Bank Sentral Pertahankan BI Rate untuk Antisipasi Inflasi

Reporter

Editor

Rabu, 4 November 2009 19:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat ekonomi menilai langkah Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,5 persen sebagai langkah antisipasi terhadap laju inflasi. Walaupun saat ini laju inflasi tergolong rendah, di bawah empat persen, Indonesia masih berada di tingkat rawan inflasi.

Pasalnya, negara sekawasan seperti Thailand, Cina, dan Jepang, sudah memasuki tingkat minus inflasi, atau deflasi, dimana terjadi peningkatan nilai uang. "Kita tidak bisa meremehkan hantu inflasi di depan," kata ekonom Bank Dunia, Sjamsu Rahardja, di Jakarta, Rabu (4/11).

Ekonom Bank Negara Indonesia Ryan Kiryanto mendukung langkah Bank Sentral dalam mempertahankan BI Rate, yang berada di kisaran yang sama sejak Agustus. "Ekspektasi inflasi cenderung tinggi, 3,8 hingga 4,3 persen," ucapnya.

Rendahnya angka inflasi itu disebabkan pertumbuhan ekonomi yang mendorong tingkat konsumsi masyarakat. Faktor lain, Ryan melanjutkan, adalah tekanan dari harga minyak dunia yang menembus US$ 75 per barel.

Dia menilai suku bunga acuan di level 6,5 persen juga mampu membantu menahan depresiasi rupiah yang akhir-akhir ini tertekan. "Juga untuk menjaga kuda-kuda kestabilan moneter dan ekonomi hingga akhir tahun ini," ujar Ryan. Menurut dia, level tersebut juga cukup akomodatif bagi pelaku sektor riil.

Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,5 persen. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Dewan Gubernur dengan pertimbangan kebijakan moneter saat ini masih kondusif bagi proses pemulihan perekonomian dan intermediasi perbankan.

Pertimbangan lainnya adalah tingkat BI Rate masih konsisten dengan sasaran inflasi tahun 2010 sebesar 5 persen plus-minus 1 persen. Di sisi mikro perbankan, kondisi perbankan nasional tetap stabil. Indikatornya adalah masih terjaganya rasio kecukupan modal per September 2009 sebesar 17,7 persen.

REZA MAULANA

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

12 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

16 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

7 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya