Dilarang di Thailand, Anggur Shine Muscat Dibanderol Rp 98-Rp 151 Ribu per Kg di Indonesia
Reporter
Han Revanda Putra
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 30 Oktober 2024 11:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Pemerintah Thailand melarang impor anggur shine muscat dari Cina tak serta-merta diikuti oleh negara-negara tetangganya. Di Malaysia, Kementerian Kesehatan setempat tak menemukan adanya kandungan pestisida melebihi ambang batas seperti halnya di Negeri Gajah Puth.
Di Indonesia, anggur shine muscat masih jamak ditemukan di gerai-gerai retail modern ataupun tradisional. Tempo mengunjungi salah satu toko buah di Mal Ambasador, Kuningan, Jakarta Selatan. Di sana, buah bernama latin Vitis vinifera itu dibanderol dengan harga yang beraneka rupa.
Satu bungkus anggur shine muscat paling murah dipatok dengan harga Rp 98.368 dengan berat 1,16 kilogram. Ada pula bungkusan seberat 1,25 kilogram yang dipatok dengan harga Rp 106.339 dan 1,37 kilogram dengan harga Rp 116.346. Satu bungkus anggur shine muscat termahal dengan berat 1,79 kilogram dibanderol seharga Rp 151.962.
Anggur muscat tak sendiri di rak buah itu. Di sana, ada pula anggur-anggur impor lain asal Negeri Panda yang harganya tak jauh berbeda dengan anggur shine muscat, di antaranya red muscat, crimson, dan autumn beauty. Anggur red muscat, yang kosong ketika Tempo datang ke tempat itu, dipasok sekitar setengah jam kemudian.
Di antara buah-buah anggur di rak itu, anggur termahal adalah anggur shine muscat asal Jepang. Harganya mencapai Rp 428.800. Anggur ini menjadi satu-satunya anggur asal Jepang yang berada di rak itu. Sedangkan anggur-anggur impor asal Korea Selatan ditempatkan di rak yang berjauhan.
Ketika ditanya soal isu pelarangan impor anggur shine muscat di Thailand, seorang penjaga menjelaskan hal itu tak berlaku di gerainya. Sebab, gerai itu telah mengantongi dokumen perizinan impor anggur yang terkenal berasa sedikit masam itu. “Tergantung perushaan masing-masing. Kami sudah izinnya,” kata penjaga yang enggan menyebut namanya itu, Selasa, 29 Oktober 2024.
Kepada Tempo, ia memperlihatkan dokumen perizinan yang diterbitkan pada 2 Mei 2024 itu. Dokumen itu ditandatangani oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia atas nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman itu.
Dokumen itu menyebut impor anggur shine muscat telah memenuhi persyaratan, termasuk nomor izin edar yang berlaku sampai dengan 28 April 2029, laporan hasil uji mutu pangan segar asal tumbuhan produksi luar negeri (PSAT-PL) untuk PSAT yang diatur mutunya, dan sertifikat jaminan kemananan atau mutu dari negara asal bagi yang memiliki.
Pilihan Editor: Kementan Berencana Datangkan Sapi Hidup Ke Indonesia, Sudaryono: Tidak Pakai APBN