Blue Bird Bakal Lepas Hingga 30 Persen Saham Ke Publik

Reporter

Editor

Selasa, 4 Mei 2010 14:38 WIB

Tempo/Nickmatulhuda
TEMPO Interaktif, Jakarta - Blue Bird Group bakal melepas maksimal 30 persen sahamnya ke publik tahun depan. Perusahaan jasa transportasi ini sudah memvaluasi nilai asetnya. "Kami sudah valuasi dan akan melepas maksimal 30 persen saham perusahaan," kata Vice President Business Development Blue Bird Group Noni Purnomo di Jakarta, Selasa (4/5).

Saat ini manajemen tengah melakukan restrukturisasi untuk persiapan. Belum ada penjamin emisi (underwriter) yang ditunjuk, tapi perusahaan memilih Morgan Stanley sebagai konsultan. Morgan Stanley dipilih karena perusahaan menginginkan investor yang lebih stabil.

Pihaknya ingin agar pembeli saham perusahaan nantinya bukan hanya investor jangka pendek. "Kami ingin kombinasi dengan investor jangka panjang dan menengah," katanya. Hingga kini, ia melanjutkan, perusahaan tetap menargetkan penawaran saham perdana dilakukan tahun depan.

Namun manajemen masih menunggu momen yang tepat untuk melepas saham. Sebab, katanya, pelepasan saham ini bukan untuk mencari dana segar. "Kami ingin menjadi perusahaan yang lebih transparan," tuturnya.

Blue Bird juga berencana menambah armada hingga 2.000 unit taksi reguler tahun ini. Perusahaan mengalokasikan Rp 260 miliar untuk penambahan tersebut. "Satu unit armada kami membutuhkan dana Rp 130 juta," kata Noni.

Jumlah armada Blue Bird saat ini mencapai 19 ribu unit, sebanyak 14 ribu di antaranya adalah taksi reguler. Jumlah taksi reguler terbanyak ada di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebanyak 11 ribu armada. Sisanya tersebar di Banten, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Lombok, dan Manado.

Noni mengatakan, tambahan armada itu akan disebar ke seluruh area pelayanan perusahaan. Termasuk untuk tiga wilayah yang menjadi sasaran ekspansi baru Blue Bird yakni Medan, Yogyakarta, dan kota di Sulawesi atau Kalimantan. "Kalau di Jabodetabek tergantung izin yang diberikan berapa," ujarnya.

Di Medan, Blue Bird berencana menyediakan 300 unit taksi reguler. Namun sejak diajukan setahun lalu, Dinas Perhubungan Sumatera Utara belum juga memberikan izin operasional. "Di Medan armada taksi tidak berlebih, makanya kami mau masuk ke kota itu," tuturnya.

Izin operasional juga belum dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Yogyakarta. Sedangkan di Kalimantan masih tahap penjajakan. Untuk ekspansi ke tiga wilayah itu, Noni menambahkan, perusahaan juga mengalokasikan dana untuk investasi tanah, bangunan, dan sistem teknologi informasi. "Tapi berapa dananya tergantung berapa armada yang diizinkan," kata dia.

Selain itu Blue Bird juga berniat menambah 100 unit Toyota Alphard Vellfire untuk taksi eksekutifnya. Tiap unit membutuhkan biaya Rp 700 juta. Saat ini Blue Bird memiliki 35 unit Toyota Alphard. Tapi Noni enggan menyebut target pendapatan tahun ini. Yang jelas, target pendapatan kotor per unit taksi reguler sebesar Rp 430 ribu tiap hari. Saat ini Blue Bird melayani lebih dari tujuh juta penumpang tiap bulan.

DESY PAKPAHAN

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya