Bapanas Sebut Hasil Tes Anggur Shine Muscat Aman Dimakan, Thailand Cabut Pernyataan Berbahaya
Reporter
Antara
Editor
Yudono Yanuar
Kamis, 31 Oktober 2024 10:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan anggur Shine Muscat aman dikonsumsi berdasarkan uji cepat (rapid test) yang menunjukkan buah impor dari Cina itu memenuhi standar keamanan pangan.
"Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP (Otoritas Kompeten Keamanan Pangan) ini menunjukkan bahwa anggur Muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji cepat tersebut dalam jumlah aman," kata Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Yusra Egayanti dalam keterangan di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2024.
Yusra mengungkapkan, uji cepat tersebut dilakukan di hampir 100 titik kabupaten/kota se-Indonesia dan hasilnya sebagian besar 90 persen negatif, dan 10 persen ada kandungan residu dalam jumlah aman, sehingga aman dikonsumsi.
"Sebagian sampel tersebut tetap kami kirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya” ujar Yusra.
Bapanas bersama Dinas yang menangani urusan Pangan Provinsi selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) melakukan uji cepat terhadap residu pestisida anggur Shine Muscat setelah Thailand melarang peredaran buah dari Cina itu karena kandungan pestisida melebih ambang aman.
Ia mengatakan, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi telah meminta Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) dan OKKPD provinsi untuk mengetatkan pengawasan keamanan pangan segar guna memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia.
"Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional tersebut, kami akan terus memperkuat pengawasan terhadap keamanan produk pangan segar yang beredar di masyarakat melalui sampling dan uji lab secara berkala," kata Yusra.
Thailand Cabut Pernyataan Soal Kandungan Pestisida di Anggur Shine Muscat
Adapun kasus ini bermula di Thailand di mana dilaporkan ditemukan adanya residu pestisida di atas batas aman pada Anggur Shine Muscat yang diimpor dari Cina.
Namun Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand mengeluarkan rilis resmi yang menyatakan bahwa produk Anggur Shine Muscat aman untuk dikonsumsi.
Di laman resminya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand menjelaskan residu terdeteksi hanya pada satu sampel anggur Shine Muscat dengan temuan berupa klorpirifos, yang dilarang oleh undang-undang.
Adapun residu lainnya tidak melebihi kriteria keselamatan yang ditentukan. "Kami meminta konsumen untuk tidak panik, karena kami telah meningkatkan pengawasannya secara ketat,dan meminta konsumen memperhatikan cara mencuci buah dan sayur dengan benar untuk mengurangi residu," kata pernyataan itu.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand menyarankan buah atau sayur direndam dalam air selama 15 menit, lalu nyalakan air. Gosok buah atau sayur dengan lembut ke depan dan ke belakang. Bilas kembali dengan air bersih mengalir selama tidak kurang dari 30 detik.
Jika mencuci dengan natrium bikarbonat (baking soda), campurkan 1 sendok teh natrium bikarbonat dengan 4 liter air bersih. Rendam hingga buah anggur terendam selama 15 menit, lalu bilas dengan air bersih. Untuk mencuci dengan air garam, campurkan 1 sendok makan garam dengan 2 liter air, rendam hingga buah anggur terendam selama 15 menit, lalu bilas dengan air bersih.
Bapanas juga mengimbau masyarakat menerapkan good practices sebelum konsumsi buah anggur antara lain pilih anggur yang memiliki izin edar, dan cuci dengan air mengalir yang bersih sebelum dikonsumsi.
Bapanas Ajak Konsumsi Buah Lokal
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas Rinna Syawal mengatakan bahwa buah lokal memiliki keunggulan antara lain dalam hal kesegaran dan kualitas karena dikonsumsi sesuai musimnya.
"Buah-buahan lokal tidak perlu menempuh perjalanan jauh sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga lebih segar dan memiliki cita rasa yang lebih khas," ujar Rinna.
Ia juga mengungkapkan ajakan konsumsi buah lokal selaras dengan Perpres 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.
"Mengonsumsi buah lokal merupakan bagian dari mencintai produk-produk dalam negeri khususnya di sektor pangan. Perpres 81 Tahun 2024 ini harus kita implementasikan bersama sehingga kemandirian pangan kita lebih kuat," kata Rinna.
Pilihan Editor Kronologi iPhone 16 Dilarang Masuk Indonesia hingga Kemenperin Pertimbangkan Matikan IMEI