku bank-bank rekapitalisasi tidak bisa bertahan tanpa adanya bunga obligasi rekap. Sehingga belum saatnya pemerintah menarik kembali obligasinya sebagai penyertaan modal di bank-bank ini. Mereka dapat penghasilan dari bunga obligasi. Kalau itu diambil pemerintah, bank-bank itu pasti akan kelabakan. Itu otomatis, kata Syahril dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR di gedung MPR/DPR Jakarta, Rabu (5/2). Ia menjelaskan keberadaan obligasi rekap berawal dari hancurnya dunia perbankan akibat dihantam badai krisis. Saat itu, kredit macet meningkat tajam, sebaliknya simpanan dan deposito menurun. Loan deposit ratio pada kondisi normal mencapai angka 90-95 persen menjadi hanya 30 persen saja. Kata Syahril, penanganan krisis oleh pemerintah dilakukan dengan menyuntikkan dana segar ke bank-bank. Kemudian dikenal dengan bantuan likuiditas Bank Indonesia. Pemerintah menambah modal dalam bentuk obligasi. Sehingga obligasi menjadi sebagian besar aset bank, jelas Syahril. Obligasi rekap, lanjut dia, memiliki bunga tetap dan variabel. Untuk bunga variabel mengikuti pergerakan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) jangka waktu tiga bulan. Menurut Syahril, sebagian besar obligasi mengunakan bunga variabel. Meski itu menjadi beban pemerintah, ungkap Syahril, dengan penurunan suku bunga SBI yang cukup tajam tahun lalu, hingga 450 basis poin, maka tanggungan pemerintah akan berkurang. Besar sekali dampakanya terhadap biaya yang ditanggung pemerintah," tambah dia. Kapan obligasi rekap akan ditarik? Syahril mengatakan penarikan obligasi tidak dilakukan seketika. Kata dia, pada waktunyaobligasi itu akan dijual ke swasta. Jadi swasta yang akan menutup atau mengganti modal pemerintah. Itu tujuannya, kata Syahril. Sebelumnya Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie mengatakan bank-bank peserta rekapitalisasi boleh saja mengaku untung hingga triliunan rupiah. Tetapi, hasil analisis pihaknya justru sebaliknya. Menurut kajian Bappenas, semua bank rekap hingga saat ini belum sehat dan masih rugi. Di bagian lain, Syahril optimis pelaksanaan pembatasan kredit bermasalah (NPL) sebesar 5 persen akan dicapai pada pertengahan tahun ini. Penerapan aturan ini sudah dilakukan oleh beberapa bank. Hanya saja kita ingin mencapai pada semua bank pada pertengahan tahun ini, ujar dia. Menurut dia, secara keseluruhan rasio kredit bermasalah bank-bank sudah cukup bagus. Hanya saja, kata Syahril, masih ada satu-dua bank yang melebihi angka 5 persen. Tapi bank itu sudah punya bussines plan untuk mencapai itu, kata dia. Jika tidak, tambah dia, BI sudah menyiapkan exit policy, antara lain bank tersebut akan masuk dalam pengawasan khusus. SS Kurniawan --- TNR

Berita terkait

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

3 menit lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

9 menit lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

9 menit lalu

10 Bandara Terbersih di Dunia, Didominasi Asia Hanya 1 dari Eropa

Dari sepuluh bandara terbersih di dunia, hanya satu bandara di Eropra yang masuk dalam daftar tersebut

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

9 menit lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

9 menit lalu

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan pemeliharaan perkerasan jalan di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Non S sejak hari ini

Baca Selengkapnya

Hari Ini MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Sengketa Pileg, Ada 55 Perkara

14 menit lalu

Hari Ini MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Sengketa Pileg, Ada 55 Perkara

MK kembali menggelar sidang sengketa Pemohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum hasil Pemilihan Legislatif 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

38 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

1 jam lalu

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

Cara UPN Jatim tangkal joki UTBK.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

1 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya