Restrukturisasi Merpati Lewat Penambahan Armada  

Reporter

Editor

Jumat, 26 Maret 2010 16:53 WIB

TEMPO/Irmawati
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah memutuskan restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines diarahkan untuk penambahan armada pesawat. "Akan ditambah pesawat dengan kapasitas 20 tempat duduk, 35 tempat duduk, 50 dan 70 tempat duduk," kata Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Said Didu di kantor Kementerian BUMN pada Jumat (26/3).

Said mengatakan PT Perusahaan Pengelola Aset yang bertanggung jawab merestrukturisasi Merpati sudah mengatur pendanaannya. Tapi, dia belum menyebutkan angka kebutuhan dana. Yang pasti, kata dia, kucuran dana tidak sebesar injeksi Perusahaan Pengelola Aset tahun selalu sebesar Rp 300 miliar. "Nanti sebagian dari leasing," ujar Said.

Selain kebutuhan dana, Merpati juga diminta menyiapkan sumber daya pilot. Saat ini, maskapai pelat merah untuk jalur perintis tersebur baru memiliki 4 pesawat masing-masing dengan kapasitas 20 kursi. "Rencananya akan ditambah hingga 40 pesawat," kata Said. | puti noviyanda

Berita terkait

Lapindo Brantas Tagih Balik Piutang Pemerintah Rp 1,9 Triliun

25 Juni 2019

Lapindo Brantas Tagih Balik Piutang Pemerintah Rp 1,9 Triliun

Lapindo Brantas Inc dan PT Minarak Lapindo Jaya menyatakan bakal melunasi utangnya kepada pemerintah yang sebesar sekitar Rp 773 miliar dengan syarat.

Baca Selengkapnya

LKPP 2018, BPK Temukan Lonjakan Piutang Perpajakan

29 Mei 2019

LKPP 2018, BPK Temukan Lonjakan Piutang Perpajakan

Dalam LKPP, BPK menemukan saldo piutang perpajakan bruto senilai Rp 81,4 triliun, melonjak 38,99 persen dari saldo piutang 2017.

Baca Selengkapnya

OJK: Komodo Bond Langkah Awal Positif

14 Desember 2017

OJK: Komodo Bond Langkah Awal Positif

Langkah Jasa Marga mencatatkan obligasi rupiah global perdana senilai Rp 4 triliun melalui Komodo Bond di Bursa Efek London dinilai positif.

Baca Selengkapnya

Terbitkan Medium Term Notes, Pindad Raup Rp 1 Triliun

8 Desember 2017

Terbitkan Medium Term Notes, Pindad Raup Rp 1 Triliun

Pindad sudah menuntaskan surat utang medium term notes dengan jangka waktu tiga tahun.

Baca Selengkapnya

Perlu Pendanaan, Kimia Farma Terbitkan Surat Utang Rp 1 Triliun

14 September 2017

Perlu Pendanaan, Kimia Farma Terbitkan Surat Utang Rp 1 Triliun

PT Kimia Farma Tbk akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) berkelanjutan dengan nilai total Rp 1 triliun.

Baca Selengkapnya

Transaksi Hedging: BI Jelaskan Keuntungannya bagi BUMN

21 Agustus 2017

Transaksi Hedging: BI Jelaskan Keuntungannya bagi BUMN

BI telah mengeluarkan beragam instumen hedging, yang terbaru adalah call spread option valas dan interest rate swap.

Baca Selengkapnya

PLN Teken Perjanjian Hedging dengam Tiga Bank BUMN  

21 Agustus 2017

PLN Teken Perjanjian Hedging dengam Tiga Bank BUMN  

PLN meneken transaksi hedging dengan tiga bank BUMN senilai US$ 30 juta.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Akan Terbitkan Obligasi Rp 2,5 Triliun  

17 Juli 2017

Pegadaian Akan Terbitkan Obligasi Rp 2,5 Triliun  

PT Pegadaian (Persero) berencana menerbitkan lagi surat utang (obligasi) dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah dan TNI ke Pertamina Rp 34 Triliun  

17 Juni 2017

Utang Pemerintah dan TNI ke Pertamina Rp 34 Triliun  

Pertamina memiliki piutang dalam jumlah besar, berasal dari tunggakan pemerintah dan TNI.

Baca Selengkapnya

PTPN II Deli Serdang Utang Rp 3,8 Triliun, Ini Tunggakannya  

8 Oktober 2016

PTPN II Deli Serdang Utang Rp 3,8 Triliun, Ini Tunggakannya  

PT Perkebunan Nusantara II (Persero) mengakui utang perseroan hingga Oktober 2016 mencapai Rp 3,86 triliun.

Baca Selengkapnya