Rupiah Berpotensi Menguat Awal Pekan di Rp 15.500, Berkat Proyeksi Ekonomi RI Stabil

Senin, 14 Oktober 2024 11:59 WIB

Pegawai tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Penukaran Valuta Asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024. Rupiah spot berbalik melemah pada perdagangan Kamis (20/6) pagi. Pukul 09.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.365 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah berpotensi menguat untuk perdagangan Senin, 14 Oktober 2024 di angka Rp 15.500 per dolar AS, didukung oleh proyeksi ekonomi Indonesia yang stabil.

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, mengatakan salah satu penyebab penguatan adalah data pada Jumat lalu yang relatif lebih stabil. “Ini mengindikasikan bahwa pasar mendukung kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat yang kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga,” kata Ibrahim.

Di sisi lain, kata dia, harga produsen Amerika Serikat tidak berubah pada September lalu. Menurut analisisnya, ini mengindikasikan bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan kembali memangkas suku bunga bulan depan.

Kemudian, data pengangguran AS yang relatif lebih tinggi menandakan bahwa data ketenagakerjaan kemungkinan besar mengalami penurunan. Hal ini disebut sebagai indikasi The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin.

Dari sisi internal, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Indonesia meramal bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 - 2025 kemungkinan besar berada di atas 5 persen.

Advertising
Advertising

“Indikasi ini melihat kondisi ekonomi Indonesia di Asia Tengah yang relatif stabil, apalagi data pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang cukup bagus,” ucap Ibrahim.

Menurut dia, pertumbuhan ini terjadi meski Indonesia akhir ini mengalami deflasi lima bulan berturut-turut. Ia memproyeksikan ekonomi Indonesia kemungkinan besar masih akan stabil pertumbuhannya di 5 - 5,1 persen.

“Ini yang membuat para investor kembali lagi masuk ke pasar dalam negeri, sehingga membuat harga mata uang rupiah kembali mengalami penguatan,” ujar Ibrahim.

Sementara itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah tidak serta-merta memengaruhi laju penguatan rupiah. Situasi ekonomi dalam negeri yang disebut bagus serta data perekonomian AS yang cukup stabil yang menjadi faktor rupiah menguat secara signifikan.

Pada awal perdagangan Senin, seperti dikutip dari Antara, rupiah dibuka melemah 32 poin atau 0,21 persen menjadi Rp 15.610 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.578 per dolar AS.

Pilihan Editor: GoPay Merespons Teguran Kemenkominfo: Komitmen Penuh Berantas Aktivitas Judi Online

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Diprediksi Fluktuatif Besok

1 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Diprediksi Fluktuatif Besok

Rupiah diprediksi bergerak fluktuatif di perdagangan besok.

Baca Selengkapnya

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2024 Tembus USD425 Miliar, Tumbuh 7,3 Persen

1 jam lalu

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2024 Tembus USD425 Miliar, Tumbuh 7,3 Persen

Posisi utang luar negeri Indonesi dipengaruhi beberapa faktor seperti pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Diguyur Rp1,65 Triliun oleh Manoj Punjabi, Bisakah Kinerja Keuangan Net TV Membaik?

1 jam lalu

Diguyur Rp1,65 Triliun oleh Manoj Punjabi, Bisakah Kinerja Keuangan Net TV Membaik?

Net TV akan segera diakuisisi Manoj Punjabi dengan nilai Rp1,65 triliun. Analis menilai akuisisi ini bisa memperbaiki keuangan Net TV yang minus.

Baca Selengkapnya

Dua Pertanyaan Investor IKN ke Presiden Jokowi

1 hari lalu

Dua Pertanyaan Investor IKN ke Presiden Jokowi

Presiden Jokowi sudah enteng menjawab dua pertanyaan investor IKN setelah peresmian Mayapada Hospital Nusantara.

Baca Selengkapnya

Analis: Timur Tengah Kian Memanas, Harga Emas Dunia akan Terus Naik

1 hari lalu

Analis: Timur Tengah Kian Memanas, Harga Emas Dunia akan Terus Naik

Harga emas dunia pekan depan diperkirakan masih akan terus naik. Apalagi, menurut analis Lukman Leongarga, jika Timur Tengah kian memanas.

Baca Selengkapnya

Trade Expo Indonesia Catat Transaksi USD 22,73 Miliar, Zulhas: Lampaui Target

1 hari lalu

Trade Expo Indonesia Catat Transaksi USD 22,73 Miliar, Zulhas: Lampaui Target

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas resmi menutup gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39.

Baca Selengkapnya

Daftar Lengkap Investasi di IKN senilai Rp58 Triliun yang Belum Tembus Target Jokowi

3 hari lalu

Daftar Lengkap Investasi di IKN senilai Rp58 Triliun yang Belum Tembus Target Jokowi

Total nilai investasi di IKN masih jauh dari target Jokowi sebesar Rp 100 triliun. Apa saja daftarnya?

Baca Selengkapnya

Investor Pasar Modal Tembus 14 Juta per Oktober 2024, BEI: Literasi Keuangan Perlu Digenjot Lagi

3 hari lalu

Investor Pasar Modal Tembus 14 Juta per Oktober 2024, BEI: Literasi Keuangan Perlu Digenjot Lagi

PT Bursa Efek Indonesia mencatat investor pasar modal sudah tembus 14 juta single investor identification (SID) per awal Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutp menguat hari ini. Besok rupiah diperkirakan melemah bahkan bisa tembus Rp 15.730 per dolar AS

Baca Selengkapnya

Sektor Pertanian dan Perikanan Jadi Program Masiton Pasaribu dalam Meningkatkan Perekonomian

5 hari lalu

Sektor Pertanian dan Perikanan Jadi Program Masiton Pasaribu dalam Meningkatkan Perekonomian

Calon Bupati Tapanuli Tengah, Masiton Pasaribu, berkomitmen meningkatkan sektor pertanian dan perikanan dalam rangka meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

Baca Selengkapnya