Bakrie Telecom Cetak Pendapatan Rp 3,4 Triliun

Reporter

Editor

Senin, 29 Maret 2010 18:53 WIB

Peluncuran Hape Esia Online
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pendapatan PT Bakrie Telecom Tbk melonjak hingga menembus Rp 3,4 triliun atau naik 22, 5 persen tahun lalu ketimbang pendapatan pada 2008 yang sebelumnya tercatat Rp 2,8 triliun.

Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk, Anindya N Bakrie menjelaskan pendapatan usaha bersih ini juga meningkat 24,5 persen. Tahun lalu pendapatan bersih senilai Rp 2,743 triliun. “Kenaikan ini didorong laju pertumbuhan pelanggan hingga 45,2 persen,” ujar Anindya.

Pengusaha muda ini mengatakan lonjakan tinggi terlihat pada pendapatan sebelum amortisasi dan depresiasi, pajak dan bunga. Perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan tahunan 54,2 persen. Pada 2008, EBITDA Bakrie tercatat Rp 823 miliar, sedangkan periode yang sama tahun berikutnya EBITDA meningkat menjadi Rp 1,269 triliun.

Meski begitu, perusahaan juga menanggung beban biaya bunga dan depresiasi yang tinggi. Laba perusahaan pada 2009 turun 28 persen dibandingkan 2008 dari Rp 137 miliar menjadi Rp 98 miliar. Pada 2008 jumlah pelanggan mencapai 7,3 juta pelanggan. Sedangkan tahun lalu 10,5 juta pelanggan. Tahun ini Bakrie membidik 14 juta pelanggan.

Kunci kesuksesan pendapatan perusahaan ini berasal dari bundling produk ponsel dan layanan nilai tambah. Mulai dari Hape Esia Fu, Hape Esia Slim, Hape Esia Gayaku, Hape Esia Musicbox, dan Hape Esia Online. Anindya menyatakan tetap memfokuskan layanan yang diminati masyarakat, seperti layanan suara dan pesan pendek.

Layanan nilai tambah, seperti Digital Music Download atau pun fitur nada sambung juga ikut menyumbang pendapatan. Meskipun persaingan sangat ketat, namun mereka yakin dengan inovasi dan produk yang dikeluarkan bakal mampu menggaet pelanggan. “Bukan sesuatu yang mudah tapi kami yakin mampu mengatasinya”, ujarnya.

Perusahaan ini hampir menyalip layanan berbasis CDMA milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk, Flexi.Perusahaan plat merah ini pada akhir tahun ini menargetkan 15 juta pelanggannya. Sedangkan layanan dari PT Indosat Tbk dengan StarOne, pelanggannya belum beranjak jauh dari angka 600 ribu orang.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Tambah Jabatan Luhut, Profil Satelit Satria-1 Senilai Rp 21,4 Triliun

21 Juni 2023

Terpopuler: Jokowi Tambah Jabatan Luhut, Profil Satelit Satria-1 Senilai Rp 21,4 Triliun

Berita terpopuler: Presiden Jokowi menambah jabatan Luhut Binsar Pandjaitan, profile Satelit Satria-1 senilai Rp 21,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Lapindo Belum Bayar Utang Rp 2 Triliun ke Negara, Kemenkeu Serahkan Penagihan ke PUPN

20 Juni 2023

Lapindo Belum Bayar Utang Rp 2 Triliun ke Negara, Kemenkeu Serahkan Penagihan ke PUPN

PT Minarak Lapindo Jaya belum membayar utang ke negara sebesar Rp 2 triliun. Kemenkeu serahkan penagihannya ke PUPN.

Baca Selengkapnya

Empat Alasan Halokas Bantu Tingkatkan Bisnis

20 Mei 2022

Empat Alasan Halokas Bantu Tingkatkan Bisnis

Halokas memiliki beragam fitur menarik. Antara lain pencatatan inventori, pengeluaran dan utang piutang, hingga pinjaman modal.

Baca Selengkapnya

Kabar Terbaru Penagihan Triliunan Utang Lapindo dari Kemenkeu

28 Januari 2022

Kabar Terbaru Penagihan Triliunan Utang Lapindo dari Kemenkeu

Sampai awal 2022 ini, masih belum ada kepastian soal pelunasan utang jatuh tempo Lapindo Brantas Inc. dan PT Minarak Lapindo Jaya kepada negara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Lapindo Berkomitmen Lunasi Utang kepada Pemerintah

15 Juli 2019

Sri Mulyani: Lapindo Berkomitmen Lunasi Utang kepada Pemerintah

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bakal terus berkomunikasi dengan duo Lapindo terkait dengan utang mereka.

Baca Selengkapnya

Utang Lapindo Jadi Rp 1,76 T, Pemerintah Tutup Pintu Negosiasi

14 Juli 2019

Utang Lapindo Jadi Rp 1,76 T, Pemerintah Tutup Pintu Negosiasi

Secara aturan, pemerintah tidak mungkin melakukan negoisasi dengan Lapindo terkait utang-utangnya itu.

Baca Selengkapnya

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Komentari Soal Klaim Piutang Lapindo Rp 1,9 Triliun

26 Juni 2019

SKK Migas Komentari Soal Klaim Piutang Lapindo Rp 1,9 Triliun

SKK Migas membantah pernyataan Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya soal piutang kepada pemerintah senilai Rp 1,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Reforminer Institute: Tak Perlu Resah Soal Piutang Lapindo

26 Juni 2019

Reforminer Institute: Tak Perlu Resah Soal Piutang Lapindo

Reforminer Institute: pemerintah tak perlu risau menanggapi tagihan piutang dari Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya Rp 1,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu: Utang Lapindo Rp 773,38 M Belum Termasuk Bunga

26 Juni 2019

Kemenkeu: Utang Lapindo Rp 773,38 M Belum Termasuk Bunga

Kemenkeu bakal mengundang Lapindo untuk membahas mengenai adanya klaim piutang mereka senilai tembus US$ 138 juta atau Rp 1,9 triliun ke pemerintah.

Baca Selengkapnya