Siang Ini, Bahlil Lahadalia akan Jalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di UI

Rabu, 16 Oktober 2024 09:21 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di Gedung Makara Art Center, Universitas Indonesia (UI), Depok, pukul 14.00 siang ini, Rabu, 16 Oktober 2024. Ia menjadi kandidat doktor di bidang Kajian Stratejik dan Global.

Dalam pamflet undangan yang diterima Tempo, Bahlil akan memperoleh gelar doktornya dengan disertasi tentang tata kelola hilirisasi nikel, yakni bidang yang selama ini digelutinya baik sebagai Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Moda maupun Menteri ESDM.

Disertasi itu bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Bekerkelanjutan di Indonesia”.

Ketua Umum Partai Golkar ini akan menjalani sidang promosi doktor dengan Promotor Chandra Wijaya dan Kopromotor Teguh Dartanto dan Athor Subroto. Sedangkan Ketua Sidang akan diampu oleh Ketua Program Studi Kajian Wilayah Jepang UI yang juga menekuni pembangunan berkelanjutan, I Ketut Surajaya.

Sejumlah akademisi akan bertindak selaku penguji dalam sidang terbuka ini. Mereka yakni Margaretha Hanitha, A. Hanief Saha Ghafur, Didik Junaidi Rachbini, Arif Satria, dan Kosike Mizono.

Advertising
Advertising

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Amelita Lusia, membenarkan Bahlil akan menjalani sidang promosi doktor siang ini. “Betul,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 16 Oktober 2024.

Namun, Amelita belum merespons pertanyaan Tempo ihwal sejak kapan mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini tercatat sebagai mahasiswa di kampus yang terkenal dengan jaket almamater berwarna kuning itu.

Bahlil beberapa kali menyampaikan isi disertasi yang ia kerjakan dalam berbagai kesempatan. Dalam penelitiannya, ia menemukan masyarakat lokal di sekitar tambang belum mendapatkan manfaat dari hilirisasi.

“Memang penelitian saya, hilirisasi itu yang mendapat manfaat paling besar sekarang ini adalah investor dan pemerintah pusat,” kata Bahlil saat memberi kuliah di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Namun, Bahlil mengklaim belum meratanya manfaat hilirisasi bukan kesalahan pemerintah. Menurut dia, kekurangan hilirisasi tak akan terungkap bila pemerintah tak pernah memulai kegiatan penghiliran tersebut. Sebelum era Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Bahlil mengklaim pemerintah tak berani mengeksekusi Undang-Undang Hilirisasi. Padahal, beleid itu telah ada sejak 2004.

Karena itu, Bahlil mengatakan pemerintah saat ini sedang membuat reformulasi kebijakan agar daerah menjadi objek dan subjek dari hilirisasi. Pada masa mendatang, Bahlil menargetkan, hilirisasi harus berkeadilan dan berkelanjutan, baik dalam aspek lingkungan maupun industri.

“Ke depan, hilirisasi itu adalah hilirisasi berkeadilan yang melibatkan rakyat untuk dapat keuntungan sebanyak-banyaknya, apalagi mereka di sekitar tambang,” kata Bahlil saat itu.

Pilihan Editor: Bahlil Sebut Ketergantungan Impor Gas LPG Buat Negara Rugi Rp 63,6 Triliun

Berita terkait

Cerita Bahlil Gemetar dan Takut Salah Omong saat Sidang Terbuka Promosi Doktor

1 jam lalu

Cerita Bahlil Gemetar dan Takut Salah Omong saat Sidang Terbuka Promosi Doktor

Dalam sidang doktoralnya hari ini, Bahlil memaparkan disertasi soal hiliriaasi nikel.

Baca Selengkapnya

Cerita Bahlil Lahadalia Bisa Dapat Gelar Doktor Kurang dari Dua Tahun

2 jam lalu

Cerita Bahlil Lahadalia Bisa Dapat Gelar Doktor Kurang dari Dua Tahun

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi menyandang gelar doktor dengan predikat cumlaude dari Universitas Indonesia

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Nama Capim dan Dewas KPK serta Ganti Kepala BIN di Ujung Masa Jabatan

2 jam lalu

Jokowi Teken Nama Capim dan Dewas KPK serta Ganti Kepala BIN di Ujung Masa Jabatan

Di akhir masa jabatannya, Jokowi masih sibuk. Kali ini ia teken nama capim dan Dewas KPK, serta ajukan Muhammad Herindra sebagai Kepala BIN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

4 jam lalu

Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Depok, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mengaku Masih Ingin Kunker Sebelum Lengser

5 jam lalu

Jokowi Mengaku Masih Ingin Kunker Sebelum Lengser

Masa jabatan pemerintahan Presiden Jokowi akan berakhir dan digantikan presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Meleset dari Target, Baru 16 Tower Rusun ASN di IKN yang Siap Huni Bulan Ini

6 jam lalu

Meleset dari Target, Baru 16 Tower Rusun ASN di IKN yang Siap Huni Bulan Ini

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto mengatakan 13 dari total 47 tower rumah susun aparatur sipil negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah siap digunakan

Baca Selengkapnya

Menjelang Jokowi Lengser, BEM SI Demo di DPR

6 jam lalu

Menjelang Jokowi Lengser, BEM SI Demo di DPR

Aksi ini dilakukan untuk memperingati 10 tahun pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pensiun, Jokowi Mengaku Belum Beli Tiket Pesawat ke Solo

6 jam lalu

Menjelang Pensiun, Jokowi Mengaku Belum Beli Tiket Pesawat ke Solo

Jokowi mengaku belum membeli tiket pesawat komersial untuk kepulangannya ke Solo, Jawa Tengah menjelang pensiun sebagai presiden.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Menteri Zaman Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi?

7 jam lalu

Berapa Jumlah Menteri Zaman Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi?

Jumlah menteri di kabinet Prabowo Subianto diperkirakan lebih banyak dibanding jumlah menteri di kabinet presiden Indonesia sebelum-sebelumnya.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Pemerintah Jokowi Gagal Atasi Ketahanan Pangan

9 jam lalu

10 Tahun Pemerintah Jokowi Gagal Atasi Ketahanan Pangan

10 tahun Jokowi memimpin Indonesia, dianggap gagal dalam mengatasi ketahanan pangan di Indonesia

Baca Selengkapnya