TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah berjanji akan mengamankan stok gula akhir tahun. Pasalnya, menurut Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurti, musim giling tebu akan berakhir November mendatang.
"Akan berhenti menggiling Desember sampai April mendatang," kata Bayu seusai mengikuti rapat koordinasi soal gula di kantor Departemen Keuangan sore ini.
Rapat koordinasi yang dipimpin dan Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dihadiri menteri-menteri ekonomi seperti Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil, serta Menteri Pertanian Anton Apriyantono.
Tindakan pengamanan ini merupakan salah satu langkah untuk mengatasi kenaikan harga gula putih konsumsi. Produksi gula putih berdasarkan skenario pesimis 2,6 juta ton dan skenario optimistis 2,89 juta ton. Karena itu, stok gula akhir tahun mesti dicermati.
Bayu menjelaskan, pemakaian gula konsumsi meningkat sejak seminggu sebelum bulan puasa. Peningkatan konsumsi disinyalir dari usaha skala kecil dan menengah serta industri kecil dan menengah. "UKM dan IKM yang semula pakai gula rafinasi sekarang pakai gula putih dari tebu. Ini yang membuat konsumsi gula konsumen meningkat," katanya.
Direktur Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian, Achmad Manggabarani, mengatakan tebu yang digiling baru sekitar 51 persen sehingga masih ada sekitar 49 persen yang belum digiling. "Musim giling masih tiga bulan," kata Manggabarani kepada Tempo.
Setelah melihat hasil dari akhir musim giling, dia melanjutkan, pemerintah akan membahas langkah selanjutnya.
NIEKE INDRIETTA | VENNIE MELYANI