Pasca IMF Indonesia Mungkin Pilih Opsi Post Monitoring Program

Reporter

Editor

Senin, 6 Oktober 2003 10:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tiga opsi yang lain menurut Gubernur BI terlalu beresiko berdasarkan hitungan sosial dan politis.

Pemerintah dan Bank Indonesia mengajukan empat opsi strategi pasca berakhirnya program kerja sama dengan Dana Moneter Internasional (IMF) akhir tahun ini. Ke empat opsi ini akan dibicarakan lebih lanjut dalam sidang kabinet terbatas di Istana Negara siang ini.

Opsi mana yang akan diambil tergantung keputusan (sidang kabinet) siang ini, kata Gubernur BI Burhanuddin Abdullah usai melaksanakan sholat Jumat di masjid BI Jakarta, Jumat (13/6). Pembahasan exit plan itu sendiri, dilakukan antara Menteri Keuangan Boediono dan Burhan di gedung Bank Cetral pagi tadi.

Ia mengatakan ke empat opsi itu, pertama post monitoring program. Artinya, Indonesia berhenti dari program IMF dengan mengikuti kebiasaan pada saat pinjaman masih diatas 300 persen dari quota. Kedua, Stand by program atau Indonesia mengikuti program IMF yang tertuang dalam surat kesanggupan (Letter Of Intent/LOI) tapi tidak ada uangnya. Yaitu shadow program, untuk program yang ini kemungkinannya (dipilih) sangat kecil, ujar Burhanuddin.

Ketiga, Tetap mengikuti program IMF dengan debt relive atau penghapusan hutang yang semakin besar. Tapi, kata Burhanuddin, pilihan ketiga ini juga tidak mungkin akan dipilih. Perhitungan-perhitungan sosial, perhitungan politis sehingga tidak mungkin diambil, ungkapnya.

Keempat, mengikuti post monitoring program seperti biasa tapi dengan format yang dipercepat. Artinya pemerintah akan membayar sekaligus seluruh pinjamannya kepada IMF dan langsung keluar dari program. Namun, menurut dia, Indonesia harus melihat berbagai faktor. Tentu saja melihat cadangan devisa kita bagaimana, neraca pembayaran kita bagaimana, APBN kita bagaimana dan sebagainya, kata gubernur BI.

Advertising
Advertising

(SS Kurniawan TNR)

Berita terkait

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

1 menit lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

2 menit lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Mikha Angelo: Dulu Merasa Ditakdirkan Selalu Kalah

4 menit lalu

Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Mikha Angelo: Dulu Merasa Ditakdirkan Selalu Kalah

Lewat unggahan di Instagram dan X, Mikha Angelo mengungkapkan rasa bangga terhadap kekasihnya, Gregoria Mariska Tunjung berhasil melewati masa sulit.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

8 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

17 menit lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

20 menit lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

24 menit lalu

Profil Lil Boi, Rapper yang Bergabung dengan H1ghr

Oh Seung-taek atau Lil Boi rapper Korea Selatan baru-baru ini bergabung dengan agensi H1ghr

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

25 menit lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

30 menit lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

34 menit lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya