Dewan Ngotot Jatah Beras Miskin Tetap 15 Kg

Reporter

Editor

Senin, 28 September 2009 17:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan Dewan Perwakilan Rakyat berkeras agar jatah alokasi beras untuk rakyat miskin (Raskin) tetap 15 kilogram per rumah tangga sasaran. Dalam rapat dengan jajaran Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) komisi ini juga menyetujui untuk menyetujui pagu definitif untuk alokasi beras miskin sebesar Rp 11,655 triliun.

Rapat yang dipimpin oleh Suswono ini meminta Bulog tidak mengurangi jatah beras tersebut. Jatah sebesar itu sudah mencukupi untuk diberikan ke rakyat miskin. Namun jika pagu anggaran tidak mencukupi maka dana akan dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). "Kami menyetujui ini, namun tentu harus disesuaikan juga dengan bulan pemenuhannya," ucap Suswono.

Dalam rapat itu juga disetujui durasi pemberian jatah beras miskin berlangsung tetap selama 12 bulan untuk 17.500.000 rumah tangga sasaran dengan besaran 15 kilogram per bulan. Sedangkan harga pembelian Bulog sebsear Rp 5.913 per kilogram. Namun harga itu diasumsikan belum memperhitungkan kenaikan harga pembelian pemerintah.

Harga jual juga disetujui sebesar Rp 1600 per kilogram dan subsidi beras miskin sebesar Rp 4.313 per kilogram. "Jika ada kekurangan subsidi akan dialokasikan ke APBNP 2010," ujarnya. Disepakati pula tambahan cadangan beras pemerintah pada 2010 sebesar 500 ribu ton.

Sebelumnya Direktur Utama Bulog Mustafa Abubakar menyebutkan usulan jatah beras miskin dikurangi dari 15 kilogram menjadi 13 kilogram per rumah tangga sasaran. Alasannya, Panitia Anggaran sudah menyetujui alokasi pagu untuk 2010 sesuai jumlah rumah tangga sasaran yang ada. Namun, alokasi pagu anggaran yang tersedia tak mencukupi jika jatah tetap 15 kilogram. "Jika pun harus tetap 15 kilogram, ya, berarti bulan pemenuhan tidak 12 bulan," ujarnya.

Namun dalam rapat tersebut beberapa anggota Komisi mempertanyakan perubahan jumlah tersebut. Salah satu anggota Komisi Syafri Hutahuruk menanyakan jika dikurangi menjadi 13 kilogram akan membuat rakyat bertanya-tanya dan rawan konflik.

"Nanti disangka petugas yang berbuat curang, karena karung bertuliskan 15 kilo tapi isinya 13 kilogram saja," ujar Syarif. Dia juga menyoroti soal besaran biaya untuk mengganti cetak karung jika jatah menjadi 13 kilogram. "Berapa besar biaya untuk cetak, apa sudah dipikirkan juga," ucap dia.

Rapat akhirnya menyepakati pagu definitif tersebut dengan jatah raskin tidak mengalami perubahan. Abubakar mengatakan yang paling penting adalah alokasi untuk kekurangan subsidi tetap dialokasikan di APBNP. Anggota Komisi lain, Bomer Pasaribu, menambahkan agar tidak menafikan adanya APBN-P 2010 untuk subsidi beras miskin.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

1 jam lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

6 jam lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

9 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

14 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

27 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya