Kemenaker Pastikan Penyelamatan Sritex Berjalan Baik
Reporter
M. Raihan Muzzaki
Editor
Aisha Shaidra
Rabu, 30 Oktober 2024 20:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memastikan upaya penyelamatan perusahaan tekstil legendaris PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex berjalan dengan baik. Ia mengatakan, pemerintah tidak akan membiarkan penyelamatan Sritex berjalan sendiri. Dia berujar, kementeriannya telah melakukan berbagai koordinasi untuk menyelamatkan industri tekstil itu.
"Makanya kita (Kemenaker) hadir, kita sudah membuat langkah-langkah. Jadi kita tidak mau ada masalah terkait koordinasi," ujar Yassierli ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Selain itu, dia turut memastikan jalan hukum untuk menyelamatkan Sritex berjalan sesuai arahan. Yassierli mengatakan, upaya menyelamatkan perusahaan itu tidak ada campur tangan dari pihak luar kecuali lembaga kementerian yang telah dipercayai Presiden Prabowo Subianto. "Masalah terkait tentang ini ada begini, ada begitu, ada yang ikut campur, itu yang kita (Kemenaker) pastikan bahwa itu berjalan, koridor hukumnya berjalan sesuai dengan seharusnya," ucap dia.
Meskipun sedang dalam proses penyelamatan dari pailit, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memastikan Sritex tetap bisa melakukan ekspor. Pemerintah, menurut Airlangga, sudah berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membahas hal ini.
“Kemarin sudah dibahas dengan Dirjen Bea Cukai bahwa (Sritex) going constant atau pabrik itu harus tetap berjalan. Dan oleh karena itu, ekspornya juga terus akan berjalan,” ucap Airlangga, Rabu 29 Oktober 2024 di Aula Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.
Hal ini dilakukan karena pemerintah ingin menjaga operasi perusahaan tekstil terbesar tersebut tidak serta-merta berhenti. Menurut Airlangga, kegiatan produksi di pabrik tekstil di Sukoharjo tersebut harus tetap berjalan seperti biasanya. “Kita menjaga agar tidak ada kegiatan dari pabrik yang terhenti,” ujar Airlangga kepada para wartawan.
Pilihan editor: Ekonom Nilai Kasus Sritex Cerminan Kondisi Industri Tekstil