Prabowo Kaitkan Kemiskinan Dengan Masalah Kekurangan Gizi, Apa Relevansinya?

Reporter

Vedro Imanuel G

Editor

Aisha Shaidra

Senin, 21 Oktober 2024 18:22 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato perdananya pasca pelantikan presiden dan wakilnya pada Ahad, 20 Oktober 2024. Dalam pidatonya tersebut, Prabowo banyak membahas soal masalah kemiskinan. Ia menyebut, meskipun Indonesia merupakan anggota G20, namun nyatanya masih banyak terjadi kemiskinan.

Kemiskinan tersebut, kata Prabowo, membuat banyak masyarakat, khususnya anak-anak, yang kekurangan gizi. Mereka bahkan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan sarapan. Hal tersebut menurutnya adalah sebuah realita yang harus dihadapi. "Apakah kita sadar, kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar, apakah kita sadar, rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi?" kata Prabowo dalam pidatonya, Ahad, 20 Oktober 2024 di Gedung DPR/MPR RI.

Hal serupa, pernah Prabowo ungkapkan saat memberikan sambutan di acara Forum Sinergitas Legislator PKB pada Kamis, 10 Oktober 2024. Prabowo menyebut masalah kemiskinan membuat banyak anak-anak tidak pernah sarapan. Oleh karena itu ia menyebut, program makan bergizi gratis merupakan program strategis yang bisa menyelesaikan permasalahan ini.

Mbok ya miskin ya miskin. Enggak enak, tapi kita sebagai pemimpin, kita berani lihat itu. Kita berani lihat kesulitan, bagaimana kita atasi. Masih ada banyak anak-anak yang lapar, berangkat ke sekolah tidak makan pagi. Ini harus kita atasi sekarang, hari ini,” kata Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengatakan, program makan bergizi gratis memang dapat membantu meringankan beban keluarga miskin. Namun hal ini tidak serta-merta bisa menyelesaikan masalah kemiskinan, terutama struktural yang dihadapi masyarakat. Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih berfokus kepada reformasi sistem ekonomi, perluasan jaminan sosial, peningkatan investasi di sektor produktif, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Advertising
Advertising

“Fokus program ini tidak mencerminkan langkah-langkah menyeluruh yang diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang,” kata Achmad ketika dihubungi pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Achmad berpandangan, mengaitkan masalah kemiskinan dengan program makan bergizi gratis tidaklah tepat. Apalagi jika membuatnya seolah-olah menjadi justifikasi dari dibuatnya program tersebut. Keduanya, menurut Achmad memiliki sasaran, tujuan, dan dampak yang berbeda. “Pemerintah perlu memprioritaskan kebijakan yang lebih luas dan efektif dalam mengatasi kemiskinan, alih-alih mengandalkan program seperti makan siang gratis yang manfaatnya sangat terbatas dalam konteks kemiskinan struktural,” ujarnya.

Pilihan editor: Dorong Swasembada Pangan, Zulhas Ungkap Rencana Buka Lahan Pertanian Baru di Papua hingga 2 Juta Hektare

Berita terkait

Rosan Roeslani Beberkan Tugas Tambahan dari Prabowo untuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi

1 jam lalu

Rosan Roeslani Beberkan Tugas Tambahan dari Prabowo untuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi

Rosan Roeslani mengatakan Prabowo ingin ke depannya lebih banyak hilirisasi yang dijalankan dan tidak hanya berfokus pada pertambangan.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Dipecah Tiga Kementerian, Yusril: Mungkin kalau Dipimpin Satu Menteri Kurang Fokus

2 jam lalu

Kemenkumham Dipecah Tiga Kementerian, Yusril: Mungkin kalau Dipimpin Satu Menteri Kurang Fokus

Yusril angkat bicara soal Presiden Prabowo pecah Kementerian Hukum dan HAM menjadi tiga kementerian dengan satu kementerian koordinator.

Baca Selengkapnya

Profil Gus Miftah yang Gagal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Setelah Dipanggil ke Kertanegara

5 jam lalu

Profil Gus Miftah yang Gagal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran Setelah Dipanggil ke Kertanegara

Dipanggil ke Kertanegara, Gus Miftah ternyata tidak masuk jajaran menteri dan wakil menteri Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Nusron Wahid: Ada Pengusaha Punya Jutaan Hektare Tanah Negara, tapi Ada yang Sulit Cari Akses Tanah

6 jam lalu

Nusron Wahid: Ada Pengusaha Punya Jutaan Hektare Tanah Negara, tapi Ada yang Sulit Cari Akses Tanah

Menteri ATR sekaligus Kepala BPN Nusron Wahid bertekad agar kementerian yang dipimpinnya bisa memberikan keadilan bagi masyarakat di bidang tanah.

Baca Selengkapnya

Bisikan Prabowo Subianto ke Fahri Hamzah saat Pelantikan Wakil Menteri: Berat, Lo, 3 Juta Rumah

6 jam lalu

Bisikan Prabowo Subianto ke Fahri Hamzah saat Pelantikan Wakil Menteri: Berat, Lo, 3 Juta Rumah

Politikus Fahri Hamzah mengaku mendapat tugas berat di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

4 Poin Analisis Para Ahli tentang Gestur Prabowo Saat Dilantik

6 jam lalu

4 Poin Analisis Para Ahli tentang Gestur Prabowo Saat Dilantik

Analisis para ahli tentang gestur Prabowo saat dilantik menggambarkan berbagai emosi yang kompleks, mulai dari kebahagiaan, rasa takut dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Trenggono: Yang Unjuk Rasa Bukan Nelayan tapi Pelaku Usaha yang Tidak Mau Diatur

7 jam lalu

Trenggono: Yang Unjuk Rasa Bukan Nelayan tapi Pelaku Usaha yang Tidak Mau Diatur

Menteri Sakti Wahyu Trenggono menyinggung soal unjuk rasa yang kerap terjadi. Menurutnya, aksi itu bukan dilakukan dari nelayan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Singgung Soal Korupsi di Hadapan Jokowi, Ini Katanya

7 jam lalu

Prabowo Singgung Soal Korupsi di Hadapan Jokowi, Ini Katanya

Presiden Prabowo menyinggung soal korupsi di hadapan presiden terdahulu Joko Widodo atau Jokowi dalam pidato perdananya .

Baca Selengkapnya

Momen Interaksi Prabowo dan Anies Baswedan saat Pelantikan Presiden

7 jam lalu

Momen Interaksi Prabowo dan Anies Baswedan saat Pelantikan Presiden

Calon presiden 2024 Anies Baswedan turut menghadiri prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran. Media mengabadikan momen itu.

Baca Selengkapnya

Pensiun, Basuki Hadimuljono Turut Siapkan Pemisahan Kementerian PUPR di Era Prabowo

7 jam lalu

Pensiun, Basuki Hadimuljono Turut Siapkan Pemisahan Kementerian PUPR di Era Prabowo

Eks Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengawal pemisahan kementeriannya menjadi Kementerian PU dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Baca Selengkapnya