Sebelum Masalah Perusahaan Muncul, Erick Thohir Sempat Rancang Indofarma Jadi Produsen Obat Herbal

Reporter

Hammam Izzuddin

Editor

Aisha Shaidra

Sabtu, 2 November 2024 13:07 WIB

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir dalam konferensi pers terkait naturalisasi di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 19 September 2024.Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas menyatakan bahwa Kementerian Hukum dan HAM turut berkontribusi dalam upaya meloloskan tim nasional Indonesia ke Piala Dunia 2026 melalui naturalisasi. TEMPO/Ilham Balindra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir bercerita soal angan-angannya membuat PT Indofarma (Persero) Tbk menjadi perusahaan farmasi yang fokus memproduksi obat herbal. Menurutnya, rencana itu ada di peta jalan Kementerian BUMN.

“Cuma sayangnya, ya kembali, kalau good corporate governance-nya dilanggar, ya cita-cita itu tidak bisa jadi kenyataan,” ujar Erick kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jumat, 1 November 2024.

Erick menilai, sebenarnya obat-obatan herbal dari Indonesia memiliki potensi yang besar. Bahkan, tidak kalah dari beberapa negara produsen obat herbal terkemuka seperti Cina dan India. Ia melihat obat-obatan herbal menjadi salah satu alternatif pengobatan yang diminati di dunia.

Rencana itu batal lantaran Indofarma terjerat sejumlah permasalahan. Seperti diketahui, permasalahan BUMN farmasi tersebut tercium usai hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sejumlah masalah di manajemen Indofarma dan anak perusahaannya, PT Indofarma Global Medika (IGM).

Indofarma diketahui terjerat pinjaman online atau pinjol yang menimbulkan piutang macet sebesar Rp 124,9 miliar. BPK juga menemukan indikasi kerugian negara hingga total Rp 371,83 miliar dari kegiatan Indofarma selama 2020 hingga semester I 2023. Temuan ini tertuang dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2023 yang disampaikan BPK ke DPR pada Kamis, 6 Juni 2024.

Advertising
Advertising

Kondisi itu membuat Erick mengaku beralih fokus menjadi penyehatan BUMN tersebut. Erick menekankan pentingnya proses check and balance untuk memastikan kelangsungan usaha. Menurutnya, tidak mungkin pegawasan BUMN hanya dilakukan oleh Kementerian. Ia menginginkan agar pihak swasta maupun partner strategis dan partner keuangan bisa ikut membantu. “Saya rasa (check and balance), itu yang menjadi metode yang sangat ampuh untuk BUMN hai ini dan ke depan,” ujarnya.

Mengenai kasus korupsi yang terjadi di BUMN, Erick menegaskan bahwa tidak akan pandang bulu. “Kita periksa dan kita ambil siapa pun yang melakukan fraud atau penipuan-penipuan,” kata dia.

Pilihan editor: PT Sucofindo Buka Lowongan Kerja untuk Dua Posisi Ini

Berita terkait

Kejaksaan Tinggi DKI Beberkan Peran Empat Tersangka Korupsi di Indofarma

1 jam lalu

Kejaksaan Tinggi DKI Beberkan Peran Empat Tersangka Korupsi di Indofarma

Kejati DKI menetapkan empat tersangka dalam dugaan korupsi di PT Indofarma Tbk. dan anak perusahaannya pada tahun 2020-2023.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi di Indofarma, Mantan Manajer Keuangan jadi Tersangka Baru

1 jam lalu

Dugaan Korupsi di Indofarma, Mantan Manajer Keuangan jadi Tersangka Baru

Manager Keuangan dan Akuntansi Indofarma pada tahun 2020 diduga terlibat dalam tindakan melawan hukum bersama tiga petinggi lain di perusahaan itu.

Baca Selengkapnya

Setelah Sritex, Emiten Tekstil BUMN Digugat Soal PKPU ke PN Jakarta Pusat

2 jam lalu

Setelah Sritex, Emiten Tekstil BUMN Digugat Soal PKPU ke PN Jakarta Pusat

Masalah Sritex itu kini menghantui perusahaan tekstil yang bermarkas di Cicalengka, Bandung, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT).

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Strategi Penyehatan BUMN Indofarma yang Terancam Gulung Tikar

4 jam lalu

Erick Thohir Ungkap Strategi Penyehatan BUMN Indofarma yang Terancam Gulung Tikar

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyampaikan rencana penyehatan PT Indofarma (Persero) Tbk yang saat ini mengalami persoalan finansial.

Baca Selengkapnya

PT Sucofindo Buka Lowongan Kerja untuk Dua Posisi Ini

5 jam lalu

PT Sucofindo Buka Lowongan Kerja untuk Dua Posisi Ini

PT Sucofindo membuka lowongan kerja, Lowongan kerja dibuka dengan batas pendaftaran hingga 11 November 2024.

Baca Selengkapnya

Menpar Widiyanti Putri Wardhana akan Tambah 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Setelah Candi Borobudur dan Lainnya

9 jam lalu

Menpar Widiyanti Putri Wardhana akan Tambah 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Setelah Candi Borobudur dan Lainnya

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan rencananya menambah lima destinasi pariwisata super prioritas lagi.

Baca Selengkapnya

Kimia Farma Rugi Rp421 Miliar hingga September 2024, Bengkak 137,9 Persen

20 jam lalu

Kimia Farma Rugi Rp421 Miliar hingga September 2024, Bengkak 137,9 Persen

PT Kimia Farma (Persero) Tbk mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp421 miliar per 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Akan Bertemu Para Dirut BUMN Bahas Program Prabowo Subianto

23 jam lalu

Erick Thohir Akan Bertemu Para Dirut BUMN Bahas Program Prabowo Subianto

Erick Thohir akan mengadakan pertemuan dengan jajaran dirut BUMN untuk memastikan perencanaan sesuai program yang diminta Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Kita Sukses Dorong Mandalika sebagai Sport Tourism

1 hari lalu

Erick Thohir: Kita Sukses Dorong Mandalika sebagai Sport Tourism

Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim berhasil membangun sport tourism di Mandalika.

Baca Selengkapnya

Tom Lembong Bukan Satu-satunya Mendag yang Izinkan Impor, Kenapa RI Sulit Swasembada Gula?

1 hari lalu

Tom Lembong Bukan Satu-satunya Mendag yang Izinkan Impor, Kenapa RI Sulit Swasembada Gula?

Tom Lembong bukan satu-satunya Menteri Perdagangan yang memberlakukan kebijakan impor gula. Mengapa Indonesia terus impor gula?

Baca Selengkapnya