Impor Baja dari Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Mengkhawatirkan

Selasa, 8 Oktober 2024 16:38 WIB

Krakatau Steel menyebut industri baja nasional mengalami tekanan, karena impor baja semakin tinggi, Kamis, 21 November 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) mencatat impor baja dari Cina dalam beberapa tahun terakhir melonjak signifikan. Dari 2,89 juta ton pada 2022, volume impor meningkat menjadi 4,15 juta ton pada 2023 atau naik sebesar 43,4 persen. Sedangkan pada semester I 2024, impor baja dari Negeri Tirai Bambu itu meningkat dari 2,23 juta ton menjadi 2,98 juta ton atau naik sebesar 34 persen secara tahunan.

Direktur Eksekutif IISIA, Widodo Setiadharmaji, mengatakan impor besar-besaran ini menunjukkan adanya praktik dumping baja dari Cina. Praktik ini diduga tak hanya menyasar Indonesia, tapi juga pasar internasional.

IISIA mencatat volume ekspor baja Cina di dunia meningkat dari 66,38 juta ton pada 2023 menjadi 92,28 juta ton atau naik sebesar 39 persen. "Ekspor baja Tiongkok telah menunjukkan peningkatan yang menghawatirkan," ucap Widodo saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Oktober 2024.

Ia mengatakan, indikasi dumping baja dari Cina dapat dilihat dari kebijakan bea masuk antidumping (BMAD) yang diterapkan Indonesia ke produk-produk baja Cina 1997 untuk produk hot rolled coil. Dari sekian banyak bea masuk antidumping produk baja yang dikenakan Indonesia, dia mengatakan mayoritas menyasar produk-produk dari Cina.

Kendati telah menerapkan berbagai pembatasan impor, Widodo mengatakan proteksi Indonesia masih lemah. Indonesia saat ini baru menggunakan instrumen trade remedies sebanyak 34 antidumping dan 11 safeguard. Beberapa di antaranya memiliki masa berlau yang telah atau akan habis. Sedangkan antidumping untuk empat produk saat ini masih dalam peninjauan ulang (sunset review).

Advertising
Advertising

"Indonesia akan menghadapi banjir produk baja dumping dari Tiongkok dengan harga sangat rendah yang mengakibatkan produsen nasional kehilangan pasar domestik dan merugi serta akan bangkrut jika tidak ada perlindungan pemerintah segera," kata Widodo.

Indonesia pertama kali mengenakan bea masuk antidumping pada 1997 untuk produk hot rolled coil. Antidumping dengan besaran 30 persen ini berlaku selama lima tahun. Kemudian pada 2006, pemerintah menginisiasi bea masuk baru untuk produk hot rolled coil dari Cina dengan besaran yang bervariasi antara 0-20 persen.

Menurut Widodo, bea masuk ini hingga kini masih berlaku. Bahkan, pemerintah sedang mealakukan sunset review untuk memperpanjang kebijakan tersebut.

Pada 2009, Indonesia juga menginisiasi penyelidikan antidumping untuk I & H section dengan besaran bea masuk sebesar 6,63-11,93 persen, yang masih berlaku hingga saat ini dan dalam status sunset review.

Selanjutnya pada 2010, pemerintah menerapkan antidumping untuk produk hot rolled plate dengan bea masuk sebesar 10,47 persen yang saat ini masih berlaku dan dalam proses sunset review. Pada 2011, Indonesia menginisiasi penyelidikan antidumping untuk produk cold rolled coil/sheet dengan bea masuk berkisar antara 13,6-43,5 persen, yang berlaku selama tiga tahun sejak 2013.

Penyelidikan terhadap produk baja Negeri Panda terus berlanjut hingga 2012 untuk produk tinplate. Pemerintah saat itu mengenakan bea masuk sebesar 6,1-7,4 persen yang saat ini masih berlaku dan dalam status sunset review.

Pada 2016, pemerintah menerapkan antidumping untuk produk steel wire rod yang berlaku selama tiga tahun sejak 2018 dengan besaran berkisar antara 10,2-13,5 persen. Inisiasi terbaru terjadi pada 2020 untuk produk hot rolled coil alloy, dengan bea masuk yang berkisar antara 8,6-50,2 persen, dan berlaku selama lima tahun sejak 2022.

Pilihan Editor: Menolak Aplikasi Temu Masuk Indonesia, Pengusaha Konveksi: Bisa Merusak Pasar Lokal

Berita terkait

Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

4 jam lalu

Menyusuri 6 Kuil dan Lokasi Asli Black Myth: Wukong di Cina

Kesuksesan Black Myth: Wukong mendapat sambutan positif yang ditandai dengan peningkatan pariwisata di beberapa wilayah Tiongkok

Baca Selengkapnya

Krisis Baja China, IISIA Prediksi Dumping Baja ke RI akan Semakin Parah

4 jam lalu

Krisis Baja China, IISIA Prediksi Dumping Baja ke RI akan Semakin Parah

Saat ini, lebih dari 90 persen perusahaan Tiongkok merugi dan berimbas pada kerugian perusahaan baja global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Hilirisasi dan Digitalisasi Kunci Ekonomi RI Masuk 3 Negara Adikuasa Bersama Cina dan India

4 jam lalu

Jokowi Sebut Hilirisasi dan Digitalisasi Kunci Ekonomi RI Masuk 3 Negara Adikuasa Bersama Cina dan India

Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi dan digitalisasi sebagai kunci pembawa ekonomi Indonesia masuk ke jajaran tiga negara superpower di Asia.

Baca Selengkapnya

Menolak Aplikasi Temu Masuk Indonesia, Pengusaha Konveksi: Bisa Merusak Pasar Lokal

7 jam lalu

Menolak Aplikasi Temu Masuk Indonesia, Pengusaha Konveksi: Bisa Merusak Pasar Lokal

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya menolak aplikasi Temu masuk Indonesia karena dianggap bisa merusak pasar lokal.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Sekarang Abad Asia: Indonesia Diperkirakan Jadi Superpower Bersama Cina-India

8 jam lalu

Jokowi Sebut Sekarang Abad Asia: Indonesia Diperkirakan Jadi Superpower Bersama Cina-India

Jokowi menyatakan bahwa saat ini dunia memasuki abad Asia, Indonesia bersiap menjadi negara superpower.

Baca Selengkapnya

Cina dan Korea Utara Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Ini Harapan Xi Jinping

2 hari lalu

Cina dan Korea Utara Memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Ini Harapan Xi Jinping

Xi Jinping meyakinkan hubungan Cina dengan Korea Utara penting dan pihaknya telah mempromosikan agar hubungan berkembang

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

3 hari lalu

KPK Sebut Tambang Ilegal di Kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB Raup Keuntungan Rp 1,08 Triliun per Tahun

Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK mengungkapkan aktivitas tambang ilegal di kawasan Hutan Produksi Terbatas NTB.

Baca Selengkapnya

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

4 hari lalu

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya

KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

5 hari lalu

KemenKop UKM Tak Izinkan Aplikasi Temu Masuk Indonesia: Berpotensi Merusak Pasar

Pelaksana Tugas Deputi Kemenkop UKM menyatakan pihaknya konsisten mengupayakan agar aplikasi Temu tidak mendapat tempat di pasar usaha Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

5 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y

Baca Selengkapnya