PMI BI Turun, Kadin: Tanda Bahaya Pelaku Ekonomi

Minggu, 20 Oktober 2024 07:04 WIB

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. TEMPO/Ilham Balindra

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi penurunan Prompt Manufacturing Index (PMI-BI) pada kuartal ketiga tahun 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, penurunan PMI-BI ini menjadi tanda bahaya bagi pelaku ekonomi nasional.

“Ada tanda-tanda bahwa kita harus memastikan bagaimana bisnis (skala) menengah harus dikuatkan. Banyak terjadi penurunan dan bagaimana kita menaikkan ini,” ujarnya saat ditemui usai acara Gen8 Talk 8 Persen Bisa di Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.

Selain menjaga volume produksi industri manufaktur, Arsjad mengatakan, industrialisasi Indonesia perlu bangkit secara keseluruhan. Menurut dia, indeks PMI nasional dapat ditingkatkan dengan cara menciptakan lebih banyak industri di tanah air. Oleh karena itu, ia mendorong generasi muda agar menciptakan industri yang dapat dimulai dari skala kecil terlebih dahulu,

We have to create more industry. Di situlah manufacturing kita yang harus kita bangun supaya dari PMI naik, semua naik,” kata dia.

Meski demikian, Direktur Utama PT Indika Energy itu menilai, menciptakan industri baru bukanlah persoalan yang mudah. Oleh karena itu, selain mendorong industrialisasi, menurut dia, penting bagi Indonesia untuk memiliki kebijakan yang pro industri.

Advertising
Advertising

“Harus ada kebijakan dari pusat ke daerah dan kepastian hukum baru kita bisa lari,” ucap Arsjad.

Sebelumnya, BI mencatat PMI-BI pada kuartal ketiga tahun 2024 berada di level 51,54 persen. Meski masih tergolong ekspansif, tetapi angka ini mengalami penurunan dibanding dengan kuartal sebelumnya yang berada di level 51,97 persen.

Adapun, dari tiga indikator PMI-BI, terdapat dua indikator yang mengalami perlambatan, dan satu mengalami peningkatan.

Indikator pertama, volume produksi tercatat melambat dari 53,56 persen pada kuartal kedua tahun 2024 menjadi 52,65 pada kuartal ketiga.

Kedua, volume total pesanan barang input juga tercatat mengalami perlambatan dari 52,54 persen pada kuartal kedua, menjadi 52,26 persen di kuartal ketiga.

Sedangkan pada indikator ketiga, volume persediaan barang mengalami peningkatan. Dari 53,13 persen pada kuartal kedua menjadi 53,50 persen pada kuartal ketiga tahun ini.

Pilihan Editor: Terkini: Besok Dilantik, Ini 17 Program Prioritas Prabowo; Pensiun, Luhut Minta Maaf kepada Masyarakat



Berita terkait

Indeks Manufaktur Turun, Arsjad Rasjid: Industri Nasional Perlu Waspada

51 menit lalu

Indeks Manufaktur Turun, Arsjad Rasjid: Industri Nasional Perlu Waspada

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, penurunan PMI-BI ini menjadi alarm waspada bagi pelaku ekonomi nasional

Baca Selengkapnya

Mulai Desember BI akan Gratiskan Biaya Transaksi QRIS Hingga Rp 500 Ribu bagi Pedagang

1 hari lalu

Mulai Desember BI akan Gratiskan Biaya Transaksi QRIS Hingga Rp 500 Ribu bagi Pedagang

Bank Indonesia bakal menggratiskan biaya merchant QRIS hingga Rp 500 ribu mulai 1 Desember 2024 untuk mengerek daya beli masyarakat

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, JMFW 2025 Resmi Ditutup dengan Transaksi Potensial USD 20,4 juta

1 hari lalu

Lampaui Target, JMFW 2025 Resmi Ditutup dengan Transaksi Potensial USD 20,4 juta

JMFW 2025 menampilkan lebih dari 1.000 koleksi fesyen dari 239 jenama lokal.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Tegur Pedagang yang Menolak Pembayaran Tunai: Melanggar Undang-undang

1 hari lalu

Bank Indonesia Tegur Pedagang yang Menolak Pembayaran Tunai: Melanggar Undang-undang

Bank Indonesia menegaskan bahwa setiap pedagang harus menerima pembayaran dari konsumen secara tunai maupun nontunai

Baca Selengkapnya

Deretan Pengusaha di Balik Dualisme Kadin Indonesia, dari Bos Pupuk Kaltim hingga Grup Bakrie

1 hari lalu

Deretan Pengusaha di Balik Dualisme Kadin Indonesia, dari Bos Pupuk Kaltim hingga Grup Bakrie

Terdapat deretan nama pengusaha yang mendukung Kadin kubu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

White Paper Kebijakan Ekonomi 2024-2029, Kadin Rumuskan 7 Langkah untuk Raih Pertumbuhan 8 Persen

2 hari lalu

White Paper Kebijakan Ekonomi 2024-2029, Kadin Rumuskan 7 Langkah untuk Raih Pertumbuhan 8 Persen

Kadin Indonesia akan segera meluncurkan white paper arah kebijakan dan pembangunan ekonomi 2024-2029. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Kata Arsjad Rasjid soal Kehadirannya dan Anindya Bakrie di KTT Asean 2024 di Laos: Dua Hal yang Berbeda

2 hari lalu

Kata Arsjad Rasjid soal Kehadirannya dan Anindya Bakrie di KTT Asean 2024 di Laos: Dua Hal yang Berbeda

Arsjad Rasjid mengatakan kedatangannya dalam acara KTT ASEAN 2024 di Laos mewakili Indonesia untuk ASEAN Business Council.

Baca Selengkapnya

Arsjad Rasjid Klaim 247 ALB Dukung Rencana Munas Kadin

2 hari lalu

Arsjad Rasjid Klaim 247 ALB Dukung Rencana Munas Kadin

Arsjad Rasjid mengklaim 247 Anggota Luar Biasa (ALB) mendukung rencana Munas Kadin yang akan diselenggarakan usai pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Cara Mengetahui Kode SWIFT Bank Mandiri dengan Cepat

2 hari lalu

Cara Mengetahui Kode SWIFT Bank Mandiri dengan Cepat

Kode SWIFT diperlukan untuk transaksi keuangan internasional. Lantas, bagaimana cara mengetahuinya kode SWIFT Bank Mandiri? Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Bappenas Ungkap Cara Indonesia Bisa Keluar dari Middle Income Trap pada 2041

2 hari lalu

Bappenas Ungkap Cara Indonesia Bisa Keluar dari Middle Income Trap pada 2041

Kementerian PPN/Bappenas mengatakan Indonesia bisa keluar dari middle income trap dengan mencapai pertumbuhan ekonomi 6 - 7 persen dalam 20 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya