Pemerintah Akan Bangun 17 Pabrik Gula Baru

Reporter

Editor

Rabu, 25 November 2009 18:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah berniat membangun 17 pabrik gula dalam lima tahun mendatang untuk menambah kapasitas produksi harian dan meningkatkan tingkat produksi secara keseluruhan. Investasi pembangunan itu membutuhkan lebih dari Rp 10 triliun.

Demikian dikatakan Menteri Perindustrian, Mohamad S. Hidayat menanggapi pertanyaan Komisi Perindustrian, Perdagangan, Badan Usaha Milik Negara, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan Investasi, Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (24/11).

Pabrik gula tersebut terdiri dari 10 pabrik pelat merah. Sedangkan sisanya pabrik gula swasta nasional. "Pembangunan akan diarahkan pada produksi gula mentah bukan gula kristal putih," kata Hidayat. Sebab, selama ini impor gula mentah mendominasi hingga 95 persen.

"Target ke depan industri rafinasi tidak lagi menggunakan gula mentah impor," kata dia. Pembangunan pabrik gula baru tersebut akan menambah kapasitas hingga 10.000 ton per hari, dan bakal mendongkrak penambahan produksi global sebesar 2,28 juta ton.

Selain itu, pada rencana aksi revitalisasi industri gula berbahan baku tebu yang ditetapkan Departemen Perindustrian menargetkan peningkatan produksi gula dari pabrik gula badan usaha milik negara dan swasta.

"Produksi gula dari pabrik gula BUMN menargetkan peningkatan produksi dari 1,64 juta ton pada 2009 menjadi 2,28 juta ton pada akhir 2014," ucap Hidayat. Selain itu, peningkatan produksi dilakukan dengan tetap mempertahankan luas areal tanaman tebu 295 ribu hektare.

Sementara dengan merevitalisasi pabrik gula swasta, target peningkatan produksi gula dari 1,03 juta ton pada 2009 menjadi 1,14 juta ton pada 2014. Areal tanaman tebu seluas 155 ribu hektare juga dipertahankan.

Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (Aptri), Arum Sabil mengatakan, untuk jangka panjang, pemerintah harus serius melakukan revitalisasi industri gula. Baik pertanian maupun pabrik. Maka, dalam dua hingga tiga tahun mendatang produksi sudah bisa mencapai di atas kebutuhan nasional.

Namun, Aptri mencatat terdapat perbedaan data produksi gula dengan pemerintah. Berdasarkan data Aptri, produksi gula nasional mencapai 8 ton per hektare. Adapun luas lahan produksi tebu 450 ribu hektare. Sehingga jika dihitung jumlah produksi gula mencapai 3,6 juta per tahun.

"Jika dengan revitalisasi, rendemen nasional dapat ditingkatkan dari 8 persen menjadi 10 persen, maka produksi bisa ditingkatkan menjadi 4,5 juta ton per tahun," kata Arum. Sementara kebutuhan dalam negeri 4 juta ton per tahun.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

5 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

6 hari lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

9 hari lalu

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

12 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

23 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

10 Maret 2024

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

9 Maret 2024

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya