Dorodjatun: Sulit Kembali ke Pasar Modal Dunia Tanpa IMF

Reporter

Editor

Selasa, 7 Oktober 2003 11:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tanpa dukungan Dana Moneter Internasional (IMF), menurut Menteri Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, sulit bagi Indonesia untuk kembali masuk ke pasar modal dunia. Posisi Indonesia sebagai salah satu negara pengutang terbesar dengan tingkat kemampuan mengembalikan utang yang rendah (CCC), merupakan salah satu penyebabnya.

“Sejak jaman pemerintahan Presiden Habibie sampai sekarang peringkat utang Indonesia yang CCC terus mengalami penurunan. Bahkan, lanjutnya, Indonesia sebenarnya sudah masuk ke dalam kategori non-investment. Kalau begini yang repot kan spread-nya. Bunganya selalu besar yang menunjukkan besarnya resiko,” ujarnya kepada pers seusai menandatangani LoI Ke-4 dengan IMF di Jakarta, Kamis (13/12).

Menurut Menko Dorodjatun, IMF secara tidak langsung telah memberikan jaminan kepada Indonesia, mengigat rendahnya peringkat Indonesia. “Barangkali nanti. Tapi saya tidak tahu kapan. Kalau kita sudah bisa kembali, mungkin saat itulah bagi pemerintah untuk bias lebih rileks untuk membicarakan kembali tentang penataan hubungan (RI-IMF –Red) ini,” ujar menko.

Dengan kondisi seperti itu, kata dia, Indonesia sulit mendapatkan utang dengan bunga yang betul-betul bisa ditolerir karena term-nya sangat komersial dan sulit. Namun, karena tidak pernah absen membayar iuran, maka Indonesia mempunyai hak untuk mendapatkan dana tersebut. pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Boediono menjelaskan LoI merupakan janji pemerintah kepada pasar, pelaku ekonomi di dalam maupun di luar negeri bahwa pemerintah benar-benar melaksanakan sejumlah hal yang tercatat di dalam LoI tersebut.

Karena itu isi LoI menyangkut pula hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi mikro Indonesia. Pasalnya, pelaku pasar menuntut reformasi yang luas dan mendalam. Dikarenakan krisis ekonomi yang dialami Indonesia menunjukkan adanya sejumlah -institusi yang tidak berjalan seusai relnya. Boediono mencontohkan lemahnya penegakkan hukum di Indonesia, lemahnya kinerja BUMN dan juga perbankan nasional.

“Memang kita didikte oleh pelaku pasar. Tapi inilah yang penting bagi pelaku pasar bahwa pemerintah benar-benar menangani masalah-masalah yang menajdi concern mereka,” ungkap menkeu memberikan alasan. Menanggapi hal serupa, Dorodjatun mengatakan pemerintah tengah mengupayakan reformasi di sejumlah bidang.

Advertising
Advertising

Dia berharap agar pemilu 2004 mendatang, menghasilkan pemerintahan yang baru yang lebih demokratis dengan didukung kondisi pasar sudah lebih lentur. Saat ini memang diakui bahwa kondisi pasar masih kurang kondusif, inflasi masih tinggi dan ketidak lenturan di pasar. “Masih banyak harga-harga di pasar kita yang tidak mudah dipengaruhi oleh supply dan demand,” ungkap menko. (Ebnu Yufriadi-Tempo News Room)

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 menit lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

3 menit lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

5 menit lalu

Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

Film Abigail bercerita tentang kawanan penculik menangkap seorang putri balerina, anak seorang tokoh dunia bawah tanah yang kuat

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

5 menit lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

10 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

11 menit lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

11 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Mufasa: The Lion King Tayang Akhir Tahun Ini, Kilas Balik Kehidupan Ayah Simba

11 menit lalu

Mufasa: The Lion King Tayang Akhir Tahun Ini, Kilas Balik Kehidupan Ayah Simba

Live-action Mufasa: The Lion King mengikuti kisah perjalanan hidup Mufasa sebagai anak singa yatim piatu, tersesat dan sendirian sebelum jadi raja.

Baca Selengkapnya

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

14 menit lalu

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

14 menit lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya