Hasil penjualan saham kepada publik itu akan digunakan untuk membayar sebagian utang Indofood. Saat ini total utang perseroan mencapai Rp 17 triliun. "Belum ada utang yang jatuh tempo. Kami hanya ingin mempercepat pelunasannya," kata Direktur Utama Indofood Anthony Salim usai rapat umum pemegang saham di Jakarta, Jumat (21/5)
Meski demikian, Anthony enggan menyebutkan jumlah nilai saham yang akan dijual kepada publik tersebut, dan berapa dana yang akan digunakan untuk melunasi utang-utang perusahaan. "Besarannya masih dalam proses, kami belum tahu," ujar Anthony.
PT Indofood Consumer Branded Product (CBP) mulanya adalah divisi usaha mie instan dan bahan makanan. Proses pemisahan ini sudah dimulai sejak September 2009. Dengan pemisahan tersebut, Indofood Consumer akan khusus memproduksi mie instan dan bumbu dapur.
Setelah ditinggal oleh anak usahanya itu, Indofood akan memperkuat posisinya sebagai perusahaan induk atau holding company. Beberapa kelompok usaha yang masih kurang maksimal akan ditingkatkan, antara lain divisi agribisnis dan distribusi.
Distribusi akan diperluas sampai ke daerah yang selama ini masih belum terjangkau. "Kami juga akan menyasar potensi pasar regional yang masih terbuka," ujar Anthony. Juga masih terbuka kemungkinan Indofood akan menciptakan produk baru dengan bahan baku dari dalam negeri.
FAMEGA SYAVIRA