Wamen Ketenagakerjaan: Pekerja Sritex Jangan Khawatir, Negara Hadir
Reporter
M. Raihan Muzzaki
Editor
Agung Sedayu
Kamis, 31 Oktober 2024 06:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan, menceritakan hasil pertemuan dia dengan para tenaga kerja PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex. Dia mengatakan, para pekerja di industri itu mengalami kegelisahan karena keadaan industri itu telah diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pada Rabu lalu, 24 Oktober 2024.
Immanuel menyatakan, telah menenangkan para pekerja Sritex agar tidak mengkhawatirkan kondisi yang sedang terjadi di perusahaan itu. Dia berujar, kunjungan yang dilakukan berdasarkan perintah dari Presiden Prabowo Subianto serta Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli.
"Kami (Kementerian Ketenagakerjaan) ingin menjawab kegelisahan buruh ya, bahwa negara itu benar-benar hadir di situasi yang menurut mereka itu mengkhawatirkan," ujar Immanuel ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Lebih lanjut, ia menuturkan, bahwa pertemuan itu menyangkut dengan pidato Prabowo usai dilantik sebagai presiden. Immanuel mengatakan, jika Prabowo menginginkan agar rakyat harus sejahtera serta tidak boleh ada kemiskinan.
"Karena dalam pidato Pak Prabowo rakyat itu harus sejahtera, negara yang merdeka itu tidak boleh ada kemiskinan, tidak boleh ada ketakutan," ucap dia.
Meskipun demikian, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memastikan upaya penyelamatan perusahaan tekstil legendaris Sritex berjalan dengan baik. Ia mengatakan, pemerintah tidak akan membiarkan penyelamatan Sritex berjalan sendiri. Dia berujar, kementeriannya telah melakukan berbagai koordinasi untuk menyelamatkan industri tekstil itu.
"Makanya kami (Kemenaker) hadir, kita sudah membuat langkah-langkah. Jadi kami tidak mau ada masalah terkait koordinasi," ujar Yassierli ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Selain itu, dia turut memastikan jalan hukum untuk menyelamatkan Sritex berjalan sesuai arahan. Yassierli mengatakan, upaya menyelamatkan perusahaan itu tidak ada campur tangan dari pihak luar kecuali lembaga kementerian yang telah dipercayai Presiden Prabowo Subianto.
"Masalah terkait tentang ini ada begini, ada begitu, ada yang ikut campur, itu yang kami (Kemenaker) pastikan bahwa itu berjalan, koridor hukumnya berjalan sesuai dengan seharusnya," ucap dia.
Pilihan Editor: Kejagung Tetapkan Tom Lembong Tersangka Impor Gula, Beberapa Kali Beda Pendapat dengan Bahlil Soal Hilirisasi dan IKN