Angkutan Umum Tidak Naikkan Tarif

Reporter

Editor

Senin, 28 September 2009 11:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Organisasi Angkutan Daerah (Organda) tidak akan menaikkan tarif angkutan umum menyusul naiknya tarif tol yang dimulai Senin dinihari tadi. Ketua Departemen Angkutan dan Prasarana Organda Rudy Thehamihardja mengatakan kenaikan tarif tol yang berkisar Rp 500 - Rp 1000 tersebut masih bisa tertutup oleh pendapatan harian angkutan.

"Jika dibagi 50 orang, hanya naik Rp 40 per orang, jadi tidak dinaikkan," ujarnya saat dihubungi Minggu (27/9). Organda juga tidak akan menghitung ulang biaya operasional karena kenaikan masih dalam batas wajar.

Meski demikian Rudy mengusulkan agar tarif tol untuk angkutan umum dikenakan lebih rendah dibanding kendaraan pribadi agar masyarakat lebih memilih angkutan umum. "Kalau mau adil tarif dibedakan berdasarkan jumlah penumpang yang terangkut, jangan dilihat dari ukuran," tambahnya.

Pemerintah mulai menarik tarif baru di 14 ruas jalan tol mulai tengah malam tadi. Ruas jalan tol tersebut antara lain, untuk Jabodetabek Jakarta-Bogor-Ciawi (59 km) dari Rp 5.500 menjadi Rp 6.500; Jakarta-Tangerang (33 km) dari Rp 3.500 menjadi Rp 4.000; Dalam Kota Jakarta (50,60 km) dari Rp 5.500 menjadi Rp 6.500; Lingkar Luar Jakarta (45,37 km) dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.000; Serpong-Pondok Aren (7,25 km) dari Rp 3.500 menjadi Rp 4.000; Tangerang-Merak (73 km) dari Rp 18.000 menjadi Rp 28.500; Pondok Aren-Ulujami golongan II (5,55 km) dari Rp 3.500 menjadi Rp 4.000. Untuk golongan I ruas tersebut tetap Rp 2.000.

Untuk Jawa Barat yakni Padalarang-Cileunyi (64,40) dari Rp 5.500 menjadi Rp 6.500; Cikampek-Purwakarta-Padalarang (58,50 km) dari Rp 24.500 menjadi Rp 27.500;

VENNIE MELYANI

Berita terkait

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

4 September 2022

Harga BBM Naik, Pengusaha Bus Ungkap Dampaknya ke Okupansi

Kenaikan harga BBM akan berdampak meningkatkan harga-harga barang dan membuat okupansi bus merosot.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

4 September 2022

Pengusaha Bus Cerita Efek Pukulan Ganda Pasca-kenaikan Harga BBM

Kenaikan harga BBM akan membuat tarif angkutan darat antar-kota antar-provinsi (AKAP) ikut terkerek naik 10-25 persen

Baca Selengkapnya

Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas

16 Juni 2020

Menhub Bahas Penyesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Gugus Tugas

Menhub akan membahas penyesuaian tarif angkutan umum dengan Gugus Tugas Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

31 Maret 2020

Bus Trayek Jakarta Batal Disetop, Organda: Penumpang Sudah Sepi

Organda mengatakan penumpang bus sudah sepi sebelum adanya penyetopan trayek dari dan ke Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

31 Maret 2020

DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

SekJen DPP Organda Ateng Haryoni mengatakan seluruh perusahaan otobus menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai Senin petang.

Baca Selengkapnya

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

11 Desember 2019

Natal dan Tahun Baru, Pembatasan Angkutan Barang Berlaku 5 Hari

Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah akan memberlakukan pembatasan angkutan barang selama lima hari.

Baca Selengkapnya

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

22 November 2019

DNI Sektor Perhubungan Darat Dihapus, Organda Minta Ini...

Pemerintah memutuskan untuk menghapus 14 Daftar Negatif Investasi (DNI), termasuk sektor usaha perhubungan darat.

Baca Selengkapnya

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

19 Oktober 2019

Organda Sebut Syarat Bus Zhong Tong Buat Transjakarta, Apa Saja?

Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi DKI memastikan keamanan bus Zhong Tong buat armada Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

4 Oktober 2019

Kuota Solar Subsidi Menipis, Organda Minta Penyelewengan Diusut

DPP Organda meminta pemerintah mengusut tuntas perkara penyelewengan Solar bersubsidi seiring dengan kian habisnya kuota BBM bersubsidi itu.

Baca Selengkapnya

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

18 Juni 2019

Sukabumi Razia Stiker Pornografi dan Ujaran Kebencian di Angkot

Dinas Perhubungan dan Organda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merazia angkot yang memiliki stiker atau gambar temper berbau pornografi.

Baca Selengkapnya