Krisis Baja China, IISIA Prediksi Dumping Baja ke RI akan Semakin Parah

Selasa, 8 Oktober 2024 17:29 WIB

Ilustrasi Industri Baja dan Besi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) memprediksi praktik dumping baja dari China ke Indonesia akan semakin parah. Hal ini buntut krisis baja yang saat ini tengah terjadi di Negeri Panda.

IISIA mencatat impor baja dari China dalam beberapa tahun terakhir telah melonjak secara signifikan. Dari 2,89 juta ton pada 2022, volume impor meningkat menjadi 4,15 juta ton pada 2023 atau naik sebesar 43,4 persen. Sedangkan pada semester I 2024, impor baja dari Negeri Tirai Bambu meningkat dari 2,23 juta ton menjadi 2,98 juta ton atau naik sebesar 34 persen secara tahunan.

"Dumping produk baja ke Indonesia pada 2024 dan selanjutnya diperkirakan akan semakin parah," ucap Direktur Eksekutif IISIA, Widodo Setiadharmaji, saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Oktober 2024.

Widodo menjelaskan permintaan baja di pasar domestik China saat ini tengah menurun secara signifikan. Penurunan ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi serta memburuknya pasar properti China dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam situasi ini, Widodo mengatakan banyak produsen baja China yang mengalami kerugian, termasuk perusahaan nomor dua terbesar negara itu, yakni Angang Steel. Perusahaan tersebut merugi selama delapan kuartal berturut-turut. Menurut Widodo, kondisi ini menunjukan buruknya kondisi finansial produsen baja Tiongkok. "Kondisi ini diperkirakan terus memburuk dalam beberapa waktu mendatang," katanya.

Advertising
Advertising

Chairman Baouwu, salah satu produsen baja Tiongkok, kata Widodo, telah memperingatkan kondisi baja China sedang menghadapi krisis yang lebih besar daripada krisis pada 2015 dan 2008. Saat ini, lebih dari 90 persen perusahaan Tiongkok merugi dan berimbas pada kerugian perusahaan baja global.

Kondisi pasar Tiongkok yang melemah serta kinerja finansial yang memburuk dan merugi, menurut Widodo, mengharuskan perusahaan baja China menjual produk baja sebanyak-banyaknya untuk sekadar bertahan hidup. Bahkan, mereka bersedia menjual dengan harga sangat rendah hingga merugi dengan melakukan dumping ke pasar baja global, termasuk ke Indonesia.

Kendati telah menerapkan berbagai pembatasan impor, Widodo mengatakan proteksi Indonesia masih lemah. Indonesia saat ini baru menggunakan instrumen trade remedies sebanyak 34 antidumping dan 11 safeguard. Beberapa di antaranya memiliki masa berlakuu yang telah atau akan habis. Sedangkan antidumping untuk empat produk saat ini masih dalam peninjauan ulang (sunset review).

"Indonesia akan menghadapi banjir produk baja dumping dari Tiongkok dengan harga sangat rendah yang mengakibatkan produsen nasional kehilangan pasar domestik dan merugi serta akan bangkrut jika tidak ada perlindungan pemerintah segera," katanya.

Pilihan Editor: Industri Baja Lokal Berkontribusi Bangun IKN, Airlangga: Tuan Rumah di Negara Sendiri

Berita terkait

Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

2 jam lalu

Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

Presiden Jokowi mempertanyakan musabab deflasi lima bulan beruntun. Para ekonom menilai penurunan daya beli masyarakat yang menjadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Impor Baja dari Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Mengkhawatirkan

5 jam lalu

Impor Baja dari Cina Melonjak 34 Persen, IISIA: Mengkhawatirkan

Impor baja dari Cina pada semester I 2024 meningkat dari 2,23 juta ton menjadi 2,98 juta ton atau naik sebesar 34 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan GIZ Kerja Sama Dorong Pembangunan Transportasi Publik di Perkotaan

6 jam lalu

Pemerintah dan GIZ Kerja Sama Dorong Pembangunan Transportasi Publik di Perkotaan

Penyediaan transportasi sudah menjadi rencana pembangunan jangka menengah nasional Kementerian Perhubungan tahun 2020 hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Menolak Aplikasi Temu Masuk Indonesia, Pengusaha Konveksi: Bisa Merusak Pasar Lokal

7 jam lalu

Menolak Aplikasi Temu Masuk Indonesia, Pengusaha Konveksi: Bisa Merusak Pasar Lokal

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya menolak aplikasi Temu masuk Indonesia karena dianggap bisa merusak pasar lokal.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

7 jam lalu

Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya meminta pemerintah awasi e-commerce untuk mengatasi banjir produk impor yang menyebabkan industri tekstil terpuruk.

Baca Selengkapnya

Potensi Ekonomi Syariah USD 3 Triliun, Indef: Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen di Era Prabowo

2 hari lalu

Potensi Ekonomi Syariah USD 3 Triliun, Indef: Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen di Era Prabowo

Penasihat Center of Sharia Economic Development (CSED) Indef, Abdul Hakam Naja, menilai pemerintahan Prabowo-Gibran perlu memanfaatkan ekonomi syariah jika ingin pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.

Baca Selengkapnya

Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

3 hari lalu

Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

Batik impor dari Cina kini membanjiri pasar Indonesia. Kementerian Perindustrian siapkan sejumlah langka proteksi.

Baca Selengkapnya

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

3 hari lalu

Terjadi dari Mei-September 2024, Apa Itu Deflasi dan Penyebabnya?

Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Gaji dan Tunjangan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang Jadi Ketua MPR 2024-2029, Giliran Budi Arie Kunjungi Anindya Bakrie di Menara Kadin

5 hari lalu

Terkini: Gaji dan Tunjangan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang Jadi Ketua MPR 2024-2029, Giliran Budi Arie Kunjungi Anindya Bakrie di Menara Kadin

Sekjen Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani resmi dilantik sebagai Ketua MPR periode 2024-2029. Berapa gaji dan tunjangannya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

5 hari lalu

Terkini: Deflasi 5 Bulan Berturut-turut Apindo Cemas vs Pemerintah Tenang-tenang Saja, Program Kartu Prakerja Diharapkan Tetap Berlanjut di Era Prabowo

Kemenko Perekonomian mengatakan deflasi yang sudah berlangsung selama lima bulan berturut-turut tidak berkaitan dengan pelemahan daya beli.

Baca Selengkapnya