BPKP Tanggapi Soal Data Penerimaan Negara Bocor Rp300 Triliun: Masih Diaudit

Jumat, 11 Oktober 2024 15:50 WIB

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh memberi sambutan saat Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 22 Mei 2024. Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern (RakornasWasin) tahun ini akan membahas isu-isu penting yang berkaitan dengan penuntasan pembangunan jangka menengah untuk menciptakan kesinambungan pembangunan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengungkap Prabowo sudah mengantongi data kebocoran penerimaan negara sebesar Rp300 triliun. Laporan ini didapat dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menyatakan data tersebut berasal dari penelusuran lembaganya. “Benar itu,” ujarnya lewat aplikasi perpesanan saat dikonfirmasi Jumat, 11 Oktober 2024.

Namun Yusuf masih enggan membeberkan rincian hasil temuan dari lembaga yang mengawasi keuangan negara itu. Begitu pula dengan nilai potensi penerimaan negara yang disebut Hashim. “Nanti saja, masih dalam proses audit,” kata dia.

Sebelumnya Hashim Djojohadikusumo mengatakan kerugian negara berasal dari masalah di industri kelapa sawit. “Ada jutaan hektare kawasan hutan yang diokupasi liar oleh pengusaha sawit yang nakal,” ujarnya dalam acara Diskusi Ekonomi Kamar Dagang dan Industri bersama Pengusaha Internasional Senior di Menara Kadin, Senin, 7 Oktober 2024.

Adik kandung presiden terpilih tersebut membeberkan, Prabowo bakal mengejar potensi penerimaan tersebut untuk tambahan anggaran negara. Khususnya untuk membantu pembiayaan beberapa program unggulan seperti pembangunan sekolah dan makan bergizi gratis.

Advertising
Advertising

Tudingan itu direspons oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengaku tidak mengetahui potensi kerugian dimaksud. Namun ia menduga terkait dengan tata kelola sawit di kawasan hutan yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja atau UU No 6 tahun 2023.

Setelah UU terbit, pemerintah membentuk Tim Satuan Tugas untuk menangani tata kelola industri kelapa sawit khususnya yang berada di kawasan hutan. Sesuai pasal 110A UU Cipta Kerja, pengusaha yang belum memenuhi persyaratan izin wajib menyelesaikan sebelum 2 November 2023. Jika tidak, maka akan mendapat denda administratif atau pencabutan perizinan.

Sementara pasal 110B mengatur tentang pelanggaran yang dilakukan oleh pengusaha di kawasan hutan. Dia menduga masalah persyaratan itulah yang disebut Hashim sebagai potensi penerimaan negara yang hilang. "Mungkin ini yang dianggap mengemplang padahal sebenarnya tidak seperti itu karena semua susah masuk dalam pantauan Satgas Tata Kelola Sawit," ujarnya.

Oyuk Ivani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Ekonom Senior INDEF Ungkap Jurus Tambah Penerimaan Negara, dari Pajak Ekonomi Digital hingga Transaksi Daring

Berita terkait

PUPR: Lembaga Asal China Berminat Kerja Sama Bangun Proyek Tanggul Laut Raksasa Prabowo

3 menit lalu

PUPR: Lembaga Asal China Berminat Kerja Sama Bangun Proyek Tanggul Laut Raksasa Prabowo

Rencana minat kerja sama pembangunan tanggul laut disampaikan setelah pertemuan terakhir Kementerian PUPR dengan perusahaan asal China.

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Jalin Kerja Sama dengan Semua Partai Politik

16 menit lalu

Alasan Prabowo Jalin Kerja Sama dengan Semua Partai Politik

Prabowo menerima rombongan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri di kediamannya, hari ini. Ia mengungkap alasannya bekerja sama semua partai.

Baca Selengkapnya

FSGI Sebut Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jakarta Pencitraan

1 jam lalu

FSGI Sebut Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jakarta Pencitraan

FSGI menilai uji coba program makan bergizi gratis seharusnya diprioritaskan untuk daerah 3T.

Baca Selengkapnya

Alasan Hashim Djojohadikusumo Minta Grup Ciputra dan Lainnya Tak Ikut dalam Proyek Rumah Desa di Era Prabowo

1 jam lalu

Alasan Hashim Djojohadikusumo Minta Grup Ciputra dan Lainnya Tak Ikut dalam Proyek Rumah Desa di Era Prabowo

Hashim Djojohadikusumo mewanti-wanti Grup Ciputra dan kontraktor besar lainnya tidak ikut dalam proyek rumah era Prabowo-Gibran di desa.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi dan Investor di IKN, Bocoran Menteri di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi dan Investor di IKN, Bocoran Menteri di Kabinet Prabowo

Jokowi mengklaim ada banyak investor yang berminat menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya

Sufmi Dasco Ungkap Jumlah Kementerian Prabowo 44 sampai 46

2 jam lalu

Sufmi Dasco Ungkap Jumlah Kementerian Prabowo 44 sampai 46

Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa kementerian pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto bakal berjumlah sekitar 44-46

Baca Selengkapnya

Golkar Dikabarkan Dapat 7 Jatah Menteri Kabinet Prabowo, Waketum: Alhamdulillah Kalau Begitu

2 jam lalu

Golkar Dikabarkan Dapat 7 Jatah Menteri Kabinet Prabowo, Waketum: Alhamdulillah Kalau Begitu

Wakil Ketua Umum Golkar Adies Kadir mengatakan soal jatah menteri, Presiden terpilih Prabowo tentu berkoordinasi dengan Ketua Umum Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Jokowi Beri Masukan Penyusunan Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Gibran Sebut Jokowi Beri Masukan Penyusunan Kabinet Prabowo

Gibran menegaskan terkait keputusan menteri-menteri dalam kabinet tersebut ada di tangan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sambut Kunjungan Pimpinan PKS di Kartanegara: Kawan Lama Ketemu Lagi

3 jam lalu

Prabowo Sambut Kunjungan Pimpinan PKS di Kartanegara: Kawan Lama Ketemu Lagi

Elite PKS ke kediaman Prabowo dalam rangka memenuhi undangan silaturahmi.

Baca Selengkapnya

Pimpinan PKS Temui Prabowo di Kertanegara Sore Ini, Bahas Apa?

3 jam lalu

Pimpinan PKS Temui Prabowo di Kertanegara Sore Ini, Bahas Apa?

Elite PKS dengan Prabowo bakal bertemu rumah Ketua Umum Gerindra itu di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada sore ini.

Baca Selengkapnya