Sembilan Ribu Varietas Padi Lokal Hilang

Reporter

Editor

Senin, 6 Oktober 2003 11:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kehilangan itu dimulai ketika IRRI mengambilnya untuk pengembangan padi unggul.

Benih varietas padi lokal, diperkirakan banyak yang hilang karena dikelola oleh industri besar. Sedikitnya varietas lokal yang hilang mencapai 9.000 jenis dari kurang lebih 12.000 varietas padi lokal yang dimiliki Indonesia. Hilangnya ribuan varietas padi lokal tersebut terjadi ketika lembaga penelitian padi dunia (IRRI) mengambil untuk dikembangkan menjadi varietas unggul.

"Sejak tahun l977-an, masyarakat petani sudah kesulitan menikmati padi varietas lokal gogo rancah, Bengawan, atau PB-5. Padi jenis itu sudah digantikan IR-64 yang pertumbuhannya lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, ujar Kordinator Hubungan Luar dan Program Nasional Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI) Kustiwa Adinata, seusai Ekspose Nasional Kedaulatan Pangan Berbasis Masyarakat dan Berwawasan Ekologis, Sabtu (14/6).

Pengembangan varietas unggulan yang dilakukan di Philipina itu kemudian diikuti dengan apa yang disebut revolusi hijau. Proyek tersebut tidak saja menyingkirkan benih lokal dengan benih unggulan tetapi juga dalam pengelolaannya yang harus dengan melakukan pemupukan kimia dan penggunaan pestisida. ''Ini yang kemudian membuat petani selalu tergantung pada pupuk kimia. Sementara varietas lokal lambat laun punah, dalam perkiraan kami tidak kurang dari 9.000 jenis yang hilang, tutur Kustiwa.

Selain itu, petani menjadi sangat tergantung terhadap benih produk industri. Petani, lanjut dia, sudah tidak mempunyai hak atas benih yang jumlahnya mencapai 9.000 jenis itu. Seperti apa yang dialami oleh petani Delanggu, Klaten yang dikenal dengan padi Rajalele-nya. Tetapi pada tahun 1980-an dipaksa banting setir menanam IR-64. "Jika tidak menanam jenis yang ditetapkan pemerintah, akan dituduh subversif karena mengganggu produktivitas pangan. Alasannya, Rajalele masa panennya mencapai sampai 5,5 bulan, sedangkan padi IR-64, hanya tiga bulan," tukas Kustiwa lagi.

IPPHTI berharap pemerintah segera melindungi keragaman varietas lokal yang ada. Caranya adalah dengan melahirkan benih unggul dari varietas lokal, pembuatan bank-bank benih di tingkat jaringan petani dan pengakuan terhadap varietas baru hasil penyilangan oleh petani. "Petani perlu untuk meningkatkan kemampuan untuk melestarikan, mengembangkan dan menyediakan benih serta mempertahankan keragaman varietas lokal, agar petani bisa tetap mandiri," imbuhnya lagi.

Advertising
Advertising

(Imron Rosyid-TNR)

Berita terkait

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

46 menit lalu

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina

Baca Selengkapnya

Kadin Pecah, MS Hidayat Sebut Keabsahannya Tergantung Keppres

1 jam lalu

Kadin Pecah, MS Hidayat Sebut Keabsahannya Tergantung Keppres

Mantan Ketua Umum Kadin MS Hidayat buka suara soal kisruh Kadin. Keabsahannya tergantung Keppres.

Baca Selengkapnya

Koalisi Organisasi Masyarakat Adat dan Sipil Gugat UU Konservasi ke Mahkamah Konstitusi

2 jam lalu

Koalisi Organisasi Masyarakat Adat dan Sipil Gugat UU Konservasi ke Mahkamah Konstitusi

Sejumlah organisasi masyarakat sipil dan masyarakat adat gugat UU Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya ke Mahkamah Kosntitusi.

Baca Selengkapnya

Bupati dan Ketua DPRD Trenggalek Raih Penghargaan Nirwasita Tantra

3 jam lalu

Bupati dan Ketua DPRD Trenggalek Raih Penghargaan Nirwasita Tantra

Penghargaan ini merupakan bukti kerja keras pemerintah daerah dalam menjaga indeks kualitas lingkungan hidup di Trenggalek.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,6 di Morotai Rusak Puluhan Rumah, Warga Dua Kecamatan Sempat Panik

4 jam lalu

Gempa M5,6 di Morotai Rusak Puluhan Rumah, Warga Dua Kecamatan Sempat Panik

Gempa M5,6 di Pulau Morotai pada Kamis, 19 September 2024, membuat 25 unit rumah warga lokal rusak berat.

Baca Selengkapnya

Laptop ASUS ZenBook 14 Air Resmi iluncurkan, Ditenagai Intel Core Ultra 7

5 jam lalu

Laptop ASUS ZenBook 14 Air Resmi iluncurkan, Ditenagai Intel Core Ultra 7

Laptop jagoan Asus ini akan mulai dijual secara bebas pada 24 September di Cina.

Baca Selengkapnya

Ingin Jangkau Penonton Lebih Luas, Tiket Konser Dewa 19 di GBK Bisa Dicicil

5 jam lalu

Ingin Jangkau Penonton Lebih Luas, Tiket Konser Dewa 19 di GBK Bisa Dicicil

Ahmad Dhani ingin memberikan kesempatan kepada penggemar yang belum punya pengalaman menonton konser Dewa 19 di Stadion Utama GBK.

Baca Selengkapnya

Al Nassr: Luis Castro Dipecat Digantikan Stefano Pioli

5 jam lalu

Al Nassr: Luis Castro Dipecat Digantikan Stefano Pioli

Stefano Pioli menjadi pelatih Al Nassr menggantikan Luis Castro

Baca Selengkapnya

Wahyu Hidayat Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Baru Barat Comboran Kota Malang

5 jam lalu

Wahyu Hidayat Kunjungi Lokasi Kebakaran Pasar Baru Barat Comboran Kota Malang

Kehadirannya di lokasi untuk mengetahui langsung bagaimana dampak kebakaran dan kondisi pedagang di Pasar Baru Barat Comboran.

Baca Selengkapnya

Kejati DKI Tetapkan 3 Tersangka Dugaan Korupsi di Indofarma, Salah Satunya Eks Dirut

5 jam lalu

Kejati DKI Tetapkan 3 Tersangka Dugaan Korupsi di Indofarma, Salah Satunya Eks Dirut

Para tersangka dugaan korupsi di Indofarma dinilai telah merugikan negara sejumlah Rp 371 miliar

Baca Selengkapnya