Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Ekspor Garmen Lesu

Reporter

Editor

Kamis, 9 Oktober 2003 11:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ekspor Indonesia ke luar negeri untuk garmen terutama untuk sepatu dan mebel lesu meski pertumbuhan ekonomi tergolong tinggi, yaitu sekitar 3,5 persen. “Kalau saya perhatikan yang sangat merupakan masalah memang karena pasar Eropa dan Amerika melesu adalah garmen dan sepatu,” ungkap Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti kepada wartawan dalam acara halal bihalal di Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu (19/12).

Kondisi ini, menurut Menteri, disebabkan karena ekspor Indonesia saat ini masih sangat tergantung pada pasar dunia. Tetapi ia melihat adanya hal yang menggembirakan akhir-akhir ini, yakni indeks Dow Jones bisa menembus angka 10.000. Namun lantaran kondisi ekspor yang lesu tidak semua pabrik lantas berkurang kegiatan produksi sepatunya.

Berdasarkan pengamatannya di lapangan, hingga dua hari menjelang lebaran, industri garmen tetap menjalankan kegiatannya. Sebuah pabrik sepatu ‘Ara’ di Semarang yang melakukan ekspor ke Jerman. Juga perusahaan ‘Gilmed’ sebuah perusahaan Jerman yang memproduksi alat-alat kedokteran. Bahkan, lanjut Menteri, khusus untuk pabrik sepatu ‘Ara’, yang sejak tahun 1990 sudah mempekerjakan kurang lebih 160 ibu-ibu rumah tangga, ekspornya tetap jalan. “Saya perhatikan rejection rate-nya atau yang ditolak dari sana adalah nol persen,” papar Menko bangga. Sedangkan usaha kecil menengah (UKM), tetap jalan seperti biasanya. Pasokan barang di pasar-pasar berjalan lancar. “Saya perhatikan sebetulnya perekonomian kita benar. Seperti yang terlihat di statistik 3,5 persen (pertumbuhan ekonomi-pen) tahun ini,” ujar Menko. Menteri memantau langsung Pasar Caringin dan Lodaya di Bandung, Pasar Turi dan Genteng di Surabaya, Pasar Mangga Dua dan Tanah Abang di Jakarta dan beberapa pasar di Semarang dan Sumatera.

Pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5 persen tersebut, menurut Menko, lebih tinggi bila dibandingkan dengan Malaysia, Pilipina dan Thailand. Di Asia yang menandingi Indonesia hanya Cina yang pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini sekitar tujuh persen. Tetapi, tambahnya, itu juga karena sistem ekonominya ekonomi sosialis. Seperti diketahui, dalam perhitungannya memang agak lain dengan perhitungan pertumbuhan ekonomi yang biasa kita lakukan. di negeri-negeri yang bukan sosialis. “Saya gembira melihat keadaan di lapangan,” ungkap Dorodjatun.

Dorodjatun hanya mengeluhkan kondisi bis-bis yang ada di Jawa yang sudah agak tua. “Di Jawa itu rata-rata (keluaran, red.) tahun 1992 itu harus diganti. Terutama bis kota yang sudah mengawatirkan. Kalau yang di Sumatera baru, yang agak mengawatirkan masih banyak yang mengguanakan ban kanvas. Sehingga banyak kecelakaan terjadi karena hal itu,” jelasnya. Ia berharap, armada bis tersebut bisa diperbarui. (Ebnu Yufriadi)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

4 menit lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Selain The Idea of You, 3 Film Baru yang Tayang di Prime Video Bulan Mei 2024

14 menit lalu

Selain The Idea of You, 3 Film Baru yang Tayang di Prime Video Bulan Mei 2024

Ada empat film dan tiga serial baru yang tayang di Prime Video Mei 2024

Baca Selengkapnya

Film Menjelang Ajal Tembus 250 Ribu Penonton dalam 3 Hari, Kisah Legenda Urban Jin Pelaris

17 menit lalu

Film Menjelang Ajal Tembus 250 Ribu Penonton dalam 3 Hari, Kisah Legenda Urban Jin Pelaris

Rapi Films mengimbau penonton yang hendak menonton film Menjelang Ajal di hari keempat penayangan.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

18 menit lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Hanum Rais Daftar ke PKB untuk Maju di Pilkada Kota Yogyakarta

23 menit lalu

Hanum Rais Daftar ke PKB untuk Maju di Pilkada Kota Yogyakarta

Putri Amien Rais, Hanum Rais tercatat mendaftarkan diri ke Partai Kebangkitan Bangsa untuk maju di Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

25 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Besok

Penutupan sementara operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga besok, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

31 menit lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

35 menit lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

40 menit lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

43 menit lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya