Menurut Tim, pasar investasi di Indonesia selama 2009 tumbuh dengan positif. Indonesia disebutnya sebagai pasar dengan performa paling baik di Asia saat ini. Namun dia memperkirakan kondisi tersebut akan berubah karena kekhaawtiran terhadap inflasi. Akibatnya, pertumbuhan pada kuartal keempat 2009 dapat berubah menjadi negatif.
Hal tersebut diperburuk dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak pada 2010. Kenaikan harga bahan bakar minyak dikhawatirkan memicu timbulnya inflasi. "Investor khawatir dengan naiknya anggaran energi," kata Tim. Dia menduga, pasar pada awal 2010 tidak akan sebaik 2009.
Kondisi itu diduga akan bertahan hingga pertengahan 2010. Setelahnya, kondisi pasar kembali membaik. "Nilai Rupiah pada 2010 kurang dari Rp 10 ribu," kata dia.
Meski khawatir akan resesi -menurut survey Investor yang dilakukan ING- 75 persen investor yakin situasi ekonomi akan membaik pada triwulan akhir 2009. Indeks sentimen investor menunjukkan peningkatan sebesar 1,5 persen dibanding triwulan sebelumnya. Para investor mengharapkan kenaikan sebesar 75 persen pada pasar saham lokal dan properti.
Hampir seluruh investor memilih untuk menunggu kepastian presiden terpilih sebelum memperbarui portfolio. "36 persen investor menunggu kabinet baru dilantik," ujar Tim.
Harapan investor Indonesia ini juga diharapkan pasar Asia. Indeks Pan-Asia naik sebesar 8 persen pada triwulan III 2009. Pasar yakin bahwa ekonomi global akan segera pulih. 61 persen investor Asia juga berharap ekonomi Amerika Serikat segera pulih dari resesi dalam waktu satu tahun mendatang.
FAMEGA SP