Rupiah Berpotensi Menguat Awal Pekan di Rp 15.500, Berkat Proyeksi Ekonomi RI Stabil
Reporter
Nabiila Azzahra A
Editor
Grace gandhi
Senin, 14 Oktober 2024 11:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah berpotensi menguat untuk perdagangan Senin, 14 Oktober 2024 di angka Rp 15.500 per dolar AS, didukung oleh proyeksi ekonomi Indonesia yang stabil.
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, mengatakan salah satu penyebab penguatan adalah data pada Jumat lalu yang relatif lebih stabil. “Ini mengindikasikan bahwa pasar mendukung kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat yang kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga,” kata Ibrahim.
Di sisi lain, kata dia, harga produsen Amerika Serikat tidak berubah pada September lalu. Menurut analisisnya, ini mengindikasikan bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan kembali memangkas suku bunga bulan depan.
Kemudian, data pengangguran AS yang relatif lebih tinggi menandakan bahwa data ketenagakerjaan kemungkinan besar mengalami penurunan. Hal ini disebut sebagai indikasi The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.
Dari sisi internal, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Indonesia meramal bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 - 2025 kemungkinan besar berada di atas 5 persen.
“Indikasi ini melihat kondisi ekonomi Indonesia di Asia Tengah yang relatif stabil, apalagi data pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang cukup bagus,” ucap Ibrahim.
Menurut dia, pertumbuhan ini terjadi meski Indonesia akhir ini mengalami deflasi lima bulan berturut-turut. Ia memproyeksikan ekonomi Indonesia kemungkinan besar masih akan stabil pertumbuhannya di 5 - 5,1 persen.
“Ini yang membuat para investor kembali lagi masuk ke pasar dalam negeri, sehingga membuat harga mata uang rupiah kembali mengalami penguatan,” ujar Ibrahim.
Sementara itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah tidak serta-merta memengaruhi laju penguatan rupiah. Situasi ekonomi dalam negeri yang disebut bagus serta data perekonomian AS yang cukup stabil yang menjadi faktor rupiah menguat secara signifikan.
Pada awal perdagangan Senin, seperti dikutip dari Antara, rupiah dibuka melemah 32 poin atau 0,21 persen menjadi Rp 15.610 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.578 per dolar AS.
Pilihan Editor: GoPay Merespons Teguran Kemenkominfo: Komitmen Penuh Berantas Aktivitas Judi Online