28 Perusahaan Antre IPO di BEI, 16 di Antaranya Punya Aset Jumbo

Minggu, 3 November 2024 13:57 WIB

Papan elektronik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/2). BEI akan memberlakukan kembali praktik transaksi short selling mulai 1 Mei 2009 bertepatan dengan penerapan efektif peraturan transaksi margin dan short selling. TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi nama 28 perusahaan yang sedang mengantre di pipeline pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Nyoman Gede Yetna mengatakan 16 di antara perusahaan tersebut memiliki aset jumbo.

“16 perusahaan aset skala besar di atas Rp250 miliar,” kata Nyoman dalam keterangan resminya, Jumat, 1 November 2024.

Selain itu perusahaan aset besar itu, Nyoman mengatakan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada Peraturan OJK Nomor 53/POJK.04/2017, 10 di antaranya merupakan aset menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan 2 perusahaan breast kecil yakni di bawah Rp 50 miliar.

Selanjutnya, ditinjau dari sektor perusahaan yang antre didominasi sektor energi dan sektor barang konsumen primer yakni masing-masing lima perusahaan. Sektor yang tercatat tidak memiliki antrean hanya sektor teknologi. Berikut daftar rincian sektor perusahaan yang antre pipeline IPO:

- Sektor barang baku: 3 perusahaan

Advertising
Advertising

- Sektor barang konsumen non-primer: 2 perusahaan

- Sektor barang konsumen primer: 5 perusahaan

- Sektor energi: 5 perusahaan

- Sektor keuangan: 3 perusahaan

- Sektor kesehatan: 3 perusahaan

- Sektor industri: 2 perusahaan

- Sektor infrastruktur: 1 perusahaan

- Sektor properti dan real estate: 3 perusahaan

- Sektor teknologi: 0 perusahaan

- Sektor transportasi dan logistik: 1 perusahaan

Hingga 1 November 2024, BEI mencatat ada 36 perusahaan yang sudah melakukan IPO sepanjang tahun. Total dana yang dihimpun mencapai Rp 5,42 triliun. Di sisi lain, BEI juga menyebut sudah ada 119 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp110,6 triliun pada periode yang sama. Kemudian untuk Rights Issue, per tanggal 01 November 2024 telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34,42 Triliun.

Pilihan Editor: Bukalapak Akan Tutup Anak Usaha karena Terus Merugi, Karyawan Kena PHK?

Berita terkait

Sempat Terancam Pailit karena Utang Rp 8,79 Triliun, Perusahaan Bakrie akan Bayar 3 Tahap dan Konversi Saham

14 jam lalu

Sempat Terancam Pailit karena Utang Rp 8,79 Triliun, Perusahaan Bakrie akan Bayar 3 Tahap dan Konversi Saham

Sebanyak 12 kreditur luar negeri yang menagih utang Rp 8,79 triliun kepada empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie akhirnya menyetujui proposal perdamaian

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah di Akhir Sesi Pertama Hari Ini ke 7.439,2, Indeks Sektor Konsumer Siklikal Paling Jeblok

22 jam lalu

IHSG Melemah di Akhir Sesi Pertama Hari Ini ke 7.439,2, Indeks Sektor Konsumer Siklikal Paling Jeblok

IHSG ditutup melemah 0,87 persen di level 7.439,2 pada sesi pertama perdagangan Senin, 4 November 2024.

Baca Selengkapnya

Nasib Utang Rp 8,79 Triliun Akan Diputuskan Hari Ini, Apa Saja Manuver Bakrie Hadapi PKPU?

23 jam lalu

Nasib Utang Rp 8,79 Triliun Akan Diputuskan Hari Ini, Apa Saja Manuver Bakrie Hadapi PKPU?

Majelis Hakim di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akan membacakan hasil permohonan PKPU sebesar Rp 8,79 triliun yang melilit empat perusahaan media milik Aburizal Bakrie.

Baca Selengkapnya

Penjualan ACES Naik jadi Rp 6,11 Triliun Menjelang Lisensi ACE Hardware Berakhir

1 hari lalu

Penjualan ACES Naik jadi Rp 6,11 Triliun Menjelang Lisensi ACE Hardware Berakhir

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), yang dulunya PT Ace Hardware Indonesia Tbk, memperoleh penjualan Rp 6,11 triliun per triwulan ketiga 2024

Baca Selengkapnya

Ini 5 Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG Pekan Ini

1 hari lalu

Ini 5 Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG Pekan Ini

IHSG pekan lalu merosot. Bagaimana dengan pekan ini? Berikut sejumlah sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan pasar modal pekan ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Ambruk ke Level 7.505 di Awal November, Awan Pekan Depan Diproyeksi Pelemahan Lanjutan

3 hari lalu

IHSG Ambruk ke Level 7.505 di Awal November, Awan Pekan Depan Diproyeksi Pelemahan Lanjutan

IHSG ambruk ke level 7.505,26 pada akhir perdagangan Jumat, 1 November.

Baca Selengkapnya

Kinerja Buruk Saham Emiten Tekstil di Tengah Isu Pailitnya Sritex

4 hari lalu

Kinerja Buruk Saham Emiten Tekstil di Tengah Isu Pailitnya Sritex

Sejumlah emiten tekstil memiliki kinerja negatif di bursa di tengah isu pailitnya Sritex

Baca Selengkapnya

Bagaimana Nasib Saham Retail yang Tertahan Usai Sritex Pailit

4 hari lalu

Bagaimana Nasib Saham Retail yang Tertahan Usai Sritex Pailit

Saat ini tercatat ada 8.158.743.000 lembar saham atau 39,89 persen milik investor retail atau masyarakat yang masih tertahan di Sritex.

Baca Selengkapnya

Terus Merugi, Bukalapak Catat EBITDA Minus Rp 168 Miliar di Kuartal III - 2024

4 hari lalu

Terus Merugi, Bukalapak Catat EBITDA Minus Rp 168 Miliar di Kuartal III - 2024

Per kuartal ketiga tahun ini, EBITDA Bukalapak masih tercatat minus Rp 168 miliar.

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat di Level 7.583 Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Angin Segar di Tengah Tren Negatif

4 hari lalu

IHSG Menguat di Level 7.583 Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Angin Segar di Tengah Tren Negatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,18 persen di level 7.583 pada akhir perdagangan Kamis, 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya