“Sudah 17 bank nasional yang akan berpartisipasi, sebanyak 13 lembaga keuangan nonbank, 37 koperasi jasa keuangan, dan instansi badan usaha milik negara akan ikut serta dalam pameran,” kata Agus Muharrom, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi dan UKM, di Jakarta, Kamis (3/12).
Tujuan pameran ini antara lain mengenalkan produk perbankan dan produk pembiayaan kepada masyarakat. Pameran dengan 80 gerai tersebut diusulkan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam acara yang diklaim sebagai pameran pembiayaan terbesar tersebut akan diserahkan kredit Rp 2,08 triliun untuk koperasi dan UKM. Uang sebesar itu berasal dari berbagai macam bank dam lembaga keuangan nonbank.
Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia sebanyak 51,257 juta unit usaha (menurut data dari Badan Pusat Statistik). Dari jumlah tersebut kurang dari 50,70 juta termasuk kategori usaha mikro, 520 ribu merupakan usaha kecil dan 39 ribu termasuk unit usaha menengah. “Sebanyak 70 persen usaha unit mikro termasuk dalam kategori belum layak usaha dan belum bankable (tersentuh oleh bank),” kata Agus.
Ia menambahkan, kendala dalam pembiayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah di antaranya keterbatasab fasilitas kredit dari perbankan, keterbatasan jaminan terutama dari usaha mikro dan kecil, keterbatasan jangkauan pelayanan kredit perbankan. Selain itu tingginya bunga kredit juga menjadi masalah serius.
MUH SYAIFULLAH