PT Pupuk Indonesia Bakal Tingkatkan Produksi 2 Juta Ton untuk Dukung Swasembada Pangan

Reporter

Oyuk Ivani S

Editor

Aisha Shaidra

Jumat, 11 Oktober 2024 12:30 WIB

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, saat ditemui usai acara diskusi yang membahas tentang kebijakan pupuk bersubsidi di The Langham Hotel, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyatakan, PT Pupuk Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksi pupuk hingga 2 ton untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani. Untuk mencapai target tersebut, Pupuk Indonesia berniat merevitalisasi pabrik pupuk yang sudah tua di berbagai daerah serta melakukan ekspansi.

"Salah satu daerah yang akan diekspansi adalah Papua, karena sumber gasnya melimpah," ujarnya dalam acara Indonesia Future Policy Dialogue yang diselenggarakan Kata Data pada Rabu, 9 Oktober 2024 di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Rahmad mengatakan, proyek konstruksi pabrik pupuk di Kabupaten Fak Fak, Papua Barat, akan dimulai pada awal 2025 dan ditargetkan selesai dalam 3,5 tahun. Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di Papua. “Bangun pabriknya sekitar mungkin 40 bulan atau 3,5 tahun. Mudah-mudahan semua masih on track dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia Timur,” ujarnya.

Selain memastikan ketersediaan pupuk, Rahmad mengatakan, PT Pupuk Indonesia juga akan mengoptimalisasi distribusi dan penebusan pupuk secara digital untuk memastikan pupuk yang diproduksi dapat sampai ke tangan petani dengan tepat dan transparan. “Kami sudah mengimplementasikan digitalisasi end-to-end dari proses produksi sampai ditebus petani di kios dengan menggunakan sistem yang namanya i-Pubers,” ungkap Rahmad.

Dengan aplikasi ini, Pupuk Indonesia dapat memantau setiap proses distribusi pupuk serta memastikan ketepatan dan efisiensi distribusinya. Adapun, Rahmad mencatat, aplikasi ini telah diterapkan lebih dari 27.000 kios pupuk di Indonesia pada awal tahun 2024.

Advertising
Advertising

Rahmad juga menyoroti pentingnya keterjangkauan harga pupuk. Sebab, hal ini dapat berpengaruh pada volume pemupukan oleh petani yang juga akan berimbas pada produktivitas pertanian. Rahmad menyebut, tiap Rp 1000 harga pupuk yang naik, dapat menurunkan volume pemupukan urea 13 persen dan NPK 14 persen. “Dampaknya, penurunan produktivitas tanaman pangan bisa mencapai 1,5 ton per hektar, dengan disusul penurunan pendapatan petani mencapai Rp 3,1 juta per hektanya,” ucapnya. Rahmad menegaskan, untuk mencapai swasembada pangan, kedua aspek ketersediaan pupuk serta keterjangkauan pupuk harus terpenuhi.

Pilihan editor: Adik Prabowo Sebut Penerimaan Negara Bocor Rp 300 Triliun Karena Pengusaha Sawit Nakal, Respons Gapki?

Berita terkait

Proyek Pembangunan Pabrik Pupuk di Papua Barat Dimulai Tahun Depan, Nilai Investasinya Lebih dari US$ 1 Miliar

1 hari lalu

Proyek Pembangunan Pabrik Pupuk di Papua Barat Dimulai Tahun Depan, Nilai Investasinya Lebih dari US$ 1 Miliar

Proyek pembangunan pabrik pupuk PT Pupuk Indonesia (Persero) di Fak Fak, Papua Barat akan dimulai pada awal tahun 2025.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tambah 100 Persen Alokasi Pupuk Subsidi

5 hari lalu

Pemerintah Tambah 100 Persen Alokasi Pupuk Subsidi

Pemerintah mengalokasikan 9,5 juta ton tambahan pupuk subsidi atau naik 100 persen dari sebelumnya hanya 4,5 juta ton.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Serap 600 Ribu Ton Beras, Wamentan Sudaryono: Kami Dorong 1 Juta

6 hari lalu

Bulog Siap Serap 600 Ribu Ton Beras, Wamentan Sudaryono: Kami Dorong 1 Juta

Perum Bulog siap menyerap produksi beras dalam negeri hingga 600 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pasokan beras domestik. Kementan minta 1 juta ton.

Baca Selengkapnya

Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan, Siap Ajukan Perpres Tahun Depan

13 hari lalu

Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan, Siap Ajukan Perpres Tahun Depan

Wamentan Sudaryono mengajukan usulan agar PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Perum Bulog bisa dibawahi langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan)

Baca Selengkapnya

Wamentan Sudaryono: Dukungan Keahlian Australia Wujudkan Swasembada Pangan

15 hari lalu

Wamentan Sudaryono: Dukungan Keahlian Australia Wujudkan Swasembada Pangan

Wamentan Sudaryono mengusulkan optimalisasi lahan rawa dengan dukungan keahlian dari Australia.

Baca Selengkapnya

Petani dari Aliansi Gerakan Reformasi Agraria dan Serikat Tani Bumi Intanpari Datangi DPRD Karanganyar, Sampaikan 4 Tuntutan

16 hari lalu

Petani dari Aliansi Gerakan Reformasi Agraria dan Serikat Tani Bumi Intanpari Datangi DPRD Karanganyar, Sampaikan 4 Tuntutan

Seratusan petani dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) dan Serikat Tani Bumi Intanpari mendatangi gedung DPRD Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 24 September 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti IPB Yakin Proyek Cetak Sawah dan Tebu di Merauke akan Gagal

19 hari lalu

Peneliti IPB Yakin Proyek Cetak Sawah dan Tebu di Merauke akan Gagal

Rencana food estate cetak sawah dan tebu 2,29 juta hektare di Merauke menghadapi masalah kesesuaian lahan. Proyek food estate disebut selalu gagal.

Baca Selengkapnya

PLN dan Pupuk Indonesia Bekerja Sama untuk Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

23 hari lalu

PLN dan Pupuk Indonesia Bekerja Sama untuk Produksi Hidrogen dan Amonia Hijau

PLN dan Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Acwa Power dalam perjanjian pembelian hidrogen hijau sebagai usaha pemanfaatan energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Punya Agenda Nawacita, Prabowo Usung Program Astacita

36 hari lalu

Jokowi Punya Agenda Nawacita, Prabowo Usung Program Astacita

Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki program Astacita yang dicanangkan untuk 5 tahun mendatang. Dulu, Jokowi punya Nawacita.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan FAO Beri Perghargaan Presiden Jokowi Agricola Medal, meski Indonesia Belum Swasembada Pangan

41 hari lalu

Ini Alasan FAO Beri Perghargaan Presiden Jokowi Agricola Medal, meski Indonesia Belum Swasembada Pangan

Presiden Jokowi menerima penghargaan tertinggi bidang pangan, yakni Agricola Medal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO)

Baca Selengkapnya