TEMPO Interaktif, Jakarta:Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam memperkirakan kebakaran hutan tahun 2003 akan meluas. Soalnya, pengaruh el nino juga akan lebih besar. "Tahun lalu saja kebakaran hutan mencapai 31.428 hektar, maka tahun ini bisa lebih luas lagi," kata Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, I Made Subadia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Rabu (29/1). Untuk mengantisipasi kebakaran hutan ini, kata Subadia, pihaknya sudah membentuk lima unit brigade pengendalian kebakaran hutan. Lima unit ini ditempatkan di daerah yang paling rawan kebakaran hutan yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. "Pada tahun 2003 ini kami akan menambah lima unit brigade pengendalian kebakaran hutan disrtai dengan perbaikan alat-alat pendukung," ujarnya. Sementara itu, Amir Tohar, salah seorang anggota komisi III mengusulkan dibentuknya sebuah menara pengawas yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Menara pengawas ini, lanjutnya, nantinya akan ditempatkan di daerah-daerah rawan kebakaran. Sehingga, apabila tejadi kebakaran hutan, maka akan dapat segera ditangani dan tidak cepat meluas. Selanjutnya Subadia mengatakan bahwa alat-alat yang dimiliki oleh badan pengendalian kebakaran hutan sudah cukup memadai. Namun, yang menjadi kendala adalah belum adanya institusi yang memadai dalam pelaksanaan penegndalian kebakaran hutan. Selain itu belum adanya satu badan yang menangani pengendalian kebakaran lahan dan hutan yang memiliki garis komado yang jelas dan program yang terencana dan terarah. Dewi Retno --- TNR