IHSG Kembali Melemah, Enam Hari Beruntun di Zona Merah

Reporter

Hammam Izzuddin

Editor

Grace gandhi

Rabu, 30 Oktober 2024 17:18 WIB

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,48 persen di level 7.569,85 pada akhir perdagangan Rabu, 30 Oktober 2024. Ini menjadi penurunan beruntun sejak perdagangan 24 Oktober 2024 lalu. Selama sepekan, IHSG total sudah melemah 2,80 persen.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan hari ini IHSG membentuk pola doji atau pola di mana harga pembukaan hampir sama dengan penutupan perdagangan. Ia memperikirakan potensi konsolidasi pada batas bawah support 7.500.

“Kami memperkirakan 7.500 menjadi bottom level dari minor bearish reversal yang tengah berlangsung,” kata Alrich dalam analisa rutinnya.

Hari ini, sebanyak 234 saham terpantau naik, 354 saham merosot, dan 191 saham stagnan. Selain itu, total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 11,11 triliun. Volume perdagangan sebanyak 17,96 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1.258.222 kali.

Dari dalam negeri, realisasi kinerja keuangan sejumlah perusahaan bluechip, khususnya bank yang relatif solid di triwulan III 2024, menurut Alrich, belum mampu meredam aksi jual. Pasar masih mengantisipasi pengumuman hasil review MSCI pada 7 November 2024.

Advertising
Advertising

Seperti diketahui, beberapa bank besar tanah air baru saja mengumumkan hasil kinerjanya. BNI yang mengumumkan kinerjanya pada Jumat, 25 Oktober 2024 lalu mengumumkan laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir September 2024 mencapai Rp16,3 triliun. Kinerja positif juga dicatat BSI, BRI, hingga Mandiri yang merilis kinerjanya pekan ini.

Selain itu, Alrich menilai, pasar akan merespon data sektor tenaga kerja terbaru di Amerika Serikat (AS) yang menunjukan perlambatan penyerapan tenaga kerja di Oktober 2024. Kondisi ini berpotensi menjaga peluang pemangkasan sukubunga acuan dalam Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC pekan depan, 9 November 2024. CME FedWatch Tools mencatat peluang pemangkasan 25 bps mencapai 97.6 persen pada FOMC tersebut.

Pilihan Editor: Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi, Pengamat: Politisasi Hukum Bakal Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 15.704 per Dolar AS, Analis Prediksi Besok Kembali Perkasa

2 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 15.704 per Dolar AS, Analis Prediksi Besok Kembali Perkasa

Nilau tukar rupiah ditutup menguat ke level Rp 15.771 per dolar AS hari ini

Baca Selengkapnya

Spanyol Batalkan Kontrak Perdagangan Senjata dengan Israel

7 jam lalu

Spanyol Batalkan Kontrak Perdagangan Senjata dengan Israel

Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengumumkan penarikan diri dari kontrak dengan perusahaan Israel tentang pembelian senjata

Baca Selengkapnya

Bank BJB Mampu Jaga Kinerja Bisnis Berkelanjutan di Kuartal III 2024

1 hari lalu

Bank BJB Mampu Jaga Kinerja Bisnis Berkelanjutan di Kuartal III 2024

Bank BJB mampu menjaga kinerja yang berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi nasional dan global pada Kuartal III 2024

Baca Selengkapnya

Ini Penjelasan BEI tentang Suspensi Saham Sritex

1 hari lalu

Ini Penjelasan BEI tentang Suspensi Saham Sritex

Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan penghentian sementara terhadap perdagangan efek PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Hari Ini, Melanjutkan Tren Menurun Lima Hari Berturut-turut

1 hari lalu

IHSG Melemah Hari Ini, Melanjutkan Tren Menurun Lima Hari Berturut-turut

IHSG Melemah Hari Ini, Melanjutkan Tren Menurun Lima Hari Berturut-turut

Baca Selengkapnya

Rupiah Tertekan di Level Rp 15.770 per Dolar AS Hari Ini, Analis Prediksi Besok Melemah

1 hari lalu

Rupiah Tertekan di Level Rp 15.770 per Dolar AS Hari Ini, Analis Prediksi Besok Melemah

Nilai mata uang rupiah tertekan di level Rp 15.770 terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan hari ini. Besok diprediksi bakal kembali melemah

Baca Selengkapnya

Yenny Wahid Ungkap Ada Atlet Panjat Tebing Terjerat Judi Online dan Investasi Bodong Lebih dari Rp100 Juta

1 hari lalu

Yenny Wahid Ungkap Ada Atlet Panjat Tebing Terjerat Judi Online dan Investasi Bodong Lebih dari Rp100 Juta

Ketua Umum Federasi Panjang Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, mengatakan ada sejumlah atlet panjang tebit yang terjerat berbagai mekanisme investasi bodong hingga judi online.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah ke Level 7.618 di Sesi Pertama Perdagangan Bursa Hari Ini

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah ke Level 7.618 di Sesi Pertama Perdagangan Bursa Hari Ini

Nilai transaksi IHSG hari ini capai Rp5,8 triliun

Baca Selengkapnya

Dinyatakan Pailit, BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Sritex

1 hari lalu

Dinyatakan Pailit, BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Sritex

Agus Gumiwang mengatakan pemerintah telah menyiapkan dua skema penyelamatan Sritex.

Baca Selengkapnya

Sritex Tetap Beroperasi meski Terus Merugi, Berikut Daftar Utang Perseroan ke 28 Bank

3 hari lalu

Sritex Tetap Beroperasi meski Terus Merugi, Berikut Daftar Utang Perseroan ke 28 Bank

PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex saat ini sedang melakukan upaya kasasi setelah diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Baca Selengkapnya