Mari Pangestu: Jelang Panen, Harga Beras Berangsur Turun  

Reporter

Editor

Kamis, 18 Februari 2010 13:58 WIB

Marie Elka Pangestu. TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan harga beras di pasar berangsur turun. Hal itu dipengaruhi sejumlah daerah yang mulai panen. "Januari (harga) agak meningkat, dan sekarang sudah turun dan kelihatannya stabil. Kami perkirakan karena panen," kata Mari di Pasar Jatinegara, Kamis (18/2).

Pemerintah menjanjikan harga makanan pokok masyarakat Indonesia tersebut akan turun lebih rendah lagi. "Februari-Maret nanti mulai panen, akan turun lagi sedikit, jadi harganya dalam keadaan normal lah," kata dia seusai meninjau tiga pasar bersama Wakil Presiden Boediono, Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Mari juga memastikan pemerintah akan kembali menggelar operasi pasar dan penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) untuk menekan harga. Menurut dia, operasi pasar dan penyaluran raskin oleh perum Bulog terbukti menekan harga.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Sjamsul Hilataha memaparkan harga beras IR-64 III, yang dikonsumsi mayoritas penduduk Indonesia, di Pasar Induk Cipinang sempat naik cukup tajam bulan lalu. Di awal Januari, harga beras tersebut berkisar di Rp 5.300 per kilogram, lantas naik terus hingga mencapai Rp 5.950 pada 18-27 Januari.

"Lalu ada operasi pasar dari Bulog, meski cuma 18 ton beras, bisa turunkan harga menjadi Rp 5.500, stabil sampai sekarang," kata dia. Selain itu, pedagang saat ini cenderung tidak menaikkan harga karena bulan-bulan ini mendekati musim panen. "Mau panen, pedagang nggak berani menaikkan harga," tutur dia saat melaporkan kondisi Pasar Cipinang yang dikelolanya kepada rombongan Boediono.

Boediono sendiri mengatakan puas atas stabilnya harga barang kebutuhan pokok yang dipantaunya di Pasar Jatinegara, Cipinang, dan Kramat Jati. "Kita upayakan (terus) stabil," ucapnya.

Rusli, pemilik Toko Sinar Jaya di Pasar Cipinang, berujar kini operasi pasar tidak lagi dibutuhkan karena harga sudah cukup rendah. "Biasanya Rp 5.700-5.800, belakangan ini sudah turun," sebutnya. Tokonya hari ini menjual tiap kilogram beras IR-64 III di harga Rp 5.450.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menyatakan operasi pasar bakal dihentikan jika harga sudah tak mahal lagi. Sejauh ini, pada 2010 perusahaan pelat merah tersebut telah menyalurkan 1.400 ton beras untuk operasi pasar. Adapun cadangan beras Bulog tercatat 500 ribu ton, yang diperuntukkan bagi cadangan bencana dan operasi pasar.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

5 Desember 2017

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.

Baca Selengkapnya

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

6 Juli 2015

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

13 Mei 2015

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.

Baca Selengkapnya

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

11 Mei 2015

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.

Baca Selengkapnya

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

16 April 2015

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.

Baca Selengkapnya

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

7 Maret 2015

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

25 Februari 2015

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.

Baca Selengkapnya

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

10 Januari 2015

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.

Baca Selengkapnya