Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

Sabtu, 2 November 2024 11:45 WIB

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo mengatakan Indonesia harus bisa memproduksi kebutuhan pangannya sendiri atau swasembada pangan saat menyampaikan pidato perdananya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dalam tiga hingga empat tahun ke depan dengan rencana membuka lahan pertanian seluas empat juta hektar pada akhir masa jabatannya.

Guru Besar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Subejo, menyebut bahwa target tersebut sulit dicapai tanpa kebijakan yang mendukung, mengingat banyak tantangan yang dihadapi sektor pertanian sebagai pilar ketahanan pangan.

Dilansir dari ugm.ac.id, Salah satu tantangan utama adalah konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian yang terus meningkat. Di tengah perubahan iklim, alih fungsi lahan ini mengancam upaya peningkatan produksi pangan, terutama padi, yang permintaannya terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.

Subejo menyarankan agar pemerintah memiliki kebijakan dan program yang komprehensif, mencakup ekstensifikasi, intensifikasi, dan diversifikasi, dengan kolaborasi antara lembaga pusat dan daerah. Untuk ekstensifikasi, pembukaan lahan baru perlu dibatasi pada daerah yang cocok untuk pertanian sehingga dapat dikelola dengan lebih baik.

Di sisi lain, intensifikasi di area produksi pangan utama juga penting, mengingat produktivitas lahan basah masih kurang dari optimal. Dengan sistem irigasi yang baik, intensitas tanam bisa ditingkatkan menjadi dua kali dalam setahun atau bahkan tiga kali di wilayah yang memiliki ketersediaan air memadai.

Advertising
Advertising

Tantangan lain yang dihadapi adalah masalah pasca-panen, terutama harga yang anjlok saat panen raya akibat distribusi logistik yang belum merata di seluruh Indonesia. Selain itu, ia mendorong pengembangan industri pengolahan untuk memproses hasil panen berlebih sehingga tetap memiliki nilai ekonomi yang stabil.

“Dengan sistem informasi, peluang distribusi produk lebih merata sehingga stabilitas harga dapat terjamin,” ujarnya. Selain itu, menurutnya, juga perlu didorong industri pengolahan yang bermanfaat ketika produk mentah melimpah maka dapat diproses dan diawetkan dan tetap memiliki nilai ekonomi yang memadai.

Untuk mengatasi keterbatasan literasi finansial di kalangan petani, penting untuk menemukan solusi yang efektif. Meskipun pemerintah memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR), program ini belum berjalan baik karena petani masih menganggapnya merepotkan. Wakil Dekan Fakultas Pertanian menyarankan integrasi pembiayaan dan edukasi literasi keuangan bagi petani, serta mendekatkan layanan keuangan ke desa-desa.

Selain itu, pemahaman teknologi yang rendah di kalangan petani menyebabkan proses usaha tani tidak efisien, dengan biaya produksi beras di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain. Untuk meningkatkan efisiensi, perlu langkah-langkah strategis seperti konsolidasi lahan, mekanisasi pertanian, dan inovasi budidaya yang lebih efisien.

Krisis manajemen juga menjadi tantangan, di mana petani sering kali menghabiskan hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari tanpa persiapan untuk musim tanam berikutnya. Ini menyebabkan kesulitan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Pengembangan kelembagaan yang kuat dan diversifikasi produk sangat penting untuk meningkatkan daya saing petani.

Terakhir, Subejo mengkritik kebijakan impor beras pemerintah sebagai solusi jangka pendek yang tidak menyelesaikan akar masalah krisis pangan di dalam negeri.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia di bawah pemerintahannya. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato pertamanya usai dilantik sebagai presiden pada Ahad, 20 Oktober 2024.

"Saudara-saudara, saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata Prabowo saat berpidato di ruang sidang paripurna MPR, Ahad, 20 Oktober 2024.

MICHELLE GABRIELA | NANDITO PUTRA

Pilihan Editor: Keyakinan Prabowo Bisa Wujudkan Swasembada Pangan dalam 4 hingga 5 Tahun, Kok Bisa?

