Indeks Turun, Rupiah Melenggang

Reporter

Editor

Kamis, 5 November 2009 12:28 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia siang ini kembali terkoreksi mengikuti pelemahan bursa regional. Diperdagangan sesi pertama siang ini indeks kembali turun 9,346 atau 0,39 persen menjadi 2.362,510 dari posisi kemarin yang berada di 2.371,856.

Hingga pukul 12:15 WIB nilai tukar rupiah berada di level 9.490 per dolar Amerika, yang berarti berhasil menguat 40 poin dari penutupan kemarin yang berada diposisi 9.530 per dolar AS.

Sebanyak 104 saham harganya turun, 48 saham naik, serta 53 stagnan. Volume perdagangan hanya mencapai 1,98 miliar unit, dengan nilai transaksi Rp 1,48 triliun, serta frekwensi kurang dari 33 ribu kali. Namun, investor asing mencatat pembelian bersih senilai Rp 32,68 miliar.

Analis dari PT BNI Securities, Maxi Liesyaputra mengemukanan hari ini indeks masih bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup melemah, dengan kisaran antara 2.360 – 2.400.

Sentimen pasar hari ini cukup bervariasi. Semalam The Fed mempertahankan suku bunganya di level 0,25 persen seperti dugaan sebelumnya. “Karena tingkat pengangguran selama ini belum bisa diturunkan,”paparnya.

Masih menurut Maxi, meskipun belanja tumah tangga sudah meningkat, namun masih pemutuasan hubungan kerja masih terus berlangsung dan lambatnya peningkatan pendapatan.

Indeks Dow Jones ditutup positif walau sangat tipis, dan burs regional hingga siang ini kembali mengalami koreksi meskipun tidak signifikan. Harga komoditas minyak menguat begitu pula dengan komoditas logam dipasar London.

Saham – saham yang kembali menghambat pergerakan indeks antara lain: Bumi Resources melemah Rp 125 per saham emnjadi Rp 2.350, Astra Internationla turun Rp 250 menjadi Rp 29.950, PTBA terkoreksi Rp 100 menjadi Rp 14.450, Indofood turun Rp 75 menjadi Rp 3/025, Indo Tambangraya melorot Rp 200 menjadi Rp 23.400, serta Bank Mandiri juga tergelincir Rp 75 menjadi Rp 4.575.

Pada perdagangan kemarin indeks berhasil menguat 37,75 poin (1,62 persen) ke level 2.371,856 dari penutupan kemarin yang berada di posisi 2.334,106.

VIVA B KUSNANDAR

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

19 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

11 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya