Sebelum Masalah Perusahaan Muncul, Erick Thohir Sempat Rancang Indofarma Jadi Produsen Obat Herbal
Reporter
Hammam Izzuddin
Editor
Aisha Shaidra
Sabtu, 2 November 2024 13:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir bercerita soal angan-angannya membuat PT Indofarma (Persero) Tbk menjadi perusahaan farmasi yang fokus memproduksi obat herbal. Menurutnya, rencana itu ada di peta jalan Kementerian BUMN.
“Cuma sayangnya, ya kembali, kalau good corporate governance-nya dilanggar, ya cita-cita itu tidak bisa jadi kenyataan,” ujar Erick kepada wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jumat, 1 November 2024.
Erick menilai, sebenarnya obat-obatan herbal dari Indonesia memiliki potensi yang besar. Bahkan, tidak kalah dari beberapa negara produsen obat herbal terkemuka seperti Cina dan India. Ia melihat obat-obatan herbal menjadi salah satu alternatif pengobatan yang diminati di dunia.
Rencana itu batal lantaran Indofarma terjerat sejumlah permasalahan. Seperti diketahui, permasalahan BUMN farmasi tersebut tercium usai hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sejumlah masalah di manajemen Indofarma dan anak perusahaannya, PT Indofarma Global Medika (IGM).
Indofarma diketahui terjerat pinjaman online atau pinjol yang menimbulkan piutang macet sebesar Rp 124,9 miliar. BPK juga menemukan indikasi kerugian negara hingga total Rp 371,83 miliar dari kegiatan Indofarma selama 2020 hingga semester I 2023. Temuan ini tertuang dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2023 yang disampaikan BPK ke DPR pada Kamis, 6 Juni 2024.
Kondisi itu membuat Erick mengaku beralih fokus menjadi penyehatan BUMN tersebut. Erick menekankan pentingnya proses check and balance untuk memastikan kelangsungan usaha. Menurutnya, tidak mungkin pegawasan BUMN hanya dilakukan oleh Kementerian. Ia menginginkan agar pihak swasta maupun partner strategis dan partner keuangan bisa ikut membantu. “Saya rasa (check and balance), itu yang menjadi metode yang sangat ampuh untuk BUMN hai ini dan ke depan,” ujarnya.
Mengenai kasus korupsi yang terjadi di BUMN, Erick menegaskan bahwa tidak akan pandang bulu. “Kita periksa dan kita ambil siapa pun yang melakukan fraud atau penipuan-penipuan,” kata dia.
Pilihan editor: PT Sucofindo Buka Lowongan Kerja untuk Dua Posisi Ini