Berita terkait

OJK Sebut Aturan Soal Syarat Pemutihan Utang Petani, Nelayan, dan UMKM Masih Dirumuskan

6 menit lalu

OJK Sebut Aturan Soal Syarat Pemutihan Utang Petani, Nelayan, dan UMKM Masih Dirumuskan

Hingga saat ini, belum ada regulasi yang mengatur rincian penghapusan kredit macet petani, nelayan, dan UMKM.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Acara Deklarasi GSN Didampingi Titiek Soeharto dan Didit

17 menit lalu

Prabowo Tiba di Acara Deklarasi GSN Didampingi Titiek Soeharto dan Didit

Presiden Prabowo menghadiri acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) didampingi mantan istrinya Titiek Soeharto dan putranya Didit Prabowo

Baca Selengkapnya

Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional Dihadiri Presiden Prabowo, Menteri hingga Kepala Badan

52 menit lalu

Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional Dihadiri Presiden Prabowo, Menteri hingga Kepala Badan

Acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) yang akan diresmikan Presiden Prabowo Subianto dihadiri menteri dan jajaran kabinet

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Bertemu Jokowi dan Prabowo, Sebut Keduanya Satu Frekuensi untuk Pilkada Jakarta

2 jam lalu

Ridwan Kamil Bertemu Jokowi dan Prabowo, Sebut Keduanya Satu Frekuensi untuk Pilkada Jakarta

Ridwan Kamil mengklaim dirinya didukung oleh Prabowo dan Jokowi di Pilkada Jakarta. Pernyataan ini diungkap setelah ia bertemu keduanya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Temui Prabowo dan Jokowi, Pengamat Politik: Sinyal Dukungan 100 Persen

3 jam lalu

Ridwan Kamil Temui Prabowo dan Jokowi, Pengamat Politik: Sinyal Dukungan 100 Persen

Pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi dinilai sebagai sinyal dukungan dukungan KIM Plus 100 persen pada cagub Jakarta itu.

Baca Selengkapnya

Mengapa Kemenkeu Merasa Perlu Klarifikasi Pernyataan Wamenkeu Anggito Abimanyu Soal Mobil Maung?

7 jam lalu

Mengapa Kemenkeu Merasa Perlu Klarifikasi Pernyataan Wamenkeu Anggito Abimanyu Soal Mobil Maung?

Pernyataan Wamenkeu Anggito Abimanyu soal arahan Prabowo bakal memfasilitasi para menteri dengan mobil Maung berujung klarifikasi Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Makan Malam Ridwan Kamil - Prabowo, Disusul dengan Jokowi di Tengah Elektabilitas Naik Turun

7 jam lalu

Makan Malam Ridwan Kamil - Prabowo, Disusul dengan Jokowi di Tengah Elektabilitas Naik Turun

Ridwan Kamil mengakui elektabilitasnya di Pilkada Jakarta naik turun. Ia bertemu dalam jamuan makan malam dengan Prabowo, sehari kemudian ke Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Bawa Oleh-Oleh dalam Tas Merah Muda untuk Jokowi di Solo, Apa Isinya?

10 jam lalu

Ridwan Kamil Bawa Oleh-Oleh dalam Tas Merah Muda untuk Jokowi di Solo, Apa Isinya?

Ridwan Kamil menenteng tas berwarna merah muda saat mengunjungi Presiden RI ke-7 Jokowi di Solo kemarin. Tas itu khusus di bawanya dari Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketum Parpol Koalisi Ingin Rutin Bertemu dengan Prabowo

16 jam lalu

Alasan Ketum Parpol Koalisi Ingin Rutin Bertemu dengan Prabowo

Ketum parpol koalisi ingin tetap menjaga komunikasi yang intensif dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bogor Uji Coba Makan Bergizi Gratis Senilai Ratusan Juta Rupiah

20 jam lalu

Pemkab Bogor Uji Coba Makan Bergizi Gratis Senilai Ratusan Juta Rupiah

Pemkab Bogor melakukan uji coba makan bergizi gratis di dua sekolah dengan memanfaatkan dana CSR.

Baca Selengkapnya