Mulai Desember BI akan Gratiskan Biaya Transaksi QRIS Hingga Rp 500 Ribu bagi Pedagang

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Aisha Shaidra

Jumat, 18 Oktober 2024 22:35 WIB

Ilustrasi pengguna QRIS BNI Mobile Banking saat bertransaksi melakukan pembayaran. Dok BNI

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia akan menggratiskan biaya jasa atau merchant discount rate (MDR) untuk transaksi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS bagi pedagang, hingga Rp 500 ribu. Hal itu disampaikan Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Gedung BI.

Perry mengatakan alasan penerapan kebijakan tersebut untuk memperkuat perluasan akseptasi digitalisasi. “Kami arahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan konsumsi masyarakat,” ujarnya di Gedung Bank Indonesia, Jumat, 18 Oktober 2024.

Mulanya penerapan nol persen biaya MDR QRIS hanya untuk transaksi Rp 100 ribu, kini nilainya ditingkatkan. Artinya, untuk transaksi di atas Rp 500 ribu baru dikenakan biaya merchant. Perry mengatakan bebas biaya bagi Usaha Mikro (UMI) ini berlaku efektif mulai 1 Desember 2024, untuk menopang daya beli masyarakat kelas menengah bawah.

Bank Indonesia menurut Perry, saat ini sedang mengkaji kebijakan-kebijakan penggunaan QRIS untuk segmen-segmen usaha lain. Biaya untuk transaksi pembayaran retail akan dbuat murah. “Sehingga kemudian mempermudah, memperlancar dan mendorong konsumsi tadi, itulah kebijakan pricing di sistem pembayaran,” ujarnya.

Kebijakan di sistem pembayaran digital lain adalah memastikan infrastruktur pembayaran retail melaui BI Fast maupun juga whole-sale Real Time Gross Settlement atau RTGS, tetap aman dan melayani masyarakat. Jasa digitalisasi sistem pembayaran juga diarahkan untuk terus mendukung elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah termasuk kartu kredit indonesia segmen pemerintah yang diperluas dengan nirsentuh dan elektronisasi program-program perlinsos oleh pemerintah.

Advertising
Advertising

Bank Indonesia mencatat transaksi QRIS terus tumbuh pesat. Pada triwulan III 2024, transaksi tumbuh sebesar 209,61 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Jumlah penggunanya mencapai 53,3 juta dan jumlah merchant 34,23 juta. Sementara dari pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,96 persen yoy menjadi Rp 1.057,4 triliun.

Pilihan editor: Daftar Kontroversi Bahlil Lahadalia, Dugaan Jual-Beli Izin Tambang hingga Studi S3 Kilat

Berita terkait

Lampaui Target, JMFW 2025 Resmi Ditutup dengan Transaksi Potensial USD 20,4 juta

8 jam lalu

Lampaui Target, JMFW 2025 Resmi Ditutup dengan Transaksi Potensial USD 20,4 juta

JMFW 2025 menampilkan lebih dari 1.000 koleksi fesyen dari 239 jenama lokal.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Tegur Pedagang yang Menolak Pembayaran Tunai: Melanggar Undang-undang

8 jam lalu

Bank Indonesia Tegur Pedagang yang Menolak Pembayaran Tunai: Melanggar Undang-undang

Bank Indonesia menegaskan bahwa setiap pedagang harus menerima pembayaran dari konsumen secara tunai maupun nontunai

Baca Selengkapnya

Cara Mengetahui Kode SWIFT Bank Mandiri dengan Cepat

1 hari lalu

Cara Mengetahui Kode SWIFT Bank Mandiri dengan Cepat

Kode SWIFT diperlukan untuk transaksi keuangan internasional. Lantas, bagaimana cara mengetahuinya kode SWIFT Bank Mandiri? Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Bakal Beri Insentif Likuiditas untuk Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat

1 hari lalu

Bank Indonesia Bakal Beri Insentif Likuiditas untuk Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan BI akan memberikan insentif likuiditas bank-bank yang menyalurkan kredit kepada sektor konstruksi termasuk perumahan rakyat.

Baca Selengkapnya

Terkini: 108 Calon Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Prabowo, Smelter Gresik Kebakaran Freeport Minta Izin Ekspor Konsentrat Diperpanjang

1 hari lalu

Terkini: 108 Calon Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Prabowo, Smelter Gresik Kebakaran Freeport Minta Izin Ekspor Konsentrat Diperpanjang

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan membantunya dalam kabinet pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Prediksi Perekonomian Indonesia Tumbuh 4,7-5,5 Persen Sepanjang 2024

1 hari lalu

Bank Indonesia Prediksi Perekonomian Indonesia Tumbuh 4,7-5,5 Persen Sepanjang 2024

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memproyeksikan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024 akan tumbuh 4,7 hingga 5,5 persen.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Rupiah akan Kembali Menguat Mendekati Rp 15 Ribu, Ini Kuncinya

2 hari lalu

BI Optimistis Rupiah akan Kembali Menguat Mendekati Rp 15 Ribu, Ini Kuncinya

Bos Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah akan kembali mendekati Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Selengkapnya

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen di Oktober 2024, Ini Alasannya

2 hari lalu

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen di Oktober 2024, Ini Alasannya

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengumumkan suku bunga acuan dipertahankan di level 6 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Menilai BI Perlu Mempertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen pada RDG Oktober 2024

2 hari lalu

LPEM UI Menilai BI Perlu Mempertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen pada RDG Oktober 2024

LPEM Universitas Indonesia (LPEM UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen.

Baca Selengkapnya

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2024 Tembus USD425 Miliar, Tumbuh 7,3 Persen

4 hari lalu

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2024 Tembus USD425 Miliar, Tumbuh 7,3 Persen

Posisi utang luar negeri Indonesi dipengaruhi beberapa faktor seperti pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya