Sri Mulyani: Rapat Komite Stabilitas Tak Misterius
Selasa, 24 November 2009 19:26 WIB
Koordinasi seperti ini sudah biasa dilakukan dalam Forum Stabilitas Sistem Keuangan, yang terdiri dari Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan, sebagai operator Komite Koordinasi yang mulai aktif pada 2007 untuk memantau perekonomian dan sistem keuangan.
Menurut dia, jika dalam rapat terdapat pertanyaan dan penolakan terhadap aliran dana penyelamatan itu merupakan hal wajar. Setiap data yang diajukan harus diuji dan diadu. “Itu justru menjadikan keputusan yang akuntable. Tidak ada yang misterius di sana. Semua bisa dipertanggungjawabkan dan bisa diuji apakah kami punya konflik kepentingan,” kata Sri Mulyani dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (24/11).
Sebelumnya beredar notulensi rapat Komite Stabilitas pada 20-21 November 2008 yang membahas penetapan dan penanganan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik. Pada bocoran notulen itu tampak adanya penolakan dari sebagian pejabat yang mengikuti rapat tersebut soal status gagal berdampak sistemik terhadap Century.
Keputusan pun diambil dalam rapat yang tak diikuti beberapa pejabat yang tadinya berkeras mempertanyakan usulan status gagalnya Bank Century bakal berdampak sistemik. Mantan Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Drajad Hari Wibowo, menilai rapat Komite Stabilitas sebagai rapat yang serba misterius.
Sri Mulyani mengatakan, keputusan Bank Indonesia menetapkan Bank Century sebagai bank gagal yang disinyalir bisa berdampak sistemik diambil pada pukul 22.00 WIB pada 20 November 2008. Keputusan itu pun langsung diajukan kepada KSSK untuk membahas penanganannya.
Bank Indonesia menilai kondisi Bank Century berpotensi berdampak sistemik jika tak ada keputusan diambil keesokan harinya. “Itu bisa diamati dari antrean nasabah yang sehak awal November sudah ingin menarik dananya,” ujarnya.
Akhirnya, kata Sri mengungkapkan, pada Jumat, 21 November 2008 pukul 08.00 WIB, Komite Stabilitas pun membuat keputusan. “Seandainya bisa diundurkan waktunya, tapi saat itu sudah tidak ada waktu lagi,” ucap dia.
AGOENG WIJAYA