Ekonom: Tambahan Uang Beredar Belum Berdampak Negatif
Rabu, 9 Desember 2009 13:44 WIB
“Tambahan uang beredar ini diikuti dengan rendahnya inflasi dari komponen yang bergejolak dan harga-harga yang diatur pemerintah, membuat inflasi umum yang rendah,” kata Lana dalam analisis mingguan periode 7-11 Desember 2009 di Jakarta hari ini.
Menurut dia, sejak Maret 2009 Bank Indonesia terus melakukan tambahan uang beredar secara bulanan, tapi baru tiga bulan terakhir jumlah uang beredar yang beredar itu menunjukkan penambahan neto secara kumulatif.
Untuk ke depan, Lana memperkirakan, BI masih akan menambah uang beredar melalui ekspansi uang primer. Terlebih lagi jika angka inflasi masih cukup rendah sebagai upaya mendorong permintaan masyarakat.
Inflasi yang rendah, Lana melanjutkan, tidak selamanya positif untuk perekonomian karena mengindikasikan pelemahan daya beli yang pada akhirnya menurunkan permintaan.
“Dengan tambahan uang beredar ini, kebijakan moneter bisa menjadi strategi untuk menjaga agar daya beli tidak menurun tajam,” kata Lana yang juga menjadi staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Namun, Lana juga memperkirakan, adanya kemungkinan inflasi akan meningkat karena pemerintah tampaknya akan menyetujui usulan kenaikan tarif dasar listrik dengan kisaran 20-30 persen. Kenaikan tarif listrik ini bisa mendorong inflasi dari harga-harga yang diatur pemerintah dan selanjutnya bisa mendorong terjadinya inflasi umum.
GRACE S GANDHI