Saham Astra Lambungkan Indeks Di atas 2.900

Reporter

Editor

Rabu, 7 April 2010 12:24 WIB

TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta - Optimisme pemulihan ekonomi global mendorong harga minyak terus membubung naik karena spekulasi akan meningkatnya permintaan konsumsi minyak dunia. Alhasil, harga komoditas lainnyapun ikut bergerak naik sehingga menyulut penguatan saham-saham yang berbasis komoditas.

Saham kelompok Astra yang masih menjadi incaran para pemodal juga turut melambungkan indeks kembali berada diatas 2.900 lagi.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (7/4) siang ini indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia kembali melonjak 33,004 poin (1,15 persn) ke level 2.913,973 dari posisi kemarin di 2.880,969.

Sebanyak 112 saham naik, hanya 57 saham turun, srta 60 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga. Volumep erdagagnan mencapai 3,89 miliar, dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,9 triliun, serta frekwensi sebanyak 76,9 ribu kali. Dan investor asing kembali mencatat pembelian bersih senilai Rp 123,4 miliar.

Nilai tukar rupiah juga kembali terapresiasi mendekati level 9 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) seiring menguatnya mata uang kawasan. Pada pukul 12:15 WIB rupiah berada di level 9.035 per dolar AS, yang berarti kembali menguat 15 poin dari penutupan kemarin yang masih berada di 9.050.

Kepala Riset dari PT Bhakti Securities, Edwin J Sebayang menjelaskan akibat dari pulihnya ekonomi khususnya Amerika yang sudah berada di jalurnya membuat harga minyak akan mencoba menembus US$ 90 per barel. “Membanjirnya likuiditas dolar di pasar juga bukan mustahil bila minyak akan kembali ke US$ 100 per barel,” ujarnya.

Dia menyarankan kepada investor untuk mulai berkonsentrasi kembali melakukan akumulasi saham – saham yang berbasis energi dan tambang khususnya batubaraserta nikel.

Disisi lain investor juga harus bijaksana dengan mengurangi portofolio sahamnya di sektor otomotif, perbankan,ritel dan konsumsi. Karena naiknya harga minyak kedepannya bisa menyulut pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. “Dan ujungnya – ujungnya nanti akan meningkatkan laju inflasi dan kemudian diikuti oleh kenaikan suku bunga,” kata dia.

Rentang pergerakan indeks hari ini masih akan berada antara 2.830 hingga 2.915.

Saham – saham yang kembali menopang pergerakan indeks siang ini antara lain: Astra International naik Rp 500 menjadi Rp 45.800, Gudang garam melesat Rp 750 menjadi Rp 26.350, Adaro naik Rp 75 menjadi Rp 2.175, bank BCA menguat Rp 300 menjadi Rp 6 ribu, PTBA naik Rp 250 menjadi Rp 18.250, United Tractor naik Rp 500 menjadi Rp 19.850, serta Astra Agro Lestari terapresiasi Rp 250 menjadi Rp 24.650 per saham.

“Ditengah kondisi bursa regional yang datar, indeks lokal kemarin mengalami koreksi teknikal sambil menunggu amunisi tambahan yang bisa kembali melanjutkan penguatan,” imbuhnya.

VIVA B KUSNANDAR

Berita terkait

IHSG Menguat di 7.735,9 Menutup Sesi Pertama, Emiten Grup Lippo dan Bakrie Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Menguat di 7.735,9 Menutup Sesi Pertama, Emiten Grup Lippo dan Bakrie Paling Aktif Diperdagangkan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada awal sesi hari ini, Jumat, 18 Oktober 2024. IHSG parkir di level 7.735,9 (+0,03 persen) untuk menutup sesi pertama perdagangan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Sri Mulyani dan Menuju Pelantikan Prabowo-Gibran, IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat

1 hari lalu

Kembalinya Sri Mulyani dan Menuju Pelantikan Prabowo-Gibran, IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto, mengatakan IHSG akan kembali menguat.

Baca Selengkapnya

Direktur BEI Sayangkan Tak Ada BUMN yang IPO Tahun Ini, Bandingkan dengan di Malaysia dan Cina

2 hari lalu

Direktur BEI Sayangkan Tak Ada BUMN yang IPO Tahun Ini, Bandingkan dengan di Malaysia dan Cina

BEI menyebut selama tahun 2024 tidak ada BUMN yang melakukan IPO. Bahkan tahun lalu, salah satu anak BUMN, Pertamina Hulu, batal untuk listing.

Baca Selengkapnya

IHSG Terus Menguat di Level 7.750, Pasar Masih Merespons Keputusan BI Menahan Suku Bunga Acuan

2 hari lalu

IHSG Terus Menguat di Level 7.750, Pasar Masih Merespons Keputusan BI Menahan Suku Bunga Acuan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan lanjutan di level 7.750 pada akhir perdagangan Kamis, 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat Tipis di Level 7.648 Hari Ini, Pasar Memantikan Pelantikan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

IHSG Menguat Tipis di Level 7.648 Hari Ini, Pasar Memantikan Pelantikan Prabowo-Gibran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,28 persen ke level 7.648,940 pada penutupan perdagangan Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat Pekan Lalu, Cek Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

5 hari lalu

IHSG Ditutup Menguat Pekan Lalu, Cek Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33 persen pekan lalu di level 7.520.

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Harga 302 Saham Naik

5 hari lalu

IHSG Menguat di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Harga 302 Saham Naik

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia mencatat IHSG menguat 0,43 persen di akhir sesi pertama perdagangan Senin, 14 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Kinerja IHSG Pekan Ini Membaik di Level 7.520, Rata-rata Transaksi Harian Rp11,07 Triliun

7 hari lalu

Kinerja IHSG Pekan Ini Membaik di Level 7.520, Rata-rata Transaksi Harian Rp11,07 Triliun

Kinerja IHSG mengalami perbaikan sepekan terakhir, 7-11 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Level 7.520 Hari Ini, Senin Diproyeksi Rebound ke 7.600

8 hari lalu

IHSG Menguat di Level 7.520 Hari Ini, Senin Diproyeksi Rebound ke 7.600

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di level 7.520,602 pada akhir perdagangan Jumat, 11 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Investor Pasar Modal Tembus 14 Juta per Oktober 2024, BEI: Literasi Keuangan Perlu Digenjot Lagi

8 hari lalu

Investor Pasar Modal Tembus 14 Juta per Oktober 2024, BEI: Literasi Keuangan Perlu Digenjot Lagi

PT Bursa Efek Indonesia mencatat investor pasar modal sudah tembus 14 juta single investor identification (SID) per awal Oktober 2024.

Baca Selengkapnya