TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan menurunkan bea masuk bahan baku dan komponen elektronika menjadi 0 sampai 5 persen. Namun kebijakan itu tidak akan diberlakukan secara umum, melainkan diutamakan untuk industri pembuat komponen. Ini semacam insentif bagi perusahaan yang membuat bahan baku untuk menikmati bea masuk yang rendah, kata Direktur Industri Teknologi Informasi dan Elektronika Depperindag, I Gusti Putu Surya Wirawan di Jakarta, Senin (3/2). Putu mengaku, Gabungan Industri Elektronikan Indonesia (GIEI) memang meminta pemerintah untuk menurunkan tarif bea masuk bahan baku dan komponen produk elektronika. Mereka menilai ada ketidakharmonisan tarif, kata dia. Misalnya, beberapa komponen elektronika, tarif bahan bakunya lebih tinggi. Ini menimbulkan keengganan pengusaha untuk mebuat komponen di Indonesia. Padahal menurut Putu, kebijakan itu dikaluarkan dengan pertimbangan untuk memicu produk dalam negeri. Artinya tarif bea masuk sengaja dinaikkan lebih besar daripada bahan setengah jadi supaya industri dalam negeri terdorong untuk memproduksinya. Kendati demikian, bukan berarti pemerintah akan memenuhi semua permintaan GIEI. Saat ini Deperindag sedang melakukan kajian struktur biaya yang ada. Bila bahan baku yang digunakan hanya sedikit, kemungkinan penurunan tarif bea masuk menjadi sulit. Putu memastikan, penurunan tarif bea masuk bahan baku dan komponen elektronika akan segera direalisasikan. Untuk bahan baku dan komponen yang saat ini bea masuknya lebih dari 5 persen, pemerintah akan mengenakan bea masuk menjadi 5 persen. Sedangkan yang tarifnya sudah di bawah 5 persen tetap akan diberlakukan sebesar itu. Saat ini hampir semua produk IT memiliki tarif bea masuk antara 0-5 persen. kenaikan itu dikeluarkan atas dasar untuk mencerdaskan bangsa sehingga didahulukan sedangkan produk-produk lain akan segera menyusul. Belakangan GIEI meminta penurunan bea masuk komponen kulkas. Pemerintah akan mempertimbangkannya, kata Putu. Menurut Putu, yang menjadi persoalan adalah bagaimana agar industri dalam negeri bisa terlibat memasok produk ke perusahaan multinasional. Dalam hal ini dengan tujuan ekspor maupun untuk pasaran dalam negeri. Kepentingan itulah yang diutamakan oleh pemerintah. Saat ini sekitar 70 persen ekspor elektronika Indonesia dikuasai oleh perusahaan besar yang punya basis di luar negeri. Karena itu pemerintah akan terus mendorong industri elektronika dalam negeri, supaya tidak tergantung lagi dengan perusahaan induk yang ada di luar negeri. Jadi, kata dia, kebijakan rasionalisasi atau harmonisasi tarif bea masuk bukan sekedar memenuhi permintaan asosiasi. Putu menegaskan, penurunan bea masuk juga dimaksudkan untuk menarik investasi, dan memacu ekspor. Perolehan ekspor hingga September tahun lalu 7 miliar Dolar AS. Pemerintah menargetkan tahun 2010 mendatang, investasi di sektor elektronika ini sebesar 30 miliar dolar AS, karena itu harus ada tambahan investasi Investor yang diprioritaskan adalah yang sudah eksis, untuk memperluas industrinya. Saat ini telah ada sejumlah investor yang berniat menanamkan modalnya di Indonesia, antara lain LG dan Samsung. Selain itu, Depperindag juga berupaya merealisasikan investasi senilai US 80 juta yang sudah disetujui Badan Koordinasi Pasar Modal tahun lalu. Ini dilakukan untuk mengejar target tambahan investasi sebesar US 1 miliar per tahun.(Retno Sulistyowati Tempo News Room)
Berita terkait
Hasil VNL 2024: Timnas Bola Voli Putri Korea Selatan Akhiri 30 Laga Tanpa Kemenangan, Kalahkan Thailand 3-2
8 menit lalu
Hasil VNL 2024: Timnas Bola Voli Putri Korea Selatan Akhiri 30 Laga Tanpa Kemenangan, Kalahkan Thailand 3-2
Timnas bola voli putri Korea Selatan mengakhiri paceklik kemenangan di Volleyball Nations League atau VNL 2024 usai menundukkan timnas Thailand dengan
Bobby Nasution Jadi Kader Gerindra, Bagaimana dengan Gibran?
12 menit lalu
Bobby Nasution Jadi Kader Gerindra, Bagaimana dengan Gibran?
Wakil presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka mengaku santai meski hingga kini belum memutuskan akan bergabung dengan partai politik (parpol) setelah tidak lagi dianggap bagian dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Menurutnya hal biasa saja bila saat ini dirinya belum menentukan kendaraan politik.
Kemenparekraf Kembali Gelar Baparekraf for Startup secara Luring Tahun Ini, Targetkan Jaring 120 Bisnis Rintisan Baru
19 menit lalu
Kemenparekraf Kembali Gelar Baparekraf for Startup secara Luring Tahun Ini, Targetkan Jaring 120 Bisnis Rintisan Baru
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) tahun ini memulai lagi program Baparekraf for Startup atau Bekup, dengan pembinaan secara langsung atau tatap muka kepada para pelaku bisnis rintisan atau startup.